Berlarian di bawah derasnya hujan dengan keadaan hati terluka memang suatu keberuntungan yang tak semua orang akan senang mendapatinya. Selain tak akan ada orang yang menyadari betapa air mata yang mengalir jauh lebih deras dari turunnya hujan, hatipun terasa kian menderu merasakan sakit yang teramat dalam.
Rani berhenti di tengah jalan, harapan dan rasa percayanya yang begitu besar terhadap Mario yang dia yakini akan menjadi labuhan akhir dari penantiannya, namun kenyataannya tak ada sosoknya terlihat untuk mengejar Rani setelah apa yang dia dapatkan dirumah Mario tadi. Rani terus berjalan dengan langkah gontai, beruntung sebuah taxi melewatinya lalu dia hentikan untuk mengantarnya sampai dirumahnya.
Sampai di rumahnya, kedua orang tua Rani terkejut melihat putrinya basah kuyup sampai gemetaran serta pulang seornag diri. Dengan cepat ibu Rani mengambilkan selimut dan membalutinya, di suguhkan teh hangat untuknya agar rasa dingin segera mereda dari sekujur tubuhnya.