Tangan Sony mengepal, lalu ia mengangguk cepat "Mbah. Aku harus kembali ke rumah sekarang."
"Son. Jangan gegabah. Perjanjiannya sudah dibuat, mereka bisa mengejar untuk membunuhmu kapan saja setelah tiga hari terlewati." Pesan Mbah Krisno. "Sementara kau pergi, aku dan Jihan tetap harus menjaga penjara ini, karena keadaan sedang tidak baik."
Sony mengangguk paham dan pergi untuk pulang ke rumahnya secepat mungkin.
***
Suara klakson mobil bergema di depan pagar. Hari sudah malam dan Tasia ditinggal berduaan dengan kakaknya di rumah, karena ibunya sedang berada di rumah sakit untuk menunggui nenek.
"Ayah sudah pulang.." Tasia membukakan pintu kemudi. Sony yang masih duduk di bangku, menatap wajah sang putri dengan raut pucat.
Tasia mengerutkan dahinya "Ayah kenapa? Ayah sakit?" ia meraih lengan sang ayah dan menariknya keluar mobil. Ia juga mengambil tas kerja sang ayah.
Vol 4 SELESAI!! wkwk.. Maaf yah temen2, vol.4 ini isinya bener2 flashback aja.. Penjelasannya, karna memang di novel ini sy sengaja bikin tokoh Tasia itu ada kenangan misteriusnya, dan memang udah direncanakan ada cerita ganda mengenai asal muasal si tasia ini dan semua dibahas di vol.4. Terimakasih buat temen2 yg masih bertahan baca meskipun ada yg merasa bosen juga hehehe.. \^^/