BANYU
Aku kembali dari Cafe, aku kembali menemui Garin. Aku meninggalkannya sendiri tadi. Aku segera mengeceknya di hotel.
Aku meminta Jo untuk mengantarku. Agar cepat sampai tentunya. Kami mengendarai motor bebek agar cepat sampai.
Setibanya di hotel aku mengetuk kamarnya. Tidak ada jawaban.
"Mungkin masih di pantai!" Pikirku.
Padahal ini sudah cukup malam. Angin laut sangat tidak baik untuknya, menurutku.
Aku bergegas berlari menuju pantai, karena sepertinya Jo sudah kembali. Perjalanannya memang tidak terlalu jauh. Tapi cukup membuatku berkeringat malam malam.
Aku clingak clinguk mencari keberadaannya. Aku mencari tempat, dimana kami berada tadi.
Tepat, dia masih di sana. Dengan meringkuk di bawah sinar rembulan. Aku jadi tak sabar menghabisakan malam dengannya.
"Garin, kamu ternyata masih di sini? Sorry tadi.." Dia memotong ucapanku.
"Mas Banyu, aku menyerah!" Dia terisak.
Adakah yang merasa puas dengan sakit hatinya Banyu?
Masih mau nampar Banyu?