Download App

Chapter 3: tidak papa, meski hanya bisa menatapnya

Setelah perkenalan selesai aku pun di persilahkan duduk, kali ini aku duduk di barisan depan dekat jendela pas di depan meja guru.

"hay, kenalin namaku Nita kamu fadira..??" sapa nita sambil menyodorkan tangannya.

"hay nit, salam kenal ya. panggil aja ira biar ngga kepanjangan." aku pun menyalaminya dan tersenyum.

Nita adalah temen sebangkuku, dan di belakangku ada fajri dan hunan.

Setelah bel pergantian jam pelajaran gurupun pergi meninggalkan kelas, dan sebelum guru penggantinya datang anak-anak banyak yang bergerombol, bergosip dan saling ejek.

"Ra kok lo bisa pindah kesini..?" tanya hunan

"Jangan bilang lo mau bareng sama Iza ya.." suara cekikikan hunan dan fajri pun bisa membuat pipiku memerah karna malu.

"Loh kalian udah kenal Ira?" Nita berbalik duduk menghadapku, agar bisa leluasa juga mengobrol dengan hunan dan fajri yang ada di meja belakang kita.

"dia kan gebetannya Iza nit, lo ngga tau? yang dulu suka buat ledekan itu.."

"yaps betul itu, eh ra lo masih sering kontek sama Iza sama putri?". pertanyaan dari hunan membuatku teringat di kelas ini juga ada Putri, dia temen curhatku dulu pas masih deket dengan iza, karna mereka sekelas pas kelas 10.

"iya masih kok nan, dia juga masih suka crita tentang iza, tapi aku sama iza udah ngga pernah kontekan lagi. eh kalian jangan bilang-bilang ya, aku malu di kiranya aku kesini biar bareng iza.."

"eh tapi kan ra putri sama iza..."

"uhuk uhuk uhuk, eh nit lo jangan ngomong mulu napa suara lo cempreng gua jadi keselek dengernya. udah ah nan koprasi yuk beli minum, mumpung guru belum masuk.." fajri dan hunan pun beranjak dari bangkunya dan pergi keluar kelas.

"Nit, putri sama iza kenapa? tadi kamu mau ngomong apa..?" aku pun penasaran dengan ucapan nita yang tidak di lanjutkan lagi.

"ya gitu ra, mereka sering bareng. jadi putri tau tentang iza.."

"oooh iya, nit minta no hp kamu dong.."

"nih 0811258***45.."

"woy guru lagi pada rapat, nih suruh ngerjain buku paket halaman 103." teriakan Danar tidak di gubris oleh anak-anak, malah justru anak-anak tambah ramai.

"ini kelas IPa kan nit? kok ngga kaya omongan orang katanya kalo anak IPa kalem-kalem dan penurut.." aku pun menyuarakan apa yang sempat terlintas di kepalaku, dan entah kenapa justru membuat nita tertawa tanpa berdosa.

"hahahaha Ira ira, IPa juga boleh kali ra bandel, jangan kira IPa baik baik aja semuanya, tuh lihat di blakang, tebak lagi ngapain mereka.?" pandanganku mengikuti arahan dari nita, dan disitu aku lihat Hunan, fajri, johan, danar dan iza sedang duduk lesehan di lantai sedang bermain kartu.

"loh itu boleh bawa kartu nit, gila, di aku aja ngga ada yang bawa tuh kartu ke sekolah."

"Iraaaa,, aku cariin juga kamu taunya duduk di sini.."

Nari yang ngga tau kapan datangnya tiba-tiba sudah ada di samping mejaku.

"eh Nar, kapan dateng kok aku ngga tau..?"

"dari tadi, nyari kamu dimana taunya kamu duduk disini sama nita, eh nit ati-ati ntar kamu dicubitin sama ira, dia kan kalo lagi galau suka nyubitin tanpa ampun."

"oh ira temen kamu nar? rumahnya deket juga ngga? kapan-kapan main ayo."

"hussst jangan denegerin dia nit, dia mah gitu rada-rada.." hahahahaha aku pun tertawa dan di bungkam sama Nari.

"apa apa apa, udah yuk kantin aja. aku laper, sengaja nyari kesini biar ada temen buat makan." nari menarik tanganku dan tangan nita.

#

berhubung semua kelas kosong tidak ada guru jadi suasana kantinpun sangat ramai, aku, nari dan nita pun memilih duduk di bagian tengah karna hanya tempat itu yang kosong.

"mau makan apa ra? biar aku aja yang pesen, kamu duduk jagain bangku."

"aku siomai aja ada ngga? sama es teh."

"ya udah nit aku pesen makanan kamu minumnya ya nit, aku teh botol aja.kamu mau makan apa nit biar sekalian tak pesenin."

"aku batagor aja ya nar".

sambil menunggu nita dan nari yang sedang pesan makanan akupun memainkan ponselku, dan tanpa di sadari ada seseorang yang sedang berdiri di sebelahku.

"Ira kok lo di sini.? lagi ngapain? mau ekstra?" mendengar sapaan itu akupun mendongak ke sumber suara, dia Yovi setahu ku dia kelas 12 IPA, dia atlet basket dan itu alasan kenapa kita saling kenal.

"engga kok, aku pindah kesini sementara doang, kamu udah makan apa baru mau makan kak?"

"udah kelar, ini mau ke kelas tapi liat lo hehe.. lo sama siapa? sendirian aja mau di temenin?"

"ngga usah kak, aku bareng sama Nari."

"oh nari ya udah gua pergi ah keburu nari dateng ntar ngomel dia, ntar gua chat ya." aku hanya membalasnya dengan anggukan,

"siapa ra?" tanya nita sambil meletakkan 2 gelas esteh dan 1 teh botol di meja.

"itu kak Yovi dia tanya kok aku bisa di sini."

"Yovi.? ngapain dia, tau aja kamu di sini, awas ya kamu jangan deket-deket dia ra disini, bahaya." nari ngomel-ngomel setelah tau yang tadi nyamperin aku adalah Yovi.

"udah ah makan dulu, di bahas ntar lagi. katanya laper." kataku untuk mengalihkan pembicaraan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login