Download App
6.66% 13 Kali | Chanyeol & Wendy / Chapter 1: Prolog
13 Kali | Chanyeol & Wendy 13 Kali | Chanyeol & Wendy original

13 Kali | Chanyeol & Wendy

Author: nebulusventus

© WebNovel

Chapter 1: Prolog

GAK tahu kenapa, Chanyeol, yang sekarang udah kehitung 8 setengah tahun temenan sama Wendy dari kelas 3 SD, baru-baru ini kepikiran.

Hatinya, kok, acak-acakan, ya, kalau ada di deket Wendy?

Kok, Wendy jadi kelihatan paling terang, ya, daripada cewek-cewek lain di sekolahnya?

Sama mantan—yang sekarang jadi temen curhatnya, Seulgi, Chanyeol juga nanya. Eh, malah dijawab begini: "Itu mah, lo suka, kali."

"Gak mungkin!" sangkal Chanyeol menggebu-gebu. "Gue udah delapan tahun kenal dia, masa, baru sekarang ngerasa sukanya?"

Seulgi cuma kedik bahu gak peduli. Ngapain juga, dia repot mikirin masalah hati mantannya? Kayak gak ada kerjaan lain aja.

Eh, tapi, apa omongan Seulgi waktu itu memang bener, ya?

Chanyeol serasa baru sadar kalau tindak tanduk Wendy itu sempurna banget. Sikapnya sopan, suka menolong orang lain. Gak pelit–hatinya baik.

Meski, gak tahu kenapa, sikap Wendy beda kalau lagi sama Chanyeol doang. Di depan semua orang, Wendy kayak malaikat turun dari langit.

Kalau cuma berdua sama Chanyeol, Wendy udah kayak singa galak yang siap menelan Chanyeol bulat-bulat.

Chanyeol selalu berpikir positif, mungkin, itu karena Wendy terlalu terbiasa sama dia.

Apa jangan-jangan, Wendy memang gak punya interest sama sekali ke Chanyeol?

Sambil nungguin Wendy, dia manasin motor. Mulutnya komat-kamit sendiri di parkiran.

"Ayo, pulang, Chan." Gak ada sapa, Wendy langsung julurin tangan buat minta helmnya. "Mana helm gue?"

Kebiasaan pulang bareng, tapi, kali ini, ada yang gak biasa. Pas Wendy samperin, Chanyeol tingkahnya jadi aneh sendiri karena habis mikirin soal Wendy.

"Lah, kenapa sih, lo?" tanya Wendy mengangkat dagu. "Tipes?"

"Enak aja," bantah Chanyeol sambil naikin motor Vespa-nya. Tangannya ngasih helm motor yang udah disiapin dari tadi. "Ayo, buruan. Bisa tipes beneran gue, kalau deket lo terus."

"Maaaksud looo?" Ada nada mengejek dalam dua kata tersebut. Wendy memasang helmnya dengan cepat. "Gak hari ini, gak kemaren, lo suka gak jelas. Kasihan gue sama ibu lo, kayaknya salah ngelahirin anak."

"Sembarangan!"

Di sepanjang jalan, Chanyeol diem aja. Padahal, biasanya dia ngoceh terus. Jantungnya lagi deg-degan banget karena kepikiran buat nembak Wendy, saat ini juga.

Sesekali, matanya ngintip wajah Wendy yang nyembul di spion motornya.

Duh, cantik banget. Takut gak fokus, terus tiba-tiba nabrak.

Gimana kalau Chanyeol bilang gini aja, "Wen, jadi pacar gue, ya? Kalau gak mau, tolong turun dari motor gue."

Bisa-bisa, kepalanya ditakol habis-habisan sama cewek itu.

Atau, "Wen, bosen gak sih lo, temenan terus? Cobain pacaran, yuk?"

Hah? Emangnya pacaran itu makanan apaan, kok dicoba-cobain? Jangan ngaco, Chanyeol!

Eh, bentar. Tapi, aneh gak sih, nembak cewek di atas motor?

Hm... gak jadi deh. Besok aja.


CREATORS' THOUGHTS
nebulusventus nebulusventus

Halo, aku baru banget di Webnovel. Ini bakal jadi serial cerita ringan (400-500 kata per chapter). Di lapak sebelah aku lagi buntu, jadi ke sini dulu, buat tulis-tulis nyaman. Hehe.

Semoga kalian suka!

Salam sayang. <3

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login