Saat mereka di ruangan kerja, Viona diam-diam melirik Randika. Dia tidak bisa menghilangkan rasa malunya ini.
"Pak Randika selamat pagi." Kelvin masuk ke dalam sambil tersenyum.
"Bagaimana dengan sampel produk barunya?" Randika tidak mau berbasa-basi.
"Sukses sekali berkat bantuan Anda!" Kelvin tertawa puas. "Sampel produk baru telah disebarkan ke pasar untuk dites. Sekarang kami sedang mengembangkan produk baru lainnya. Tetapi tentu saja, produk baru ini tetap butuh bantuan Anda dan kelompok Anda. Setidaknya, kau harus meminjamkan tenaga Viona untuk kelompokku selama beberapa hari."
Randika menoleh ke arah Viona dan menyadari bahwa Viona sedang meliriknya. Sepertinya dia sedang curi-curi dengar.
"Demi perkembangan kemampuannya, tolong ajari Viona dengan baik."
Pada saat ini, sekretaris yang biasanya bersama Inggrid masuk ke ruangannya.
"Pak Kelvin dan Pak Randika, Anda sudah ditunggu oleh Ibu Inggrid di ruang rapat. Mohon mengumpulkan kelompok Anda masing-masing."