"Kau sedikit kurusan, Ken!" ucap Alona sambil menatap sedih wajah Kenzo. Mereka kembali duduk di kursi taman, tempat seperti biasa mereka sering bertemu.
"Dan kau… Sedikit chubby, aku jadi gemas ingin mencubiti pipimu itu," balas Kenzo dengan ekspresi gemas.
"Kau pasti kesulitan selama tiga bulan terakhir ini, maafkan aku, Ken!"
"Hem, jangan meminta maaf. Aku baik-baik saja, dan sepertinya kau hidup nyaman di luar kota."
"Mmh… Apa kau pikir begitu? Aku hanya merubah caraku setiap kali merasa rindu itu seakan membunuhku, aku selalu meluapkan pada makanan untuk menyenangkan diriku sendiri, tidak ada yang baik-baik saja selama kita terpisah jauh, meski aku selalu sibuk di tempat kerja, tapi setiap kali waktu memberiku waktu diam sejenak, rasa rindu itu kembali datang menyerbuku…" terang Alona panjang lebar.
"Hem… Makanan di kota sana pasti enak-enak," jawab Kenzo sekenanya sambil terus menatap wajah Alona tanpa henti.