Telah berada di dalam taksi, sambil menatap cemas arlojinya, Anya mengobok-obok tasnya mencari powerbank untuk ponselnya yang mati suri. Dan ia menemukannya setelah mengeluarkan hampir seluruh isi tasnya. Ia menemukan benda persegi itu.
"Thanks God!" seru Anya bersyukur dan langsung menancapkannya pada ponselnya. Anya berharap powerbank-nya masih memiliki daya untuk membangunkan ponselnya yang telah tertidur selama berhari-hari selama ia disekap oleh Pasha.
Ketika ponselnya berhasil menyala, ponselnya diserbu oleh ratusan notifikasi pesan dan puluhan panggilan dari Artha, Amor dan Bima.
Ia tahu mereka pasti merasa kehilangan atas dirinya selama beberapa hari terakhir.
Namun di antara banyak pesan yang dikirimkan padanya, matanya lebih tertarik untuk membaca pesan paling baru milik Artha.
[ Duh gusti, Anyaaaaaa! Tolong gue lari dari sini! ]
"Dasar mutant kemoceng..." gumamnya geli membaca pesan paling terakhir yang dikirim Artha untuknya.
Hallo semua! Terima kasih pada kalian yang masih setia mengikuti kisah Anya dan Artha.
Dan Octo akan lebih berterima kasih pada kalian yang mendukung novel ini melalui koin-koin kalian.
Salam!