Orang-orang yang melihat ini langsung diam membisu. Mereka tidak tahu bagaimana harus merespons. Jika Namara berhasil memenangkan ini dengan cara yang benar maka mereka akan bersorak senang.
Namun, ini ....
"Arcen, ini ... bagaimana Nona Namara bisa menjadi benar-benar tidak tahu malu?" tanya Norvin yang kemudian menelan ludahnya sendiri.
Arcen menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Setelah itu dia langsung menatap orang-orang yang masih menonton bagaimana Namara dan Eros berciuman.
"Apa yang kalian lihat?! Cepat mulai berlatih!" teriak Arcen dengan keras. Dia merasa ini bukan hal yang pantas untuk dijadikan tontonan. Apalagi tidak semua orang yang ada di sana adalah orang dewasa.
Pasukan itu akhirnya segera memalingkan wajah. Mereka bergegas untuk meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat latihan yang semestinya.
Setelah itu Arcen segera menyeret Norvin menjauh. "Apa yang kau lihat? Apa kau tidak pernah melihat orang berciuman?!"