Anya sedang melayani pesanan beberapa pengunjung kedai kopinya, ketika melihat sosok Bima berdiri di depan jendela kedainya menatapnya sambil tersenyum lalu melambaikan tangannya menyapa Anya.
Membukakan pintu kedai, Anya menyapa Bima yang akhirnya muncul di kedai kopinya setelah setengah bulan menghilang karena pekerjaannya.
"Kenapa di luar aja, Bim? Masuk." Anya melambaikan tangannya agar Bima segera masuk, bukannya malah berdiri mematung di luar kedainya.
"Kopi, Bim." Anya menyodorkan secangkir kopi Gayo buatannya pada Bima yang baru saja datang dari Amsterdam dan duduk di satu sudut favoritnya di restoran. Di dekat jendela yang mengarah langsung ke arah pedestrian.