Pagipun tiba, Nay bangun melihat sekeliling betapa ia kaget ia terbangun di ruangan asing bukan kamarnya sendiri ia segera melihat baju yang dikenakan masih utuh ia melihat tangannya yang masih di infus, perlahan ia melepaskan infus nya ia melihat ke kanan kiri sambil bertanya kamar siapa ini, ia pun membersihkan mukanya di kamar mandi dan bergegas mengambil tasnya ia keluar dari kamar betapa ia kaget ia melihat Rey sedang di dapur, berdiri mengenakan baju tidurnya sambil memasak. Rey yang melihat Nay sudah terbangun pun memanggil Nay.
"Nay,"
"Ia pak?"
"Kemari lah mari kita makan bersama" ucap Rey
"Tidak usah pak saya mau langsung pulang saja," jawab Nay yang tampak kaget.
Nay yang kaget bukan main karena ia berada di rumah boss nya, dan ia lebih kaget lagi ketika di ajak makan bersama.
"Nanti kamu akan saya antar, mari temani saya makan dulu" perintah Rey
"Baik pak"
Nay dan Rey duduk berhadapan di ruang makan, Nay yang bingung menunduk tidak berani melihat muka Rey.
"Kamu kemarin pingsan, kamu alergi sesuatu, dan entah makanan atau minuman yang kamu makan kemarin ada yang tidak boleh kamu makan dan kamu makan dalam jumlah besar sehingga kamu jatuh dan pingsan, saya tidak tau alamatmu makanya saya bawa kamu ke apartemen saya, dan saya tidak perlu membawamu kerumah sakit karena saya sendiri adalah seorang dokter jadi menurut saya hasilnya akan sama saja." jelas Rey
"Ia pak, terimakasih banyak pak, dan maaf pak saya sudah merepotkan" Ucap Nay
"Tidak apa-apa"
"Memang kamu alergi apa?"
"Kalau saya alergi timun pak"
"Punya obat untuk alergimu?"
"Ada kok pak saya sedia di kost"
"Oh begitu ok Nay" jawab Rey
Setelah makan dan menunggu Rey mandi dan bersiap-siap mereka pun bersama meninggalkan apartemen, Rey mengantar Nay pulang, Nay yang masih merasa pusing ia hanya duduk di samping Rey yang sedang berkendara, Nay melihat jendela sambil memijat kepalanya sendiri, Rey yang melihat Nay seperti kesakitan, iapun memutuskan untuk bertanya,
"Apa masih sakit?" tanya Rey
"Sedikit pak" jawab Nay
"Mau saya bawa kerumah sakit?"
"Tidak usah pak, saya baik-baik saja pak"
"Sebaiknya kamu istirahat saja dulu"
"Baik pak, terimakasih, maafkan saya sudah merepotkan pak"
"Tidak apa-apa"
Nay yang mencoba menahan dadanya agar jantungnya tidak berdebar-debar itupun menahan raut bahagia diwajahnya, betapa ia tidak bahagia, ia mendapatkan perhatian dari seseorang yang selama ini hanya bisa ada di angan-angannya saja, sosok yang hanya ada dalam mimpinya saja. Tidak terasa waktupun berlalu, mobil Rey sampai di depan kost Nay, Rey menghentikan mobilnya dan Nay pun segera turun lalu pamit kepada Rey untuk segera masuk ke dalam kost'annya, Rey yang melihat keadaan Nay dari dalam mobil, Nay yang jalannya masih sempoyongan dan nyaris terjatuh pun merasa bingung, separah apa alerginya dengan timun sampai bisa membuatnya sangat lemah seperti itu. Tidak lama berfikir Rey pun kembali ke Apartemen nya, dan sambil tidur ia mencium aroma tubuh Nay yang tersisa di kasur nya, dia membayangkan tubuh Nay dan mengingat saat Nay ia gendong, Rey merasa telah tersihir oleh Nay.
Cantik juga gadis itu, (gumam Rey di dalam kamarnya). Di tempat lain Nay yang sedang sempoyongan mencari obatnya dan meminumnya dengan tangan yang gemetar ia langsung tidur, untungnya hari itu adalah weekend jadi ada waktu untuknya beristirahat total.
Dengan berjalannya waktu Rey semakin tersihir oleh kecantikan Nay, setiap hari Rey selalu memikirkan Nay, entah dia penasaran atau kagum terhadap Nay yang jelas Rey selalu memperhatikan Nay walau sikap cuek dingin judes dan tegasnya itu selalu ia perlihatkan namun ia tidak bisa berbohong jika Nay telah mengambil alih fikiran nya.
Nay yang mengagumi Rey lebih dulu pun semakin goyah karena mendapatkan perhatian tidak sengaja yang Rey beri sewaktu Nay pingsan, namun Nay tetap membentengi dirinya agar tidak jatuh dengan mudah nya di pelukan seorang boss kaya raya berwajah rupawan, ia sadar dirinya hanya seorang gadis bodoh yang miskin. Ia tidak ingin menjadi seorang yang dicampakan kembali oleh orang yang dicintainya. Nay pernah mencintai setulus hati namun karena ia berbuat salah dan kesalahan nya itu sangat fatal sampai saat ini ia harus bersabar dan menerima sakitnya di campakan,di abaikan, di tinggalkan oleh orang yang dicintainya yakni keluarganya sendiri.
Aku Yang Lemah
Aku yang lemah karena keadaan
Aku yang rentan karena sebuah situasi
Aku yang tak percaya karena sebuah perasaan
Bersusah payah untuk tidak terjatuh kembali
Bukan aku kalah sebelum berperang
Melainkan aku sadar siapa aku yang bahkan memimpikannya saja aku tak layak.
Aku mencintai keluargaku, dan kini aku sudah lama kehilangan kehangatan itu, namun aku tak menyalahkan mereka aku menyalahkan diriku sendiri karena telah berani masuk dan hadir kedalam kehidupan mereka, sehingga aku menorehkan luka yang teramat dalam hingga apapun yang kulakukan dan kuberikan itu tidak akan bisa menyembuhkan luka tersebut.
Itu semua terjadi karena aku tidak mengetahui tempatku.
Karena aku mencintai sesuatu yang seharusnya tidak aku cintai, karena aku gagal untuk melindunginya.
Begitu juga kamu, bukan salahmu jika nantinya aku terluka karena aku yang tidak sadar akan tempat ku masih saja mengharapkan mu walau hanya dalam mimpi dan anganku saja.
Aku lemah karena perasaanku padamu.
🍁Nay