Download App
88.02% Penjaga hati Zara / Chapter 125: Ada yang patah hati

Chapter 125: Ada yang patah hati

Pajero sport hitam itu berhenti di pelantaran parkir sebuah outlet bercat pink,, disana sudah ada lebih dulu Nanda dan Widya yang lagi sibuk mengelap bagian kaca depan.

"Al.. makasih ya.. aku turun dulu ngga enak sama Nanda dan Widya.." ujar Zara lalu mencium punggung tangan suaminya.

"Zara..." panggil Aldi membuat Zara mengurungkan niat untuk membuka pintu mobil..

"ya.. ada apa??"

"emm.... yang semangat kerjanya.. jangan pulang terlalu malam...! kabari kalau kau Sudah pulang"

hufftt!! Zara menghela nafas.

"iya.. nanti kalau sudah pulang aku kabarin..."

Gadis bergaya casual itu segera turun dan menghampiri dua sahabatnya yang lebih dulu datang.

.

"sori.. ya gaess aku datang telat..." seru Zara segera meletakkan tasnya kedalam outlet agar bisa segera membantu teman-teman nya.

"iyee.. dimaklumi kok.. secara emak-emak kan.." guyon Widya menyodorkan sapu pada dia yang baru hadir. "tinggal disapu doank..." titah si ceriwis Widya.

Zara nyengir kuda.. segera melakukan tugasnya.

.

Satu jam berlalu,, tugas bersih-bersih pun selesai,, tiga sahabat itu duduk dikursi bulat dengan meja ditengah,, sambil menikmati kerapian dan kebersihan outlet mereka. Tidak terlalu banyak yang perlu mereka bereskan karena tempat itu sudah rapi sebelumnya.

"jadi.. kita bakal opening Minggu-minggu ini ya.." Zara membuka obrolan

"siap.. lebih cepat lebih baik kan.. untuk neon blok udah aku pesan.. nanti mungkin satu dua hari selesai..." sahut Nanda memberi laporan tugasnya.

"trus.. strategi kita apa donk biar pas opening outlet kita rame.. lagian lokasi kita ngga jauh dari universitas sama SMA kan..."

Diam sejenak.

"ya.. aku punya ide.. gimana.. kalau kita bagi-bagi coklat gratis untuk 100 pengunjung pertama,, terus kita buat giveaway yang bakal diundi setiap satu Minggu sekali buat tiap pengunjung yang share outlet kita di IG,, yang beruntung bakal dapet buket coklat dari kita.." Zara menyumbang kan ide

"ide bagus tuh ..." timpal Widya "kita kan selama ini udah promosi online... kita juga bisa manfaatin tuh biar pelanggan kita tau kalau sekarang Gudang Coklat udah punya outlet.."

"kadang-kadang otak mu encer juga... hehehe" ejek Nanda pada teman yang kadang memang lama loading kalau diajak bicara.

"ide bagus.. aku juga setuju..." suara berat laki-laki menimpali pembicaraan ketiga sahabat yang sedang berdiskusi tentang opening outlet mereka.

"kak... Tristan...." desis Zara heran padahal dia sama sekali tidak memberi tahu lokasi outlet mereka.,, pandangan nya dan Nanda langsung tertuju pada Widya,, siapa lagi yang selalu ingin menempel pada CEO muda dan tampan itu

.

"maaf ya.. tadi aku sempat menguping..." ucap Tristan sambil melangkah masuk menghampiri ketiga gadis dengan diskusi serius mereka.

"hehhee.. maaf ya temen-temen aku ngga kasih tau kalau aku mengundang kak Tristan" ujar Widya malu-malu.

ha... apa yang Zara tebak.. betul sekali Widya pelaku nya...

"duduk kak..." Widya menyiapkan satu kursi untuk sang idola.

Pandangan Tristan memperhatikan sekeliling outlet yang tidak terlalu luas tapi dengan desain yang rapi dan bikin betah berlama- lama,, ruangan nya pun dingin dan harum.

"baiklah... kapan rencana kalian mau opening nih.." Tristan meletakkan kacamata hitamnya diatas meja.

"mungkin lusa kak..," Nanda menyahut.

"hmm sebagai pelanggan pertama apa kalian mau menyiapkan seribu coklat untuk Souvenir"

"apa kak se.. seribu coklat??" seru Widya sampai-sampai terlonjak dari duduknya...

"mau banget pasti kak...ya kan temen-temen"

Haduuhh... Widya yang selalu bersemangat kalau mencium bau rupiah.

"Souvenir yang gimana kak??" Nanda menimpali,, paling tidak mereka harus tahu seperti apa pesanan yang diinginkan pelanggan mereka.

"simpel.. hanya coklat berbentuk hati yang di packing sama kotak,, diberi pita lalu ada nama..."

"untuk acara apa kak..?" kali ini Zara bersuara

Tristan tersenyum tipis lalu mengeluarkan contoh Souvenir yang dia mau... Zara menyambut nya,,, kemudian membaca nama yang tertera pada secarik kertas.

"untuk acara pertunangan,, jadi di atas coklat bisa dibuat inisial nama,, bisa kan..."

"Ii.. iya bisa kak.." sahut Zara pelan "tapi untuk kapan?"

"hmm kira-kira satu Minggu lagi.. bisa??"

Nanda dan Zara saling memandang.

"bisa kok kak.. bisa..." seloroh Widya,,

huu.... Widya selalu seenaknya!!!

"baiklah jadi ini pesanan pertama outlet gudang coklat..." ujar Tristan tersenyum.

"tapi kak.. ngomong-ngomong siapa ya yang mau tunangan??" tanya Widya penasaran..

Zara menyodorkan secarik kertas yang ia pegang tadi agar temannya tidak harus mendengar secara langsung dari orang yang ia sukai.

Jleeebbb!!! ada sesuatu yang serasa menusuk ke ulu hati Widya... ia membaca sepenggal nama Tristan dan Aura...

.

Ada yang patah hati karena pertunangan itu....!!!


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C125
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login