"Bukankah kalian berdua sangat serasi," kata Anya sambil memandang Tara dan Nico.
Nico tertawa terbahak-bahak dan langsung merangkul pundak Tara. "Tara, apakah kamu dengar? Bibiku bilang kita serasi."
Tara langsung mengernyit dan menepis tangan Nico. Kemudian ia mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri setelah berkata, "Siapa yang mau serasi denganmu. Aku akan pergi untuk menyapa temanku."
Nico hanya terkekeh melihat reaksi Tara. "Tara, jangan kabur! Tunggu aku," Nico bergegas mengejar Tara. Ketika ia melewati Anya, ia berkata dengan suara pelan. "Bibi, pamanku memiliki sifat yang buruk. Hanya kamu yang bisa menyembuhkannya. Hanya kamu ratu yang ada di hati paman."
Anya hanya tersenyum melihat tingkah Nico. Ia merasa senang dengan keberadaan Nico di Keluarga Atmajaya. Nico selalu mendukungnya dengan tulus.
Begitu Tara dan Nico pergi, Anya akhirnya bisa merasa tenang. Tara dan Nico memiliki kepribadian yang mirip sehingga saat mereka berkumpul, mereka akan sangat berisik.