Devie menghela nafas panjang sebelum dia benar-benar menjawab pertanyaan dari Arkan. Sebenarnya dia benar-benar merasa sangat malas untuk membahasnya lagi, tapi mau tak mau Arkan harus tahu.
Maka, "Viona." Adalah jawaban itu keluar dari bibir Devie dan itu sanggup membuat wajah Arkan berubah.
"Viona?" ulangnya seolah apa yang dikatakan oleh Devie bukanlah sebuah kejelasan jawaban.
"Benar. Bukankah dia orang yang sangat spesial? Bahkan semua orang menyukainya." Devie sinis mengatakan itu dan itu sama sekali membuat Arkan juga mendengus. Jelas, Devie sedang menyendiri dirinya karena semua keluarganya begitu seolah memuji gadis asing itu.
"Biar aja semua orang menyukai dia. Kalau aku tidak." Jawab Arkan dengan tegas. Tapi itu sama sekali tak mempengaruhi Devie. Perasaannya agak sedikit kacau dan moodnya benar-benar sedang kurang stabil.
"Apa yang kalian bicarakan tadi?" Arkan kembali bertanya.