Download App
92.98% Nikah Siri / Chapter 53: Bab 51~Pernikahan ulang

Chapter 53: Bab 51~Pernikahan ulang

Rey dan Nay berada di kota Malang Jawatimur. Mereka sedang mengurus surat-surat untuk meresmikan pernikahan atau  itsbat nikah agar sah tidak hanya secara Agama melainkan sah pula secara Negara.

*Kediaman Nay*

"Assalamu'alaikum" ucap Nay

"Wa'alaikumussalam" jawab seorang wanita dari dalam rumah.

Nay terlihat gugup, tangannya gemetar, dan Rey menenangkan nya sembari menggenggam tangan Nay. Ia berkata,

"Tenanglah aku bersamamu sayang" ucap Rey yang melihat istrinya sedang dalam ketakutan

Tak lama kemudian, pintu rumah pun terbuka, yang membuka adalah bunda Nay. Tidak seperti biasanya bunda Nay saat ini terlihat lebih kurus dan lesu.

"Bunda, ini Nay datang bersama Rey"

"Sudah lama sekali Nay"

"Maafkan Nay bunda, Nay baru ada keberanian datang kemari" Nay mencium tangan bundanya lalu memeluk sang bunda.

Rey pun mencium tangan mertuanya tersebut. Lalu mereka masuk kedalam rumah. Ia melihat rumah sangat sepi, Nay pun bertanya

"Kakak ada di Jogja ya bund?"

"Iya kakak mu selepas kamu menikah langsung berangkat ke jogja dan tidak mau pulang, bahkan ketika ayah sakit" ucap bunda Nay menangis

"Loh ayah sakit apa bunda?"

"Ayah 3 bulan yang lalu terjatuh ketika hendak berjalan, namu tiba-tiba ayah tidak bisa menggerakkan kakinya lagi, bunda sudah membawa ayah periksa bahkan sampai ke Surabaya namun ayah tetap tidak ada perkembangan, bunda sendiri seorang dokter namun bunda tidak mengerti ayah ini kenapa"

"Bisa saya lihat ayah Nay?" kata Rey

"Boleh, kemari lah masuk" jawab bunda Nay.

Sambil menggandeng Nay dan Rey di ajak kedalam kamar ayahnya. Pintu kamarpun dibuka, Nay melihat sang ayah sedang tertidur dengan badannya yang semakin kurus.

"Ya Allah ayah, ayah, ayah" ucap Nay yang langsung memeluk sang ayah ia menangis histeris melihat keadaan ayahnya. Bunda Nay pun bersedih. Rey hanya terdiam ia melihat dengan seksama kondisi tubuh ayah Nay.

"Ayah mengapa, ayah kenapa ya Allah ayah kurus sekali, ayah dan bunda terlihat sangat kurus, ya Allah" ucap Nay sambil menangis.

Ayah Nay hanya menangis, tak sanggup mengatakan apa-apa.

"Apa punggung paman sakit, ketika menggerakkan kaki paman?" tanya Rey, sambil memegang kaki mertuanya tersebut.

"Iya, paman terjatuh dan punggung paman sangat sakit setelah itu" jawab ayah Nay

"Maukah paman saya bawa ke Jerman, disana ada tim dokter yang khusus menangani cidera pada tulang belakang, menurut saya ini cidera saraf tulang belakang, dan jenis cidera ini cidera traumatis yang diakibatkan terjatuh kecelakaan dan semacamnya paman"

"Itu akan membutuhkan biaya yang banyak, paman dan bundanya Nay sudah menjual semua harta yang kami miliki kecuali rumah ini saja" ucap ayah Nay

"Itu adalah rumah sakit ku paman, mereka akan merawat paman sampai paman sembuh, dan paman serta bibik adalah orangtua Nay, sementara Nay adalah istriku, jadi paman dan bibik juga orangtuaku, sudah menjadi kewajiban untukku dan Nay merawat paman dan bibik" ucap Rey menggenggam tangan ayah Nay

"Apakah kau tak mengapa Nay? Sementara ayah dan bundamu sering sekali menyakitimu?"

"Ayah dan bunda jangan berkata seperti itu, yang sudah ya sudah jangan dibahas lagi, sekarang fokus ke kesehatan ayah" ucap Nay memeluk ayahnya yang sedang berbaring sembari menangis.

"Rey ada perlu apa kamu kemari?" tanya bunda Nay yang menghapus air mata nya terharu dengan anak dan menantunya yang penuh dengan kasih.

"Saya dengan Nay meminta tanda tangan paman dan bibik serta lain-lainnya untuk mengurus surat-surat. Saya dan Nay hendak meresmikan pernikahan kami" jawab Rey

"Maksutmu itsbat Nikah?" kata ayah Rey

"Apa itu ayah?" tanya Nay

"Itu pengesahan pernikahan"

"Maksutnya?" tanya bunda Nay

"Itsbat Nikah itu pernikahan yang semula tidak dicatatkan menjadi tercatat dan disahkan oleh negara serta memiliki kekuatan hukum. Dasar dari istbat nikah adalah Kompilasi Hukum Islam pasal 7 yaitu:

(1) Perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta nikah yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Nikah.

(2) Dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan akta nikah, dapat diajukan itsbat nikahnya ke Pengadilan Agama.

(3) Itsbat nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama terbatas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan:

a) adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian;

b) hilangnya akta nikah;

c) adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan;

d) adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya Undang- Undang No. 1 Tahun 1974; dan

e) perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974.

(4) Yang berhak mengajukan permohonan istbat nikah ialah suami atau istri, anak-anak mereka, wali nikah, dan pihak yang berkepentingan dengan perkawinan itu"

"Lantas paman, jika saya dengan Nay hendak mengesahkan pernikahan kami, bagaimana paman caranya?" tanya Rey

"Adakan pernikahan ulang Rey" jelas Ayah Nay

"Bagaimana maksutmu suamiku?" tanya bunda Nay kepada suaminya

"Pernikahan yang dilakukan layaknya pernikahan secara agama, yang tujuannya untuk melengkapi pernikahan pertama (siri). Namun pernikahan ini harus disertai dengan pencatatan pernikahan oleh pejabat yang berwenang (KUA)" jelas ayah Nay

"Apa saja yang perlu kami ajukan paman"

"Dengan cara mengajukan permohonan pengesahan nikah (Voluntair)" jelas ayah Nay

"Baik paman bibik, sepertinya pengurusan ini akan memakan waktu yang lama ya" ucap Rey

"Tidak apa-apa, bibik akan bantu, sementara ini tinggal lah dirumah ini jangan di hotel" ucap bunda Nay

"Bolehkah bunda, Nay tinggal disini?" tanya Nay senang

"Mengapa tidak, ini rumahmu anakku" ucap bunda Nay sambil menahan tangis

"Lantas bagaimana dengan paman dan tante apa mereka tidak akan marah bunda?" tanya Nay

"Jangan bicarakan mereka, sungguh mereka tidak pantas di bilang keluarga" ucap Ayah Nay

Nay dan Rey pun mengerti maksut ayahnya. Mereka memilih diam dan mulai mengurus surat-surat mereka,  setelah seharian mengurusi surat-surat pernikahan tiba waktu malam mereka beristirahat. Nay dan Rey tidur di kamar Nay. Nay pun bercerita banyak hal tentang semasa kecilnya.

"Sayang, aku menginginkannya" ucap Rey. Yang sedang memeluk tubuh istrinya sambil berusaha mencium leher Nay.

"Aa jangan malam ini, besok saja sayang. Aku mau tidur bersama bunda, aku merindukan bunda."

"Uhm tapi...ya sudah baiklah tidurlah bersama bundamu, tapi janji besok ya sayang" ucap Rey sambil menggoda istrinya dengan menaik-turunkan kedua alisnya.

"Ih genit, ia ia, yasudah tidurlah aku mencintaimu sayang" ucap Nay meninggalkan kamar dan menutup pintu kamar.

"Aku juga mencintaimu sayang" ucap Rey sambil berbaring di ranjangnya.

*Ruang Tamu*

"Bunda mengapa belum tidur?" tanya Nay yang berjalan menghampiri ibunya

"Bunda sedang melihat fotomu waktu bayi, kemarilah" ucap sang ibu yang sedang melihat album foto

"Ini fotomu waktu gigimu tumbuh, bunda ingat kau menangis seharian"

"Bunda Nay sangat merindukan ayah dan bunda" ucap Nay sambil memeluk bundanya

"Nay maafkan bunda yang sering memukulmu, melukaimu, menyakitimu, bunda dan ayah sangat berdosa kepadamu, kini Allah membalas perbuatan kami kepadamu"

"Tidak bunda, ini semua karena Nay, bunda dan ayah tidak akan melakukan ini kepada Nay jika bukan karena Nay, bunda dan ayah kehilangan Fariz. Bunda Nay bersalah, bunda Nay bersalah. Nay bersalah bunda tolong maafkan Nay ampuni Nay" ucap Nay bersujud mencium kaki ibunya sambil menangis

"Sudahlah sayang kemari lah tidurlah di pangkuan bunda, kau tidak salah ini semua takdir Allah, bunda dan ayah hanya tidak bisa menerima dan tidak ridho atas kehendak Allah, bunda dan ayah menyalahkan mu atas kematian Fariz, dan menjadikanmu tempat kami meluapkan kekecewaan kami kepada Allah, kami yang bersalah sayang bukan kamu anakku, sungguh kamu selama ini sudah sangat menderita, sudah sangat sangat menderita karena kami" tangis ibu Nay

"Tidak bunda, tidak Nay sungguh tak bisa memaafkan diri Nay, bahkan Nay baru kehilangan anak Nay,. Nay bersalah bunda Nay sungguh bersalah dan tak mampu menjaga semua yang Nay sayangi" ucap Nay menangis dengan kencangnya

"Sudah ikhlaskan bersabarlah anakku, ini ujian dari Allah untuk mu, sudah bersabarlah ini sudah menjadi kehendak-NYA, butuh belasan tahun untuk ayah bunda mengerti ini Nay, kamu jangan meniru bunda dan ayah"

"Baik bunda, bund mengapa Nay seharian belum ketemu dengan Attar, dimana dia?"

"Abhighael dan Attar marah dengan ayah dan bunda setelah pernikahan mu, mereka memutuskan tidak ingin tinggal bersama ayah bunda, Bighael di jogja dirumahnya dan tidak mau pulang, sementara Attar memilih ngekost bersama teman-temannya" jelas ibu Nay

"Nanti biar Nay bilang ke mereka bunda"

"Iya Nay, bagaimana hasil surat-surat mu tadi?"

"Besok Nay urus lagi dengan Rey bunda, sepertinya akan lama mengurus ini bunda"

"Iya Nay tidak apa-apa yang sabar, segera resmikan, bunda sempat melihat beritamu di televisi. Bunda ikut prihatin sayang, ini karena kesalahan bunda dan ayah dulu tidak menikahkanmu dengan resmi"

"Jangan menyalahkan diri bunda terus, ini semua sudah garis hidup Nay bunda"

"Bersabarlah sayang, kamu akan segera memiliki anak kembali"

"Nay mau punya anak yang berprofesi jadi doktor dan guru, seperti ayah dan bunda"

"Mengapa?"

"Karena dua profesi ini profesi yang mulia bunda, mereka mengajari seseorang dengan ilmu yang mereka miliki, dan mereka mengobati seseorang dengan ilmu yang mereka miliki," ucap Nay

"Ilmu yang mereka miliki itu juga atas kehendak-NYA, Aamiin semoga kamu dan Rey bisa segera di percaya lagi oleh Allah dan kalian bisa mendidik anak-anak kalian dengan baik Nay"

"Aamiin bunda terimakasih banyak bunda"

Nay pun tertidur di pangkuan bundanya yang selama ini melukainya. Rey melihat dan mendengar percakapan ibu dan anak yang sudah membaik dan sangat harmonis itupun sangat bahagia dan bersyukur. Rey menghubungi pihak rumah sakit di Jerman untuk memberitahukan keadaan ayah Nay.

Keesokan harinya bunda Nay sudah sibuk merawat ayah Nay, sementara Rey dan Nay kembali mengurus surat-surat pernikahan mereka. Malamnya Rey menagih janji Nay.

"Sayang kau ingat janjimu?" tanya Rey

"Hmmm sayang, bagaimana kalau kita berpisah ranjang dulu?" jawab Nay

"Apa maksutmu?" teriak Rey

"Eh eh maksutnya berpisah ranjang bukan itu, ih kamu ini sudah marah-marah aja"

"Lantas?" ucap Rey kaget dengan perkataan istrinya tersebut

"Kan sembari menunggu kita selesai mengurus pernikahan ulang kita, yang nantinya kamu akan menikahiku ulang di saksikan di depan penghulu, dan ayah bunda, dan lain-lainnya, nah sambil menunggu itu alangkah baiknya jika kita menahan diri untuk tidak berhubungan suami istri dulu sayang" ucap Nay

"Aaaaaa seminggu loh sayang, bisa lebih lama lagi"

"Bertahanlah sedikit lagi, semangat sayang" ucap Nay menyemangati suaminya

"Hmm baiklah Nay, untukmu kulakukan semuanya"

"Hehehe terimakasih sayangku"

5 hari berlalu dengan cepatnya, urusan pernikahan yang di urus Nay dan rey hampir 1 minggu lamanya kini sudah selesai.

Pernikahan ulang yang di adakan dirumah Nay kembali di adakan di kamar sang ayah yang sedang terbaring lemah tak berdaya karena sakit. Pernikahan ulang tersebut sudah selesai di kerjakan. Kini Rey dan Nay  sudah resmi menjadi suami istri yang sah secara agama dan secara negara.

Pasangan halalku yang resmi

Membedakan pernikahan yang saat ini dan sebelumnya sungguh membuatku terpukau

Kini aku memilikimu baik negara dan agama

Kini cinta kita sudah terlindungi di mata hukum

Aku Nay sebagai istrimu dan kamu Rey sebagai suamiku

Terimakasih untuk hari-hari yang indah yang kita habiskan di kota ini sayang.

🍁Nayy


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C53
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login