^Hotel
"Nay,bagaimana keadaanmu? Apa kamu sudah baik-baik saja?" Tanya Anggara kepada Nay sambil berlari menyusul Nay yang sedang berjalan menuju lobi.
"Oh pak Angga, iya bapak saya sudah baik baik saja, maaf ya pak saya baru bisa masuk sekarang" jawab Nay sambil berhenti di lobi hotel.
"Tidak apa-apa Nay, kamu pucat sekali Nay" cemas Anggara
"Tidak apa-apa pak saya sudah baik-baik saja sambil tersenyum dan berjalan menuju lift bersama dengan Anggara.
Dari belakang ada Rey yang di dampingi oleh asisten pribadi dan sekertaris nya, berjalan menuju lift.
Nay dan Anggara yang tau pun berhenti dan mengucapkan selamat pagi kepada Rey selaku atasan mereka. Rey hanya berjalan melewati mereka sambil tersenyum sedikit, mereka masuk lift lebih dulu.
Di dalam lift
Sekretaris dan Asisten pribadi Rey bercengkrama, mereka adalah sahabat Rey sedari kecil hingga kuliah dan kini bekerja bersama Rey, Rey hanya terdiam, ia mengingat senyuman Nay ke Anggara, dan perhatian Anggara, yang Anggara berikan kepada Nay, ada rasa tidak nyaman melihat kedekatan mereka walau sebenar nya hal wajar jika Anggara dekat dengan Nay, secara mereka adalah rekan kerja, namun Rey merasa tidak senang dengan hal itu. Asisten dan sekretaris Rey yang bernama Manuel dan Vellycia inipun mengobrol tentang Anggara dan Nay.
"Bukankah Nay itu cantik ya Vell?Rey?" tanya Manuel kepada 2 sahabatnya ini.
"Ia cantik banget, jarang banget loh Nay rambutnya di urai kayak gitu biasanya di iket, ini di urai keliatan feminim banget dia, bagaimana menurutmu Rey?" tanya Vellycia
"Biasa saja" jawab Rey singkat.
"Sepertinya pak Anggara itu sedang mendekati Nay? kira-kira Nay sudah memiliki pasangan belum ya? tanya Manuel sambil melirik Rey, dan tersenyum tipis kepada Vellycia.
Rey langsung Melirik Manuel dengan sinis, dan memperingatkan Manuel jika dia tidak boleh mendekati Nay.
"Why? Rey kenapa nggak boleh deketin Nay, toh dia sedang tidak menjalin hubungan dengan siapa-siapa," ejek Vellycia sambil mengedipkan mata kearah Manuel.
Rey tidak menjawab dia langsung pergi saja meninggalkan 2 sahabatnya itu, Rey bingung mau menjawab apa, dan kedua sahabatnya itu mengerti jika Rey sedang memikirkan Nay. Namun Vellycia dan Manuel sepakat untuk tidak ikut campur urusan pribadi Rey.
Vellycia merupakan satu-satunya teman Rey yang perempuan, Rey terkenal cuek dan dingin kepada semua orang, dan dia selalu menolak atau menjauhi setiap ada wanita yang ingin mendekatinya. Vellyciana Margareth Putri ia adalah gadis Indonesia ayah ibunya asli Indonesia namun tinggal di New York, nah sedari Sekolah Dasar Ia sudah berteman dengan Rey karena Ayah Rey merupakan sahabat dari ayah Vellycia. Cerita ia menjadi Sekretaris di Hotel yang berlokasi di Indonesia itu karena Vellycia mengagumi Anggara yang tidak lain teman 1 kampus waktu di Kanada, ketika tau jika Anggara bekerja di hotel Aster Jakarta, Vellycia pun meminta untuk bekerja sebagai sekertaris disana hingga ayah Rey pensiun dan digantikan oleh anaknya yaitu Rey yang juga sahabat nya sedari kecil.
Risk Immanuel Jansen kalau ini nggak ada darah Indonesia nya sama sekali dia 100% Bule, kelahiran Jepang dengan Ayah dan ibu Inggris, dan mereka tinggal di Jepang. Manuel kenal dengan Rey sedari Rey dan Vellycia masuk SMA di Jepang saat itu Rey dan Vellycia ikut pertukaran pelajar, dan Immanuel merupakan murid di sekolah tersebut awal dari ketidak sengajaan semua justru persahabatan mereka bertiga lanjut hingga kuliah walau berbeda jurusan dan campus.
C erita Immanuel menjadi Asisten pribadi Rey karena Alm.kakek Rey meminta tolong kepadanya untuk menjaga Rey, karena Rey merupakan anak yang sulit diatur dan keras kepala keluarganya semua kewalahan, namun entah mengapa Nuel bisa menghadapi dan mengatur Rey, semenjak itulah keluarga Rey meminta tolong kepada Nuel untuk selalu bersama Rey dimanapun Rey berada.
Vellycia sudah lebih dulu di Jakarta jauh sebelum ayah Rey pensiun, sementara Manuel selalu bersama Rey dimanapun Rey berada Manuel selalu menemaninya, bahkan ketika Rey tinggal di Milan, Manuel pun membeli sebuah rumah di Milan untuk di tinggalinya.
Manuel, Vellycia, dan Rey merupakan anak konglomerat di negara mereka masing-masing, orangtua mereka terbilang sukses dengan jumlah usaha tersebar di berbagai negara dengan bidangnya masing-masing, anak-anak orang kaya cenderung sombong dan hidup penuh dengan hura-hura tidak bersusah payah, namun berbeda dengan mereka ber-3, walaupun orangtua mereka kaya raya, namun tak menjadikan mereka anak yang bergantung dengan orangtua.
Mereka masing-masing berusaha untuk berdikari dengan jerih payah mereka sendiri, dan mereka membuktikannya di bidang mereka masing-masing. Mereka berprinsip anak harus lebih sukses daripada orangtuanya, jika orangtuaku bisa maka aku harus lebih bisa lagi.
Manuel pria berusia 30 tahun ini berambut pirang berkulit putih bersih layaknya seorang bule, bermata biru bertubuh tegap. Ia memiliki beberapa usaha. Mungkin pekerjaan nya hanya asisten pribadi Rey, namun kekayaan nya hampir sama banyaknya dengan Rey, ia berbisnis di bidang properti dan bisnisnya sudah dimana-mana itulah keberhasilan Manuel yang patut dibanggakan.
Sementara Vellycia terlahir dari orangtua asli Indonesia, tidak menutupi langkahnya untuk menjadi seseorang yang cerdas dan mandiri, didikan keras ayah ibunya dengan tuntutan hidup di kota besar membuatnya kini terbiasa tertatih memulai semuanya dari 0 saat ini dia memiliki usaha di bidang kecantikan dan fashion ia memiliki salon dan butik ternama di kota2 besar di berbagai negara maju.
Sementara Rey dia dengan kecerdasan nya di atas rata2, ke uletan nya, ia selalu haus akan ilmu ia adalah seorang pengusaha, ia juga doktor, ia pebisnis. Karir mereka bertiga sangat cemerlang, secermerlang kehidupan mereka, namun sayang sekali kehidupan asmara mereka ber-tiga tidak secermelang kehidupan dan karirnya. Mereka selalu gagal dalam menjalin hubungan dengan seseorang, hingga mereka lelah mencoba dan mereka sudah nyaman dengan pekerjaan dan kehidupan mereka masing-masing.
(Eh hampir lupa kasih tau Rey, Vellyciana, dan Immanuel walaupun sudah lama tinggal di luar negeri mereka fasih bahasa indonesia nya loh, jika Rey merupakan anak dari seorang ibu asli Indonesia, Vellyciana asli Indonesia, dan Immanuel mengerti bahasa Indonesia karena ia belajar dari Rey).
Mereka Dengan Ceritanya
Mereka yang terlahir sudah menggunakan sendok emas
Lain dengan diriku ini
Mereka yang tidak perlu susah payah dalam menjalani hidup
Lain dengan diriku ini
Mereka yang bersahabat karib walau tempat tinggalnya berjauhan
Namun mereka tidak pernah kesepian,
Lain dengan diriku ini.
🍁Nay