"Ibu benci padanya!" tegasnya dengan cepat, "karena dia, ibu sampai lalai terhadap Alif yang justru membutuhkan perhatian lebih dari sang ibu."
"Tapi ibu tak boleh seperti itu. Hamzah kecil tak tahu apa-apa dengan semuanya."
"Dia telah banyak menyusahkan kami, Reine. Dia selalu menyiksa Alif hingga saudara kembarnya menangis. Bahkan kala itu pernah dia mencengkeram pipi Alif hingga mengeluarkan darah. Ibu tak bisa lagi mentolerirnya."
"Tapi Hamzah masih kecil, bu. Coba ibu tanyakan padanya sekarang, apa kejadian-kejadian seperti itu masih dia ingat? Tentunya tidak. Wajarlah ana kecil seperti itu karena dia belum tahu apa-apa."
"Sejak kecil Hamzah adalah seorang kriminal, Reine." ibunya tak mau kalah dengan semua pernyataanku. "dia sudah banyak menyakiti Alif hingga ketika Alif melihat Hamzah di dekatnya, dia sellau berteriak menangis. Dan puncaknya sekarang, kan? Hamzah menjadi pembunuh bagi saudara kembarnya sendiri."
Terima kasih atas cinta dan kesetiaan yang telah teman-teman beri untuk ikut menjalani romansa kehidupan Alif, Reine dan Hamzah ini. Terima kasih pula bagi teman yang telah memberi penghargaan lebih kepada saya melalui cerita ini. Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.