Selama satu minggu sebelumnya, Anton sama sekali tidak menyinggung masalah ini, Latissa sempat berpikir kalau bos barunya itu sudah lupa, atau mungkin lebih baik lagi bila Anton berubah pikiran, orang kaya seperti Anton bisa berubah kapan saja, pikir Latissa. Sayangnya, semua itu hanya angan-angan belaka. Tepat di hari Jumat, saat jam pulang kantor, Anton mendatangi meja kerja Latissa.
"Jadi besok mau saya jemput jam berapa?" tanya Anton.
"Ah, besok?" balas Latissa, dia ingin sekali lupa ingatan saat ini.
"Ya besok, sesuai janji minggu lalu kan?" balas Anton, menyipitkan kedua matanya. Gadis ini tidak pura-pura lupa kan, pikir Anton dalam hati.
"Oh, enggak Pak, maaf. Besok saya langsung datang saja ke tempat yang ingin Bapak tuju" balas Latissa cepat, khawatir bosnya ini malah jadi marah dan memberi "hukuman" lain.