"Raka, ponsel cadanganmu berbunyi. Apakah kamu mau aku yang membacakan pesan itu untukmu?" tanya Natali dengan sengaja.
"Tidak usah. Bukan pesan penting." Walaupun Raka tidak membaca pesan itu, ia sudah tahu bahwa Anya yang mengirimkan pesannya. Mungkin Aiden sudah mengetahui bahwa mereka menghilang dan sedang mencari keberadaan mereka.
Raisa tidak memedulikan ponsel cadangan Raka. Ia sama sekali tidak tahu dari siapa pesan itu. Yang paling penting baginya saat ini, ia merasa tidak senang situasi saat ini. "Kakak, aku tidak ingin pergi ke luar negeri."
Tetapi menurut Raka, tidak ada jalan lain untuk adiknya.
"Pergilah dari Indonesia untuk sementara waktu dan kembalilah ketika kemarahan Aiden sudah berkurang," kata Raka.
"Raka, aku minta maaf. Aku tidak menjaga Raisa dengan benar," Natali memegang tangan Raisa dengan erat dan air mata mengalir di wajahnya. "Raisa, apa yang harus aku lakukan ketika kamu pergi?"