Download App
2.19% Dibatas Senja / Chapter 2: Bab 2

Chapter 2: Bab 2

Janggan mahasiswa Teknik Arsitektur di semester 8, asal kota Yogyakarta tepatnya desa Sleman, orang tuanya merupakan salah satu pemilik lahan perkebunan tebu yang luasnya lebih dari seperempat luas desa.

Biasa anak teknik dengan penampilan yang sedikit acak acakan tapi tetep aja jadi idola nya para mahasiswi bahkan bukan hanya Fakultas.teknik aja. Selain tampang yang oke, dengan pajero nya, siapa yang gak nglirik. Cowok ini juga anak panggung bro, saat pentas seni diadakan saat itu pula teriakan cewek cewek akan menyambutnya, dengan gitar akustik nya, suaranya akan mengalun bak suara almarhum Glen Fadli, gimana gak klepek klepek para mahasiswi yang antri untuk bisa ngelihat tampilannya.

Sebagai anak petani kaya, jurusan yang diambilnya jauh dari urusan harta benda orang tua, menurutnya biar itu jadi urusan kakak tertuanya "Agung Baskara", yang sudah berkeluarga dengan 2 orang anak. Sedang kakak keduanya perempuan "Yuni Andriyanti" seorang bidan desa yang menikah dijodohkan dengan pak Camat desa sebelah, khas banget orang desa yang pingin menantu seorang petinggi kecamatan setempat biar lebih terhormat.

Janggan dengan nama besarnya Pringgohadi anak paling bontot alias terakhir dari pasangan bapak Asmorohadi yang asli Sleman dan ibu Nimas Setyowati ibu rumah tangga tulen anak dari mantan wakil Bupati salah satu kabupaten di Yogyakarta.

Hidupnya tentu berkecukupan, bahkan bisa dibilang berlebihan, tapi yang jadi catatan temen temen Janggan, dia orang yang baik, orang jawa bilang gak tegaan.

Janggan anak kesayangan dari bu Nimas, karna waktu kecil dia sering sakit sakitan. Hampir tiap bulan Janggan ke Dokter langganan yang menderita alergi, kena debu sedikit bisa bersin, batuk batuk sampai keluar air matanya, kalo udah gitu bisa satu minggu lebih dak boleh keluar sama sang bunda.

Si bungsu ini sudah dijodohkan dengan anak pemilik Hotel bintang 4 di salah kota Solo yang notabene anak temen bapaknya, Janggan sendiri sih dak mau tahu, ngeluhat calonnya aja belum pernah.

Bisa kebayang sendiri nih diskripsi kehidupan keluarga bapak Asmorohadi.

Janggan pingin keluar dari roda perputaran keluarga orang tuanya, makanya ia milih jurusan bukan pertanian tapi Arsitektur, yang dipilih bukan universitas yang di Yogya tapi di Semarang yang butuh lebih dari 3 jam perjalanan.

Janggan pribadi yang unik, cool yang bikin cewek jadi penasaran, dia sendiri malas mengenal apalagi melakukan PDKT sama cewek. Tapi malam ini dia melihat cewek di depan kostannya ini berbeda dengan mahasiswi yang lain.

Dia melihat sisi lain dari Lusi Heryanti anak ekonomi dengan penampilan yang selalu sederhana, celana panjang dengan kaos polos nya. Dia punya kaos polos warna biru muda berapa ya perasaan sering banget dipakainya.

Diam diam dia tersenyum sendiri, kok aku jadi sering merhatiin dia, kepo.

Tek tek tek

Tiba tiba ada yang berteriak memanggil abang tukang tahu tek makanan khas jawa timur.

"Pak Tarno, 1 ya"

Dek tuh cewek yang dari tadi sliweran di hatinya, cie cie..

"Laper, Lus" tanyaku nyamperin Lusi di dekat gerobak tahu dek.

"iya mas" jawab nya singkat malu malu

Deg apa aku aja ya yang kegeeran rasanya wajah lusi seperti memerah menjawab sapaanku.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login