"Ini beneran mau di gunain semuanya, Mbak?"
"Udah, lo diem aja, Nat. Biar gue sama Mbaknya yang bakal bantu lo buat merawat diri sampai tujuh hari ke depan. Sekalian pas lo nanti wisuda glowing banget. Berhasil buat iri-iri para mahasiswa yang belum juga lulus."
Nata menganggukkan kepala bak mainan anjing yang berada di dalam dashboard mobil. Mendengarkan dengan patuh ucapan-ucapan yang baru saja Mawar lontarkan bersama seorang wanita cantik yang akan membantunya merawat diri sampai 7 hari ke depan. Tetapi yang paling membuat Nata mengerutkan kening bingung adalah. Mengapa mbak-mbak tersebut membawa lilin?
Padahal setahu Nata di rumahnya ini sedang tidak dalam keadaan mati lampu atau semacamnya. "Maaf, Mbak. Tapi lampu di rumah saya hidup kok. Jadi lilinnya bisa di simpen buat nanti aja—"
"Bodoh!" umpat Mawar seraya memotong pembicaraan Nata. Temannya yang satu ini mengapa jadi seperti ini sih? Apakah karena efek menjelang pernikahan otak Nata berubah menjadi kecil?