"Sudah sadar?" Arka menggendongnya dan membawanya ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Sabrina merasa sangat malu. Ia menguburkan wajahnya di dada Arka, tidak berani mengangkat kepalanya dan memandang wajah Arka lagi.
Air hangat membasuh seluruh tubuhnya, membuat otot-ototnya yang tegang langsung lemas. Rasa lelahnya semakin menghilang dan Sabrina semakin sadar.
Ia bisa merasakan suhu tubuh Arka dan kemudian ia menggigit pundak Arka dengan kesal.
"Aduh," Arka mengerutkan keningnya karena gigitan Sabrina kali ini cukup sakit. Ia setengah memejamkan matanya saat memandang ke arah Sabrina. "Mengapa kamu suka menggigit orang?"
"Karena kamu berbahaya," Sabrina memandang ke arahnya.
Arka tertawa. "Aku hanya ingin membantumu mengingat malam tiga tahun lalu. Apakah kali ini kamu mengingatnya."
Sabrina langsung memukul dada Arka dengan kesal. Leher hingga telinganya memerah. Rasanya ia ingin mencari tempat untuk bersembunyi dan melarikan diri dari sana.