Download App
33.33% Nikah Siri / Chapter 19: Bab 19~Hal tersulit 2

Chapter 19: Bab 19~Hal tersulit 2

"Apa yang kamu mau dari Rey?" tanya ayah Rey kepada Nay

"Saya tidak meminta apa-apa tuan"

"Jangan bohong, semua wanita mengejar-ngejar Rey karena menginginkan kekayaan Rey" ucap sang ibu

Nay hanya diam. Tak berani menjawab.

"Mah, cukup. Rey tidak mau ada pertengkaran di pesta Shilin, Rey datang kemari untuk shilin dan memperkenalkan Nay"

"Rey apa kamu sudah gila, wanita ini nanti akan jadi benalu dalam hidupmu dia akan menghalangi karirmu, kini kau sudah di puncak kesuksesanmu kamu bisa memiliki banyak wanita yang sederajat dengan keluarga kita" ucap sang ibu

"Dengarkan kata ibumu, kami orangtuamu kami tidak pernah melarangmu melakukan banyak hal, karena kami tau kamu tidak akan pernah salah, namun dia adalah pilihanmu yang salah" jelas sang ayah

Lagi dan lagi hinaan demi hinaan Nay terima. Namun Nay tidak mengatakan apa-apa dia duduk manis menundukkan kepala.

"Aku tau apa yang harus aku lakukan, aku mohon jangan halangi jalanku." ucap Rey

"Cerai kan lah dia nak" pinta sang ibu.

Nay mendengarnya langsung mengangkat kepalanya dan berkata,

"Maaf tuan dan nyonya, mungkin saya memang wanita miskin bodoh dan tidak pantas untuk anak anda, dari awal saya sudah sadar kedudukan saya di keluarga Rey, saya sudah meyakinkan Rey jika saya tidak layak untuk Rey saya tidak pantas untuk Rey. Namun anak anda yang tidak mau mendengarkan saya."

"Nay" kata Rey mencoba menghentikan istrinya.

"Saya tidak menginginkan apapun dari keluarga ini, saya tidak mengharapkan kekayaan Rey sepeserpun, pernikahan ini sah secara Agama, namun tidak sah secara hukum. Pernikahan ini tidak berbadan hukum tidak tecatat di negara. Di mata hukum Rey masih lajang, dan saya masih lajang. Jadi sekalipun nanti saya dan Rey harus berpisah, perpisahan kami tidak akan dilakukan di pengadilan, tidak ada gugatan, tidak ada hitam di atas putih pernikahan ini murni hanya melibatkan saya, Rey dan Tuhan" ucap Nay dengan sangat jelas.

"Apa benar seperti itu Rey" tanya sang ayah

"Ya pah, kami menikah siri, karena kami belum sempat mengurus surat-suratnya"

"Kalau begitu jangan diurus, apa kamu keberatan Nay ?" tanya sang ibu.

"Baik, saya tidak keberatan nyonya, jika itu keinginan tuan dan nyonya maka akan saya lakukan itu" jawab Nay.

"Nay apa kamu masih mau bekerja di hotel, atau dirumah saja? Tanya ayah Rey.

"Saya tetap bekerja tuan" jawab Nay sopan

"Kalau begitu rahasiakan hubungan kalian selama kalian bekerja, jangan biarkan 1 karyawan pun tau tentang hubungan kalian mengerti?" kata ibu Rey menjelaskan

"Baik nyonya" jawab Rey

"Jangan panggil saya nyonya, belajarlah memanggilku mah, sama seperti Rey dan lainnya memanggilku" ucap ibu Rey

"Baik"

"Ok masalah Clear aku dan Nay akan menemui Shilin sebentar setelah itu aku akan langsung pulang"

"Jangan lupa Rey, kamu harus semakin berhati-hati, Nay saya harap kamu bisa menjadi menantu yang tidak mengecewakan"

"Baik tuan" ucap Nay berdiri sembari di gandeng oleh Rey meninggalkan Orangtua Rey.

Rey dan Nay pun menghampiri Shilin dan yang lainnya di pesta. Nuel dan Vellyciapun terlihat sudah tiba dan ikut bercengkrama. Nay merasa sesak, ia mengatakan kepada Rey untuk pergi sebentar untuk menghirup udara segar, Rey pun membolehkannya. Rey bertemu dengan banyak rekan bisnisnya. Rey sedang asik berbincang.

Sementara Nay sedang berjalan-jalan di taman ia menghirup udara segar sambil menyembunyikan kesedihan yang ia rasakan, hinaan demi hinaan yang ia dapatkan, harga diri yang sudah terkoyak, oleh sebuah hinaan demi hinaan yang di lontar kan kepadanya.

Sementara ayah Rey dan ibu Rey sedang berbincang tentang Rey dan Nay diruang keluarga.

"Sayang, aku tidak suka dengan wanita itu" kata ibu Rey.

"Tenang sayang, dia tidak akan mampu bertahan di bawah tekanan keluarga Afsheen"

"Apa rencanamu sayang"

"Tunggu saja nanti, semudah kita memisah Rey dengan Natasha maka akan lebih mudah lagi kita memisahkan Rey dengan Nayy" jelas ayah Rey kepada istrinya.

"Hmm baiklah sayang, aku mempercayai mu"

"Baiklah mari kita bersuka cita bersama merayakan pertunangan Shilin"

"Baik mari sayang" jawab ibu Rey.

Nay yang sedang duduk-duduk di taman menikmati langit malam yang sepi tak berbintang seperti rumah tak bertuan. Tiba-tiba Nay dikagetkan dengan tepukan tangan di pundaknya dari  arah belakang, dan ketika Nay melihat ternyata itu adalah tepukan tangan seorang anak kecil.

"Hallo aunty" ucap gadis kecil tersebut

"Hallo cantik, apa yang kau lakukan disini seorang diri?"

"Aku jenuh didalam, tante kenapa disini sendiri?"

"Sedang melihat bintang" menatap langit

"Tante di langit tidak ada bintang"

"Ada sayang, mungkin sangat jauh letaknya hingga kita tidak bisa melihatnya, atau sedang tertutupi oleh awan" jelas Nay.

"Tante yasudah aku masuk dulu ya, aku kedinginan" pamit gadis kecil tersebut

"Baiklah, jaga kesehatanmu cantik" ucap Nay melambaikan tangan.

Nay duduk seorang diri, kembali ia melihat langit malam dengan udara malam yang menusuk tulang, Rey keluar dari rumah disusul oleh Manuel dan Vellycia.

"Sayang mari pulang" ajak Rey, sambil melepas jaznya dan memakaikan ke badan Nay

"Perlukah kita berpamitan Rey"

"Tidak perlu tadi aku sudah menyampaikan salammu kepada papa mama"

"Oh baiklah, mari kita pulang" ucap Nay

Vellycia dan Manuel yang melihat wajah Nay, mereka sudah menduga hal ini akan terjadi. Manuel dan Vellycia sangat memahami watak keluarga Afsheen, mereka menganggap orang yang tidak sederajat dengan mereka adalah Benalu, walau hal itu tidak berlaku kepada Vellycia dan Nuel, namun tetap saja. Mereka memperlakukan Nay dengan tidak baik.

Rey dan Nay yang berkendara lebih dulu, dan menyusul Manuel serta Vellycia dibelakangnya. Setelah itu mereka tiba dirumah Rey. Karena waktu pun sudah sangat larut, merekapun memutuskan beristirahat lebih cepat. Nay mengganti pakaiannya membersihkan badannya, dan Reypun begitu lalu merekapun memutuskan untuk segera tidur. Nay memeluk tubuh Rey tanpa bersuara. Rey mengerti perasaan Nay dia hanya bisa memeluk tubuh sang istri mereka tertidur dengan hati yang bersedih.

Tak Apa Bagiku

Tak apa, aku bisa, aku mampu

Hubungan ini adalah sesuatu yang harus aku perjuangkan,

Tidak cukup hanya aku semoga kan

Aku tidak ingin hubungan ini menjadi sesuatu yang harus aku ikhlaskan.

Sebaik aku mencintaimu, sebaik itu pula aku melindungi hubungan ini.

Tak apa aku dihina. Asal jangan cintaku

Tak apa aku tak diakui. Asal jangan cintaku

Aku akan memperjuangkannya hingga dimana aku tak mampu lagi mencintaimu suamiku

Nayy🍁


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C19
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login