Download App

Chapter 2: Yakin? atau ragu?

Jam sudah menunjukan pukul 21.45, aku masih duduk uring-uringan menatapi benda berbentuk persegi panjang pipih yang ada di atas meja belajarku. aku belum bisa tidur untuk saat ini.

"dret dret dret", suara Hp getar yang ada di atas meja belajarku berhasil mengalihkan pikiranku dari hal-hal yang entah apa yang aku pikirkan.

"ya udah ra ngga papa, kesini aja nanti kamu minta nya di kelas 11 IPA 4 ya, biar bareng aku." suara lembut dari seberang sana.

"tapi aku, ngga tau lah. bingung aku nar, kamu di IPA 4 bareng sama Fai sama Rizal ya." aku mengenal beberapa orang yang ada di sana, karna dulu saat SMP aku pernah cekcok sama orang itu meskipun kita beda sekolah,, hahaha kalo di ingat-ingat lagi hidup itu memang serba kebetulan yah..

"ngga papa ra, kan biar ada temennya juga. kalo Dia di kelas IPA 2."

"iya iya bebeb, besok aku coba deh kalo bisa nego ruang kelas ya, tapi kalo ngga sekelas juga kamu sering nengokin aku."

"iya bawel, ya udah ya aku mau bobo dulu. aku capek banyak banget tugas, besok kalo kamu udah dateng kabarin aja ya".

"iya, makasih ya nar". setelah telephon di matikan aku langsung pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan tidur.

#

"Ra nanti kamu masuk IPA aja ya, untuk kelasnya nanti guru sana yang ngatur. biasanya sih di lihat dari nilainya." Pak Imam mengantarku menuju sekolah yang akan ku datangi

"iya Om," selain menjabat sebagai Wakasek kesiswaan beliau juga masih Om ku. jadi aku 100% yakin yang ngajuin untuk calon perpel adalah Om ku.

"kamu kan udah ada temen juga di sana jadi nanti lumayan kan ngga sendiri-sendiri banget, seenggaknya kalo belum bisa nemuin temen baru kan masih ada temen-temen kamu.

"siap komandan".

#

Setelah menunggu ada 30 menit akhirnya seseorang datang menemui aku dan Om ku, kita memang sengaja datang lebih pagi, biar tidak menjadi sorotan orang-orang yang ada di lingkungan sekolah ini.

sekolah SMA favorit di kotaku, SMA Pancasila.

"selamat pagi, maaf menunggu lama, perkenalkan saya Rita,". senyum ramah terhias di wajah lembut wanita ini, wanita sekitar berumur 40'an tahun.

"saya Imam bu, dan ini saya nganterin siswa saya, buat di titipin disini bu namanya Fadira, nanti kalo anaknya nakal di tegur aja ngga papa, soalnya agak bandel kalo di sekolah".

"iya ngga papa pak, disini juga banyak yang seperti itu, ini juga tumben banget yang buat perpel anak dari SMK, biasanya anak dari SMA".

"iya bu alhamdulillah, dari dulu juga ngajuin data buat calon perpel, tapi baru kali ini ada yang terpilih bu buat SMK."

"iya pak ngga papa, sebenernya sama saja si, dari SMK atau SMA. nanti mbanya ini saya taruh di kelas IPA aja ya, soalnya saya liat di nilainya ipa nya bagus, Matematikanya juga bagus, nanti saya anterin ke kelasnya ya setelah bel masuk."

"Iya, makasih ya bu, kalo begitu saya pamit dulu, titip anak saya". pak iman berpamitan dan akupun mencium tangannya seperti anak sekolah bersalaman pada guru.

"mba fadira ya, mba nya tunggu di sini dulu ya, saya tinggal sebentar".

"baik bu". aku duduk sendirian dan menatap pintu kaca yang ada di sebelah ku, banyak anak-anak yang berlalu lalang di depannya, dan sampai akhirnya akupun melihat orang itu. Faiza Abdi Pratama, seseorang yang pernah membuatku berdebar saat bersamanya.

#

aku berjalan di belakang bu Rita, selain berjalan menuju kelas baru untukku beliau juga menunjukan ruangan yang sambil kita lewati, ada ruang guru, ruang TU, ada kelas 12 IPA 1 sampai 5, kantin, dan akhirnya berhenti di depan sebuah ruang kelas.

saat aku lihat dipapan tertulis kelas 11 IPA 2, kelas Iza.

bu Rita masuk keruangan dan terlihat sedang berbincang dengan guru yang sedang mengajar.

aku hanya menunggu di depan kelas dengan hatiku yang tak karuan rasanya.

"Teman-teman, kali ini kita kedatangan siswa baru, dia akan belajar bersama kita untuk beberapa waktu kedepan, jadi minta tolong kerja samanya ya".

"baik buuu.. "

"silahkan masuk,," bu rita mempersilahkanku untuk masuk dan memperkenalkan diri.

"assalamu'alaikum, nama saya Fadira Sukmasari biasa di panggil ira dari SMK Purna Bhakti, untuk sementara waktu saya akan belajar di sini bersama kalian, ada yang ingin ditanyakan..?? setelah perkenalan akupun mempersilahkan untuk teman-temanku yang ingin bertanya tentangku.

"Ira udah punya pacar belum".

"Ira no. hp nya brapa..??"

dari pertanyaan pertanyaan itu aku hanya menjawabnya dengan senyuman, dan akhirnya ada salah satu pertanyaan yang membuat wajahku memerah dan gugup.

"Fadira Sukmasari, dari Purna Bhakti, kok aku kaya ngga asing ya." dia pun seolah olah sedang mengingat sesuatu."Oh iya inget, pacarnya Iza." sontak anak-anak yang ada di kelas langsung menatap aku dan cowo yang sedang duduk di bangku barisan belakang dekat jendela, ya itu Iza.

aku hanya bisa menunduk menahan malu, bukan malu lantaran di katakan pacar Iza dan iza itu jelek bukan, tetapi malu lantaran ada yang tau aku dan iza pernah dekat. sedangkan aku dan dia sudah lama tidak berhubungan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login