Sesaatnya matanya menatap sosok Randika, Vulcan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak merinding dan berkata dengan nada ketakutan. "Tuan… Aku tidak bermaksud untuk berkhia…"
Namun, bahkan sebelum Vulcan selesai berbicara, Randika sudah menghilang bagaikan asap dan memberikannya pukulan mematikan!
Semua ahli bela diri yang ada di gedung langsung menerjang ke arah Randika, tetapi kekuatan Randika sekarang benar-benar melambangkan Ares sang Dewa Perang. Di sekelilingnya puluhan orang berusaha mengambil nyawanya, tetapi bahkan mereka sama sekali tidak bisa menahan dirinya.
Karena pengaruh Randika, kondisi medan tempur menjadi berbalik. Singa dan Jin langsung memimpin pasukannya menuju lokasi Randika.
Jin sudah bagaikan kelinci yang melompat-lompat. Sesaat dia di kiri dan sesaat dia di kanan, benar-benar lincah! Dia meraung dan mendarat di salah satu musuhnya dan mencabik telinganya hingga putus.