Download App
18.18% Eksistensi / Chapter 2: ONE

Chapter 2: ONE

Seorang wanita yang masih tertidur lelap itu tidak merasa terganggu sedikitpun meski mommynya sudah meneriaki namanya dari bawah

"Iles,,, Iles bangun kamu harus kuliah" teriak sang mommy dari bawah

Karena tidak ada jawaban dan gadis yang dipanggil Iles itu belum juga menunjukan tanda tanda sudah bangun, terpaksa sang mommy naik ke kamar putrinya itu

"Athena etoiles aguzkia" teriak sang mommy di samping telinga anaknya gadisnya itu

"Kalo kamu gak mau bangun mommy siram kamu" sang mommy menambahkan karena anak gadisnya tidak menunjukan tanda tanda bangun

"satu... " sang mommy mulai menghitung

"Dua... "

"Ok fine Iles bangun mom" akhirnya gadis itu bangun dengan wajah sebalnya

"Nah begitu sayang anak gadis itu harus bangun pagi, dan bantuin mommy didapur anak gadis itu harus bisa masak dan harus.. " sang mommy berbicara tapi terpotong oleh anaknya yang lari ke kamar mandi karena dia bosan setiap pagi diberi pencerahan seperti itu oleh mommy nya bila dia kasiangan

"Dasar bandel" sang mommy pun keluar kamar dengan wajah kesal turun kebawah untuk membantu pembantunya yang sedang menyiapkan sarapan

Saat turun kebawah sang mommy melihat suaminya sudah duduk dimeja makan dengan setelan kerja yang rapih

"Dad itu anak gadis mu masih malas padahal sudah umur 20 juga" mommy melanjutkan mendumelnya pada sang suami dan berjalan menuju dapur yang terlihat dari meja makan, lalu menyeduhkan secangkir kopi untuk sang suami

"udah mom yang penting udah bangun" jawab sang suami dengan tenang sambil memainkan ponselnya memeriksa email nya

"huh belain aja terus Iles nya" sang mommy kembali mendumel masih menyiapkan secangkir kopi

"morning mom and dad" sapa seorang wanita berbalut setelan kantor berwarna baby blue sambil berjalan kearah meja makan

"morning Alen" balas keduanya

"kamu mau minum apa Alen?" tanya sang mommy

"Seperti biasa aja mom air hangat pakai lemon" jawab Alen ramah dan menarik kursinya

"Kak Alen masih diet?" tanya seorang lelaki berperawakan tinggi walaupun masih menggunakan seragam junior high school sambil menarik kursinya

"Enggak Alex bukan diet tapi jaga pola makan" jawab kak Alen dengan nada sebal, karena para adiknya selalu saja mengejeknya apabila pertanyaan tadi sudah terlontar maka akan dilanjutkan dengan kata 'kak Alen tidak harus diet karena badannya sudah lurus',

"kak Alen tidak harus... " sebelum Alex melanjutkan perkataannya terpotong oleh Iles yang datang dengan heboh

"Good morning all.... Good morning dunia.... Good morning jodohnya Iles yang belum nongol " sapa Iles dengan hebohnya Iles sudah berpakaian 'lumayan' rapi karena dia masih memeluk buku yang belum dimasukan tas nya dan rambut sebahu yang masih terurai

Semua orang bukannya membalas sapaan Iles mereka hanya menggelangkan kepala melihat penampilan dan kelakuan Iles yang sudah kebiasaan setiap pagi itu

"balas dong sapaan Iles nya jangan dicuekin karena gak enak " dumel Iles sambil duduk meletakkan buku bukunya di atas meja lalu mulai merapihkan rambutnya untuk diikat kebelakang, setelah selesai merapihkan rambutnya Iles memasukan semua bukunya kedalam tasnya dan mulai memastikan tidak ada yang tertinggal karena Iles itu kadang lupa pada satu barang

"Iles Ih kamu jangan dibiasain gitu tau, gak dewasa, jangan bawa bawa jodoh juga Alen aja belum ada yang melamar" sang mommy kembali memarahi Iles

"hah Iles kan cuma nyapa mom, gak salah loh yang salah itu kalo Iles bawa calon menantu kerumah sebelum kak Alen nikah" jawab Iles sambil berdiri kembali dan menyiapkan segelas susu hangat untuknya

"kak Iles aku mau susu" Alex yang melihat Iles membuat segelas susu segera berbicara

"OK " jawab Iles entengnya

"Awas loh Iles kalo ngeduluin Alen" sang mommy menyahut

"Iya mommy Iles juga belum mau masih punya banyak planning juga"jawab Iles yang masih menyiapkan dua gelas susu

"Nah gitu bagus kamu harus sukses dulu kaya Kakak mu baru nikah, meskipun nanti suamimu yang harus memberi uang kepada keluarga nya sebagai nafkah, kamu harus bisa menghasilkan uang juga buat kamu sendiri dan sebagai tambahan apabila suamimu sedang tidak punya uang" nasihat mommy

"Iya mom Iles tau, jadi jangan cemas ok?" tanya Iles sambil berjalan menuju meja makan lalu meletakan susu hangat didepan Alex dan setelahnya Iles duduk dikursinya disamping Alex yang duduk disebelah kanan daddy yang duduk sebagai kepala keluarga

"thanks kak Iles" ucap Alex, Iles hanya tersenyum dan mengangguk menatap adiknya meminum susu hangat buatannya

Sarapan pun dimulai dengan ditemani sandwich untuk setiap orangnya,

Setelah selesai Iles dan Alex selalu diantar daddy nya yang ke kantor karena searah, saat pulang Iles maupun Alex selalu menggunakan kendaraan umum, sementara kak Alen pergi sendiri dengan mobil pemberian orang tua saat dia mulai bekerja, dan mommy selalu pergi dengan mobilnya diantar supir ke butiknya pada jam satengah 8.

Selama dijalan Iles hanya membaca bukunya sambil mendengarkan musik di kursi samping daddynya yang sedang menelpon sekretarisnya pak john, sementara Alex mengerjakan tugasnya yang belum selesai dikursi belakang dan sesekali menanyakan kepada Iles bila dia tidak paham.

"kak Iles kuliah sampai jam berapa?" tanya Alex dari kursi belakang yang sudah membereskan bukunya

"sesudah makan siang, sesudah itu mau ke toko buku dekat sekolah kamu" jawab Iles tanpa menoleh

"bareng yah pulangnya ketemuannya ditoko buku biasa soalnya Alex juga harus beli buku buat persiapan ujian"

"ok nanti kakak hubungi lagi" jawab Iles

Tidak lama mobil itu sampai didepan sekolah Alex, dimana banyak anak yang menggunakan seragam hari seninnya

"bye see you, daddy and kak Iles" pamit Alex lalu membuka pintu belakang,

"bye see you too" setelah Alex menutup pintu mobil itu maju kembali jam menunjukan jam 7 kurang 5 menit yang mana 25 menit lagi bel berbunyi, dan membutuhkan waktu 20 menit menggunakan mobil untuk ketempat kuliah Iles bila tidak macet, dan lebih cepat 5 menit bila menggunakan motor, tapi mommy tidak mengizinkan.

Setelah sampai Iles pun pamit pada sang daddy lalu masuk gerbang.

"Iles" panggil Jenni sambil menepuk bahu Iles Karena Iles masih mendengarkan musik

"oh hai" sapa Iles sambil membuka penutup telinganya

"Untung aku gak telat apalagi tadi macet aku takut apalagi sekarang giliran dosen killer itu lohh" curhat Jenni

"Iya kamu sedang beruntung karena masih ada waktu 30 menit lagi, dan karena kita jalan yang membutuhkan waktu 10 menit, kita harus langsung ke kelas"

"tapi aku lapar Iles " ucap Jenni sambil mengusap perutnya

"kita gak ada waktu, aku bawa sandwich buat nanti, kamu makan aja dari apa kita kesiangan" saran Iles

"Ya udah makasih" Jenni pun memeluk pundak Iles

Mereka berdua pun sampai di kelas, seorang gadis melambaikan tangan dari barisan ketiga dengan tiga kursi kosong disebelahnya, lalu Iles dan Jenni pun menghampirinya.

Iles mengambil kursi sebelah kanan gadis itu dan Jenni sebelah kirinya dengan satu kursi kosong lagi disamping Jenni.

"morning mey " sapa Iles dan Jenni sambil duduk dikursinya

"morning Iles, Jenni " jawab gadis yang disapa mey itu

"mey, Becca belum sampai? " tanya Jenni sambil menerima Kotak makan yang disodorkan iles

"Iya, biasa dia" jawab mey

"oh Iya lupa sekarang kan bagian kelas sir clavis dia kan biasanya sengaja agak telatan" pikir Jenni sambil mulai memakan sandwich Iles

"biasa modus dia " tambah mey lagi

"Les nanti sebelum kelas selanjutnya antar aku yah ke perpus buat pinjem buku" mey menolehkan kepala kepada Iles karena Becca maupun Jenni itu anti terhadap perpustakaan mereka pasti lebih memilih ke kantin

Setelah Jenni menghabiskan 1 setengah potong sandwich sir clavis masuk dibelakang ada Becca yang membawakan buku sir clavis, Di depan kelas sir Clavis mengambil buku yang ada ditangan Becca sambil mengucapkan Trimakasih, lalu menuju meja yang ada didepan, Becca pun tersenyum manis mendengar itu lalu menuju kursi yang disiapkan temannya

"Uhh hot news " Kata Becca sesudah duduk dikursinya sambil melirik teman temannya yang sedang memandangnya dengan pandangan bermacam macam

"nanti ok, dikantin" jawab Jenni dengan wajah berbinar penasaran,

"morning everybody " sapa sir clavis dari depan kelas sambil berdiri, mengintrupsi bercakapan Becca dan Jenni

"morning sir" jawab semuanya

"baiklah pelajaran hari ini akan dimulai, apa ada pertanyaan mengenai materi last week? "

Kelas pun berlangsung untuk beberapa jam kedepan dengan ditemani suara sir clavis dan berbagai ekspresi dari mahasiswa yang mendengarkan.

Perlu diketahui dari semua kelas yang diajar sir clavis, yang menyukai sir clavis hampir semua mahasiswinya, Karena bagaimana pun sir clavis itu tampan, tapi yang paling gigih adalah Becca Dan Angel semua orang pun tahu karena mereka terang terangan mendekati sir clavis tidak jarang mereka menatap menggoda sir Clavis yang sedang mengajar.

Karena itu sir Clavis terkadang terlihat risih dan selalu menunjukan penolakan yang terang terangan juga bagi mereka, tapi mereka sangat gigih.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login