Chapter 146: belom

ucap Om Fasial setelah itu dia pun menyalakan mobil ini dan menjalankannya.

mata ku hanya memandang lurus ke depan sesekali aku juga melihat kearah sebelah kiri ku, dimana aku bisa melihat tanaman di dalam pot pot yang besar di sepanjang jalan ini.

Tiba tiba hati ini tertawa kecil disaat aku mengingat wajah polos Om Faisal ditambah lagi dengan tatapan mata yang berkaca kaca

sungguh lucu jika aku mengingat itu, karena aku tidak menyangka jika Om Faisal akan benar benar seperti itu kepada ku.

"Apakah dia memang benar benar jatuh cinta kepadaku ?!" tanya ku dalam hati.

Akhirnya pertunjukan antara aku dan Om Faisal sudah klop di mata semua orang yang sedari tadi memperhatikan diriku dan juga Om Faisal.