Download App
22.22% Phantasy world / Chapter 16: Yang ditunggu-tunggu

Chapter 16: Yang ditunggu-tunggu

Jason dan Erissa mendatangi Stacey yang sedang duduk sendirian di kursi dengan tubuh yang dipenuhi dengan luka.

"Ada apa dengan tubuhmu Stacey????" Jason bertanya kepada Stacey.

"Apa kau tak bisa menyembuhkan lukamu dengan sihir mu?" Tambah Jason.

"Andai bisa sudah kulakukan sejak tadi, tenang saja. Aku tak apa dengan luka ini." Jawab Stacey tanpa memandang wajah Jason.

Tak ada yang terkejut dengan kehadiran Bahamut karena hanya Stacey yang bisa melihatnya saat ini.

"Kepopuleranmu tak berarti." Ejek Stacey pelan agar tak terdengar oleh Erissa dan Jason.

Bahamut terkejut dan merenungkan perkataan Stacey, karena apa yang dikatakan Stacey ada benarnya.

"Kau jahat." Kata Bahamut lalu tak terdengar suara apapun dari nya.

Stacey melihat kearah Bahamut berada tapi tak menemukan keberadaan Bahamut.

"Kemana dia pergi?" Stacey bertanya-tanya sembari mencari Bahamut di segala penjuru ruangan.

"Siapa yang pergi?" Erissa bertanya kepada Stacey, tatapannya tak tegas seperti sebelumnya.

"Nyamuk." Stacey berbohong, karena jika dia mengatakan yang sebenarnya Erissa takkan mempercayainya.

Stacey terus mencari hingga keluarlah lelaki dengan bertelanjang dada serta celana yang aneh.

Erissa, Stacey dan Jason menatap kehadiran Alexador dengan tatapan penuh pertanyaan dan menahan tawa.

Akhirnya tawa mereka lepas tak tertahankan, mereka tak sanggup melihat penampilan Alexador saat ini. Alexador memarahi mereka dengan perasaan kesal sekaligus malu. Selang beberapa saat, Amanda hadir tanpa terluka sedikitpun. Dia kembali dalam keadaan tanpa pikiran yang berat, tak seperti teman-temannya yang lain.

"Kalian tau, aku diejek lemah dan dia berlalu begitu saja sambil meninggalkan bola hitam pekat ini." Amanda berkata sedih, teman-temannya terkejut, mereka pikir Amanda tak kenapa-kenapa tetapi senyumannya menyembunyikan sesuatu dibaliknya.

Erissa menghampiri Amanda dan menepuk bahu Amanda dengan pelan,

"Kau tau, kau memang lemah. Lebih baik begitu daripada kau kenapa-kenapa." Erissa berujar menyemangati Amanda walau terasa sakit dengan perkataan jujurnya.

Amanda menghela nafas panjang, lalu duduk di kursi.

Erissa menceritakan kejadian yang ia alami bersama Jason, ia menceritakan nya dengan serius. Dari dia bertemu dengan Medusa hingga petunjuk dengan penuh teka-teki.

Alexador hingga Amanda sedang berpikir serius dengan bagian-bagian penting.

"Kita masih tidak tau siapa mereka yang dimaksud itu, yang ku khawatirkan ialah mengenai skenario terburuk yang dimaksud itu." Kata Amanda.

"Tapi apa kau yakin itu adalah informasi yang sebenarnya? Lagipula dia itu Medusa! Kita tak bisa mempercayai sepenuhnya, tapi kita juga harus bersiap-siap mengenai skenario terburuk yang dimaksud." Timpal Alexador sembari mengigit jempol tangannya.

"Tidak! Aku sangat yakin dia mengatakan yang sebenarnya! Entah apa tujuannya tapi aku yakin dia berkata jujur." Sangkal Erissa dan Jason dengan penuh percaya diri, karena hanya mereka yang mengetahui kejadian sebenarnya.

"Mereka itu siapa? Sebaiknya yang kita lakukan saat ini, ambil bagian-bagian yang meyakinkan." Tambah Stacey sembari berdiri dengan badan penuh luka.

Lelaki sebagai pembawa acara datang menemui mereka, dia membawa wanita dengan tubuh bak malaikat.

"Waw, akan kukembalikan kalian seperti semula." Lelaki itu berbicara lalu menyuruh wanita yang ada disebelahnya untuk melakukan suatu hal.

Wanita yang tadinya disamping tubuh laki-laki pembawa acara kini berjalan maju kedepan. Wanita itu meniup udara hampa dan keluarlah angin putih yang menyelimuti tubuh Stacey dan teman-temannya.

Apa yang dikatakan pembawa acara itu benar adanya, tubuh Stacey pulih seperti semula dan Alexador hadir dengan baju nya yang megah.

"Kau terlihat lebih baik dari yang sebelumnya." Erissa berkata dengan nada mengejek didalamnya.

"Aku selalu terlihat baik dari manapun dan kapanpun serta dalam kondisi apapun." Alexador berujar sembari menoyor keras kepala Erissa.

Stacey berterima kasih kepada pembawa Acara tersebut, pembawa acara yang bernama Allenatore itu mengambil bola hitam pekat yang berada ditangan Alexador dan bawahannya. Allenatore mengambil bola hitam pekat tersebut agar Stacey dan kawan-kawan lolos dibabak ini dan menuju babak selanjutnya.

Allenatore menuntun Alexador hingga Amanda untuk pergi menuju ruangan babak selanjutnya. Ruangan ini bercahaya kan terang, cahaya ini bersumber dari matahari yang berada tepat diatas ubun-ubun.

"Ini dia! Peserta yang akan melawan tim nya si pria tua Hodward! Apa kalian menantikannya????!!!! Siapakah yang menang? Si pria tua Hodward yang tak pernah terkalahkan atau Alexador sang singa tertidur????? Mari kita saksikan!!!!!" Sambut Allenatore ketika Alexador dan bawahannya telah berada ditengah-tengah arena, mereka disambut meriah dengan para penonton yang jumlahnya sangat banyak.

Sambutan meriah para penonton bertambah kencang ketika Si Pria Tua Hodward muncul dari arah yang berlawanan.

"Kau datang juga." Hodward berkata kepada Alexador.

"Aku takkan lari dari tantanganmu Hodward!" Geram Alexador.

"Para hadirin serta para peserta sekalian! Untuk para peserta, kalian akan bertarung melawan tim yang lain! Tenang saja, kami sudah sediakan para tenaga medis di belakang arena yang siap menyelamatkan kalian kapanpun! Tim kalian akan kalah ketika tak ada seorang pun di tim kalian yang berada di arena ini!" Allenatore menjelaskan dengan semangat yang bergairah dengan mikrofon di tangannya.

"Untuk para hadirin! Silahkan kalian nikmati arena Festival kali ini!" Tambahnya untuk para penonton yang tak kalah semangatnya dari Allenatore.

Antar tim sedang bersiap melakukan penyerangan, setelah aba-aba dari Allenatore, kedua tim itu saling menyerang. Alexador mengincar Hodward sedangkan Hodward mengincar Stacey.

Salah satu rekan Hodward menghalangi Alexador.

"Lawanmu adalah aku Singa tidur!" Tegas rekan timnya Hodward.

Hodward mendatangi Stacey dengan cepat dari arah belakang, Stacey menyadari kehadiran Hodward langsung menghindar.

"Kau benar-benar menarik nona elf!" Kata Hodward dengan nafsu haus darahnya yang semakin terlihat, sorak poranda para penonton selalu terdengar dengan rasa bersemangat. Semangat akan rasa pertunjukan perkelahian antara Alexador dan Hodward.

Jason tak bisa mendatangi Stacey karena terhalang oleh rekan tim ya Hodward.

Satu detik sebelum serangan cepat yang dilontarkan oleh Hodward, sesuatu yang besar menerkam arena Festival itu.

Cahaya putih benderang terlihat menyilaukan banyak pasang mata yang berada di arena Festival itu.

Semuanya terlihat putih terang, tak tau apa penyebab nya tetapi semuanya......


CREATORS' THOUGHTS
salsaoption salsaoption

Hai! Saya hadir dengan cerita yang kalian tunggu!!!!! :3

Berikan kritik dan saran ya!!!!

Jangan lupa tambahkan ke koleksi kalian dan klik tombol mengundi ya! Beri hadiah juga ya untuk apresiasinya!! :3

lopyu semuaaaaa!

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C16
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login