"Dimana suamimu?" tanya pak Gibran pada Dea. Setelah menyadari Dea hanya seorang diri saat ini.
"Ehm…" Dea menghentikan ucapannya sejenak dan melirik ke arah bu Weni yang ikut serta menatapnya dengan tajam.
"Sebaiknya nanti saja kita bertemu, aku harus kembali ke sekolah." Pak Gibran kembali berbicara dan mengalihkan tatapan Dea pada bu Weni, dia tahu betul apa yang saat ini sedang ada dalam pikiran Dea.
"Ehm, baiklah. Temui aku disini," jawab Dea sekenanya.
"Tidak. Aku akan menunggu di restoran saja, aku akan mengirimkan alamatnya."
Dea tampak bersungut dan cemberut setelah pak Gibran menolak untuk bertemu dengannya di hotel tersebut. tampak bu Weni membuang napas lega, dan itu membuat Dea kembali menatapnya sengit.
"Ayo pak, kita harus segera kembali ke sekolah." Bu Weni segera mengambil alih berbicara.