Chapter 151: Satu Titik Terang

Perjalanan Kenan menuju rumahnya terasa sangat lama, dia benar - benar tidak mau kehilangan Zanna meski dia tau kalau semua terjadi karena kesalahannya.

Kenan kali ini benar-benar seperti orang kesetanan, laju mobilnya sangat cepat dan hampir saja mobilnya berciuman dengan truck saat melintasi persimpangan jalan.

Video yang dikirimkan Zanna membuat Kenan kalut, dia merasa dijebak padahal Kenan sendiri yang akan melakukan penjebakan itu sendiri.

"SIALAN! Mobil sialan!" Umpat Kenan. Ada mobil berjalan sangat lambat di depannya yang membuat Kenan tidak bisa melajukan mobilnya lebih cepat.

TIN! TIINN! TIIINNN!!!

Kenan terus menekan klakson agar mobil itu bisa berjalan sedikit kepinggir dan Kenan bisa mendahului mobil tua yang sama sekali tidak bisa berjalan dengan cepat.

"Ya Tuhan, siapa sih yang mengendarai mobil di depan ini? Kenapa sama sekali tidak tau peraturan lalu lintas?" Gerutu Kenan.