Setelah makanan sudah siap, akhirnya mereka berdua mulai makan.
"Sayang, kau harus coba makan kepiting yang ini. Daging di dalamnya pasti banyak." Kata Randika sambil meletakan seekor kepiting di piring Inggrid.
"Tahu dari mana kalau isi daging kepiting yang ini banyak?" Inggrid penasaran.
"Sayang, itu simpel." Randika lalu menjelaskan sambil tersenyum. "Coba kamu perhatikan kepitingmu itu. Besar dan gendut apalagi kedua bola matanya itu. Meski sudah mati tatapan matanya terlihat kuat dan besar. Jelas bahwa selama dia masih hidup dulu dia makan dan bermain perempuan layaknya seorang raja. Ah, maksudku bukan begitu. Dulunya dia pasti raja dari para kepiting lainnya jadi dagingnya pasti banyak dan enak."
Mendengar ocehan Randika yang tidak masuk akal itu, Inggrid hanya memalingkan wajahnya dan terdiam. Dia ingin menikmati hidangannya ini dalam keadaan hening.
"Ibu Ipah, makanan yang kau masak ini luar biasa! Cobalah." Ketika dicueki oleh Inggrid, Randika beralih ke Ibu Ipah.