Download App
15.49% Penjaga hati Zara / Chapter 22: de ja vu

Chapter 22: de ja vu

"haiii Aura... lama kita tidak bertemu ya... kau makin cantik saja..." puji Dimas melihat kedatangan Aura ke Als cake and resto. Gadis itu tersenyum simpul lalu memeluk tubuh gempal yang diartikan berisi oleh Dimas, ia tak rela dibilang begitu.

"apa kabar mu??" Aura basa basi membuat ekspresi manyun Dimas

"agak buruk... boss itu memberiku banyak target"

Aura tertawa kecil melihat ekspresi temannya itu,

yah!! dia, Aldi dan Dimas adalah teman satu perjuangan selama masa kuliah, Dimas cukup pintar dan banyak membantu ia dan Aldi, sejak itu mereka pun jadi dekat

"hmmm... kau mau bertemu Aldi ??"

"ya.. apa Aldi ada??"

Dimas berpikir sebentar.

"ada,, tapi sebentar lagi kami akan keluar,, mau melihat cabang cafe yang baru..."

Jawaban Dimas disambut dengan kalimat "oh "dari gadis manis didepannya.

"Dimas ayo kita berangkat...." suara Aldi terdengar kemudian menghentikan langkahnya setelah ia melihat ada Aura disana.

"ayoo.. tapi.. Aura baru sampai.. "

"ah tidak apa-apa,,, aku akan pulang..." Aura membalikkan badan

"eitss tidak semudah itu.." Dimas menghentikan "ikut saja ya kan boss??" Dimas menoleh ke arah Aldi yang cuek. Aura menatap Aldi yang tak menggubris nya.

"terserah kau saja..." pungkasnya melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti

"Jangan banyak protes,, sudah lama pergi harus traktir dulu" desak Dimas menggandeng tangan Aura, gadis itu pasrah saja.. memang tujuannya datang untuk bertemu Aldi,, dan tak disangka dia dapat bonus bisa ikut kegiatan sahabatnya hari ini.

***

Cafe dengan tema industrial itu sudah hampir rampung pengerjaannya. Aura melihat ruang di sekitarnya.

"desainnya sama dengan resto utama ya?"

"Yap kau benar nona cantik..." Dimas menanggapi "boss memang ingin memberi ciri khas untuk semua restonya"

Aura mencuri pandang kearah Aldi yang sibuk memberi instruksi untuk desain interior cafenya.

"boss... kemungkinan semua selesai setelah pernikahan mu.." Dimas mulai menjelaskan jadwal dan rencana yang ia susun. Aldi menanggapi penjelasan managernya dengan serius.

Aura berkeliling sejenak sekedar melihat-lihat detail setiap sudut ruangan.

tiba-tiba sebuah papan lolos dari posisinya hampir mengenai Aura. Aldi yang memperhatikan dari tadi segera menyambar tubuh Aura.

Brukkk!! mereka berdua terjatuh.

Posisi tubuh Aldi dibawah dan Aura diatas...

Aldi merasa de ja vu dengan kejadian barusan, ia teringat seorang gadis sok tahu di atas loteng apartemen yang menarik tubuhnya sampai terjatuh.

"boss.. boss... tidak apa-apa..." sang manager tergopoh-gopoh membantu atasan sekaligus temannya itu.

Aura beranjak dari tubuh kekar Aldi ,, tangannya sedikit ngilu... apa kabar Aldi yang tertimpa tubuhnya.

"kalian ini hati-hati kalau bekerja..." Dimas memarahi beberapa pegawai yang mengerjakan proses interior resto Aldi ..

"kau tidak apa-apa??" akhirnya Aldi memperdulikan Aura,,

"aku tidak apa-apa.. bagaimana dirimu?"

"seperti yang kau lihat..."

"auuchh.. Aura mengeluh saat menggerakkan tangannya"

***

Aldi membantu meregangkan tangan Aura yang keseleo.

"terimakasih Al..." Aura memegang lengan Aldi yang tak bergeming.

Aldi beranjak dari duduknya.

"kau masih marah padaku....?"

"heee... kapan aku bisa marah padamu...?"

Aura menunduk, menyesali sikap Aldi yang sekarang dingin padanya. "maaf...." desis Aura lirih tak terdengar oleh pria yang kini hanya punggungnya terlihat.

***

Mentari sudah kembali ke peraduan, Aura ikut kegiatan Aldi dan Dimas hari ini, bahkan Aura sempat memberikan masukkan tentang satu tempat lagi yang akan dibeli Aldi.

.

"makaannn besaarrr..." Dimas berseru melihat hidangan seafood tersaji didepan mata, ada kepiting asam manis, lobster saos Padang, kerang hijau saos tiram tidak lupa cah kangkung favorit semua.

Mereka mampir ke kedai seafood andalan masa-masa kuliah.

Ruko satu lantai dengan tenda besar di halaman dan dapur dibagian depan jadi pengunjung bisa melihat sang koki membuat pesanan mereka.

Walaupun sederhana tapi kedai seafood ini selalu ramai pembeli, selain masakannya enak, pegawai disana juga ramah dan memakai Seragam bertema seafood.

"kali ini aku akan makan dengan kenyang.." seru Dimas lagi disambut gelak tawa Aldi dan Aura.

"makan sampai kau stroke..." ledek Aldi yang diledek pura-pura tidak dengar malah sibuk menyantap lobster didepan matanya.

suasana pun mulai menghangat, mereka saling mengingatkan kejadian masa lampau.

.

.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C22
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login