Ketakutan bercampur dengan rasa jengah muncul di hati Nania. Kini bukan hanya dia yang sedang menatapnya, tapi juga teman-teman sekelasnya. Jadi rasa kesal menyeruak keluar sampai dia merasa ingin memukul mereka semua.
Masalahnya sekarang, kalaupun dia pergi dari sana mereka pasti akan mengikutinya. Dan itu sama sekali tak baik buat dirinya. Jantung Nania sudah berdetak tak karuan sejak tadi, karena itu, dia benar-benar tak yakin akan bertahan jika ini akan terus terjadi.
Kebetulan, jam masuk kelas sudah tiba. Dengan serentak, Axelle tanpa mengatakan apapun langsung keluar dari kelas karena memang mereka tak akan sampai mengganggu apa yang tidak boleh diganggu, seperti kegiatan sekolah seperti ini.
Nania bisa saja merasa lega untuk sekarang. Tapi hanya sementara waktu. Karena Axelle tak akan pernah melepaskan gadis itu.