Brugh
"AKHHH!" Yunho menghempaskan tubuh jimin ke lantai dengan kasar setelah melepaskan ikatannya pada kursi. Jimin meringis kesakitan sedang Yunho berjalan mendekat dengan tubuh kekar bagian atasnya telah polos entah kapan pria itu melepaskan kemejanya. Kemudian ia berjongkok di depan jimin dengan salah satu tangan besarnya kini mencengkeram rahang pemuda manis itu. Jimin pun menatap ke arah Yunho dengan sendu di lengkapi air mata yang terus mengalir dan isakan yang keluar dari bibirnya.
"Kau sudah siap jalang kecil? Baiklah kita mulai sekarang." Yunho menghempas wajah jimin dengan kasar kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan mendial nomor seseorang sebelum tersambung yunho menarik jimin mendekat kepadanya, "Kita mulai sayang." Dengan seringai di bibirnya, Yunho mendorong jimin hingga tubuh mungil itu telentang di lantai dingin dan kotor itu. Kemudian Yunho merobek kasar kemeja jimin hingga tak berbentuk dan melemparkannya asal hingga memperlihatkan tubuh bagian atasnya yang seputih susu dengan dada yang berisi.
"T-tidak.. Lepas! Jangan! Jangan lakukan ini! Ti-emph!" Jimin berontak dan dengan cepat Yunho menahan kedua lengan jimin di samping kepala jimin dan membungkam bibir jimin dengan bibir Yunho dengan brutal. Setelahnya salah satu tangan yunho melepaskan pegangannya untuk meraba-raba tubuh atas jimin hingga sampai pada dada berisi itu dan meremasnya kuat.
"Emphhhh.. Hiks.. Hiks.."
'Yoboseo? Siapa ini?'
Cpak
Pagutan pada dua bibir berbeda volume itu pun terlepas setelah Yunho mendengar suara seseorang mengangkat panggailannya.
"Lee heo seop.. Apa kabarmu tua bangka?" Ucap Yunho dengan tawanya. Sedang jimin tampak lemas akibat ciuman brutal yang menguras pasokan nafasnya membuatnya meraup udara sebanyak-banyak nya.
'Siapa kau?' Yunho pun tertawa sambil salah satu tangannya membuka celana jimin dengan kasar dan jimin pun kembali meronta agar pria di depannya berhenti.
"Kau ingat Jeon Seijin?" Ucapnya seraya membuang celana jimin asal dan terlihat tubuh polos jimin yang begitu menggairahkan dan berhasil membangkitkan libido Yunho.
'Siapa kau sebenarnya?!'
"Aku Yunho, jeon Yunho putra dari Jeon Seijin." Ucapnya dengan tangan yang kini bermain di area bawah jimin.
"Tidak! Berhenti! Ku mohon hiks.. Jangan.. Hiks.. Hiks.." Racau jimin saat Yunho mulai mendekatkan penisnya di depan hole pink jimin.
'Jimin? Jimin! Apa yang kau lakukan pada cucu ku?!!' bentak tuan Lee saat mendengar suara teriakan jimin.
"Yang ku lakukan? Aku sedang menikmati tubuh cucu manis mu ini"
"AAKHHHH!!" Jimin berteriak saat Yunho memasukkan penis besarnya ke dalam hole jimin yang masih kering.
'SIALAN AKU BUNUH KAU JEON!!' Sambungan pun di putus oleh Yunho dan kembali fokus pada pemuda mungil yang berada di bawah kungkungan nya saat ini.
"Akhh.. B-berhentihhh.. Ahh.. K-kuhh sshh.. Mohonhh.." Yunho terus menghujam lubang jimin dengan brutal dan begitu menikmati apa yang ia lakukan saat ini.
"Ahh.. Aku tak menyangka sshh.. Sex dengan pria lebih nikmat daripada dengan seorang wanita ahh.. Kau sangat nikmat..." Racau Yunho sambil terus mengeluar masukkan penisnya dengan cepat dan dalam. Tak memperdulikan keadaan jimin yang kini menangis meraung minta di lepaskan
🐣🐤🐥
Di sisi lain Jungkook, Jong suk, Seung gi juga anak buah mereka yang mungkin berjumlah lebih dari 40 orang melajukan mobilnya membelah padatnya jalanan dengan beberapa mobil polisi yang ikut untuk menuju ke area perbatasan Korsel dan Korut untuk menuju keberadaan jimin dan jungmin berada. Mereka sudah mengetahui dimana letak jimin berada setelah salah satu anak buah seung gi yang mengikuti mobil yang membawa jimin mengirimkan lokasi dan sebuah foto bangunan terbengkalai dimana tempat itu adalah tujuan taehyung membawa jimin. Jungkook terlihat sangat cemas memikirkan kondisi putra dan kekasih mungilnya. Perasaannya kalut, ia hanya berharap semoga tidak ada yang terjadi pada dua kesayangannya dalam hati jungkook selalu merapal kan doa memohon pada tuhan akan keselamatan jimin dan putranya.
"Tuhan, aku tahu aku hanya makhluk mu yang hina dan tak punya hak untuk meminta sesuatu padamu namun sekali saja kumohon padamu untuk menjaga jimin dan putraku jungmin aku mohon padamu untuk kali ini saja." Ucapnya dalam hati.
Sedang di sisi lain jimin saat ini tengah meringkuk di atas lantai dingin dan kotor masih dengan tubuh polosnya yang kini terdapat beberapa memar yang menghiasi kulitnya kini ia menangis terisak terdengar memilukan. Setelah beberapa waktu yang lalu ia di perkosa dengan sadis oleh seorang pria paruh baya yang tengah menaruh dendam pada sang kakek dan saat ini ia di tinggalkan begitu saja.
"Hiks.. J-jungkook tolong aku.. Hiks.. Hiks.." Lirihnya sambil mencoba bangun dari lantai dingin itu sambil menggapai pakaiannya yang berserakan di dekatnya.
Setelah mengenakan pakaiannya dengan kemeja yang sudah robek hampir tak dapat di gunakan lagi, kini jimin tengah duduk dengan kaki menekuk di dada dan duduk di salah satu sudut ruangan itu dengan pandangan kosong dan menatap lurus ke depan.
Ceklek
Pintu ruangan itu terbuka menampilkan sosok taehyung yang masuk ke dalam. Kemudian berjalan menuju ke arah jimin dan setelah berada di depan pemuda mungil itu taehyung berjongkok untuk menatap jimin yang tampak tak menyadari kedatangannya.
"Hai baby." Ucapnya dengan senyum lebarnya. Sedang jimin masih mengacuhkannya. Taehyung pun menghela nafasnya jengah dan segera menarik kasar lengan jimin dan membawanya keluar. Jimin yang di tarik hanya diam seakan pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya.
****
Jungkook, seung gi, jong suk beserta anak buah mereka sudah sampai pada tempat tujuan mereka saat ini. Jong suk memberi aba-aba pada anak buahnya untuk menyebar dan berhati-hati dalam bertindak dan mereka langsung mematuhinya. Sedang jungkook, jongsuk dan seung gi kini mencoba masuk dengan mengendap endap dengan berbekal dua revolver di balik punggung dan satu pistol di tangan mereka. Para polisi pun ikut mengintai dengan bersembunyi di tempat yang tak terlihat dengan siaga.
"Jungkook, jong suk hyung kita akan mulai dari depan ada sekitar sepuluh orang yang menjaga di depan sana."
"Ne kita mulai dengan mendekat perlahan setelah itu kita lawan satu persatu dan segera kita masuk." Setelah mereka mengangguk paham, ketiga orang itu pun segera mendekat dengan perlahan dan sesekali bersembunyi. Setelah berada dalam jarak dekat jong suk dan seung gi mulai menarik satu persatu anak buah Yunho untuk di lumpuhkan mulai dari jong suk yang mematahkan lehernya dengan cepat, seung gi yang dengan kekuatan tangannya dengan keras membenturkan kepala musuhnya ke dinding hingga kepala orang itu pecah. Jungkook pun tak tinggal diam ia pun ikut melawan anak buah Yunho tak kalah sadis. Entah dari mana sebuah pisau kecil yang kini berada di tangan jungkook, dengan cepat pisau kecil itu menancap ke leher musuhnya dan kembali mencabutnya seketika membuat orang itu pun tewas dalam hitungan detik.
"Woah.. Ternyata si pria mirip kelinci itu sangat sadis eoh.." Jong suk terkagum-kagum melihat apa yang di lakukan jungkook. Dan seung gi hanya memutar bola matanya jengah.
Setelah musuh mereka tumbang kini ketiga pria itu pun masuk dengan perlahan dan kembali mengendap-endap. Dapat mereka lihat beberapa anak buah Yunho sudah tumbang dengan anak buahnya yang memberikan acungan ibu jari yang menandakan tempat itu aman.
"Kerja mereka sangat bagus hyung." Ucap jungkook
"Tentu saja jungkook, kami harus melatih mereka terlebih dahulu untuk kelayakan mereka sebagai pengawal." Jungkook pun mengangguk paham hingga ketiganya pun sampai di salah satu ruangan yang tampak beberapa orang yang mereka yakini adalah anak buah dari pria paruh baya yang saat ini duduk santai di sebuah kursi dan dapat mereka lihat taehyung di sana berdiri di samping pria itu.
"Apa dia bosnya?" Tanya jongsuk.
"Aku yakin itu pasti dia. Terlihat ada lebih dari sepuluh orang di sana. Kita butuh yang lain untuk ke sini."
"Tenang saja setelah mereka selesai menghabisi semuanya mereka pasti akan datang untuk membantu kita." Jong suk dan seung gi masih mengamati kondisi di dalam Tanpa mereka sadari Jungkook yang juga melihat kedalam kini membeku terkejut melihat pria paruh baya itu.
"P-paman?!" Lirihnya. Jongsuk dan seung gi pun menoleh ke arah jungkook yang membeku.
"Ada apa jungkook?" Tanya seung gi.
"Hyung, d-dia pamanku hyung. Hyung dari appa ku." Jelas jungkook. Kedua orang Yang lebih tua pun mengernyit.
"Jadi, pertanyaannya sekarang untuk apa pamanmu menculik jimin?" Sesaat setelah mereka dilingkupi rasa kebingungan, mereka kembali di buat terkejut saat melihat kondisi seseorang yang mereka cari dalam keadaan yang begitu mengenaskan.
Brugh
Brakk
"JIMIN!"
𝙏𝘽𝘾