Dua hari berlalu dan Lexa sudah masuk ke sekolah. Dia menjadi pusat perhatian karena kabar dirinya yang harus dirawat di rumah sakit akibat tenggelam sudah menyebar ke penjuru sekolah. Lexa tak heran sama sekali karena berita buruk akan mudah menyebar.
Alih-alih ke lantai dua di mana kelasnya berada, dia justru tetap di lantai satu karena di lantai satu adalah deretan kelas XII. Langkahnya pasti ketika dia berjalan dan pandanganya sama sekali tak bergeser dan mengabaikan bisik-bisik yang terjadi.
Masuk ke dalam salah satu kelas, Lexa berhenti di depan meja Jena. Gadis itu tak mengatakan apapun dan memilih menatap kakak tingkatnya itu dengan intens.
"Kenapa? Ada apa?" gadis itu menatap Lexa dengan heran.
"Gue hanya ingin tahu sesuatu dari lo," jawab Lexa, "Sebenarnya, kenapa lo harus memberikan informasi jika gue sebenarnya tidak pandai berenang kepada seseorang?"