"Assalamu'alaikum." aku mendengar Hamzah mengetuk pintu kamarku.
"Wa'alaikumussalam." jawabku beriringan dengan membuka pintunya.
"Wah sudah siap?" tanyaku melihatnya sudah rapi dan tampan.
"Iya. Sekarang kan pukul setengah sembilan."
"Tapi, masih ada waktu lagi setengah jam."
"Aku tak terbiasa telat. Lebih baik menunggu daripada aku sendiri yang ditunggu orang lain."
"Masya Allah. Itu artinya kamu punya sikap disiplin." ujarku.
Dia terkekeh. "Alhamdulillah."
"Ya sudah kalau sudah siap, kita pergi sekarang saja ya."
"Iya ayo." Rautnya sungguh kegirangan.
Setelah dibantu pak Anto turun, aku mendorong kursi roda Hamzah untuk bergegas ke parkiran.
"Rein?" Ayssa tiba-tiba memanggilku dari belakang.
Aku membalik badan. "Hei? Ada apa?"
"Wah kalian berdua sudah rapi. Mau kemana?" tanyanya.
"Ke tempat yang aku katakan padamu kemarin."
"Oh kesana. Iya iya." dia manggut-manggut, "ya sudah, hati-hati ya." ucapnya kepada kami berdua.
Terima kasih atas cinta dan kesetiaan yang telah teman-teman beri untuk ikut menjalani romansa kehidupan Alif, Reine dan Hamzah ini. Terima kasih pula bagi teman yang telah memberi penghargaan lebih kepada saya melalui cerita ini. Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.