"Arin bangun, nak."Om Bambang mengoleskan minyak kayu putih di dekat hidung Arini. Tapi tidak kunjung sadar-sadar.
"Maafin ayah tadi telah lepas control dan nggak lihat kamu. Kamu jadi begini."Om Bambang melihat luka lebam di kening Arini yang terlihat memerah itu karena dipukul tadi .
"Om saya mau mengobati luka Arini itu."Panji sudah membawa kotak P3K dan hendak mengobati luka Arini. Sejak tadi Panji hanya berdiri sambil memandangi Om Bambang yang terlihat terus menjagai Arini.
"Nggak. Nggak usah."Om Bambang langsung menoleh dan menatap tajam Panji seolah-olah pertanda tidak mengizinkan Panji.
Sejak pertengkaran hebat itu terjadi dan pada akhirnya Arini yang menjadi korbannya. Kini Arini masih terkulai lemas di atas kasur. Apalagi di wajah Arini terdapat luka memar karena pukulan keras ayahnya yang mendarat tepat di kening Arini. Om Bambang sangat merasa bersalah sekali. Niatnya ingin melayangkan pukulan itu kepada Panji malah terkena Arini.