Download App
23.07% Athanasia dan Pangeran Jayden / Chapter 30: Kerajaan Empire

Chapter 30: Kerajaan Empire

Wanita yang tampak sangat tangguh itu membawa kami ke sebuah toko kecil di pinggiran kota, dalam keadaan tubuhnya yang gemetaran karena kedinginan.

Ia lalu memilih kan kami sebuah baju yang khusus dikenakan oleh warga kerajaan Empire, karena busana kami tampak mencolok.

"Kenakanlah baju yang ku pilihkan untuk kalian, lalu setelah itu kita akan berangkat ke masuk ke kerajaan Empire." Ujar wanita paru baya tersebut.

Athanasia dan Bao Yu lalu menggunakan pakaian itu dan segera bersiap. Busana mereka terbuat dari kulit rusa pilihan, yang dijahit oleh keahlian tangan yang luar biasa. Lalu tenunan kain halus di antaranya, membuat tubuh menjadi sangat nyaman di cuaca yang ekstrim di tengah musim dingin.

"Nyonya... anda dapat memilih sebuah untuk dirimu." Ujar Bao Yu tersenyum ramah.

Ibu itu lalu menggelengkan kepalanya. Ia berpikir untuk menghemat uangnya, karena busana yang Athanasia dan Bao Yu kenakan tidaklah murah untuk dibayarkan.

"Tenanglah... Kami akan membayar biaya baju kami sendiri dan tentu saja dengan busana anda. Baju yang nyonya kenakan telah basah karena salju telah mencair di tubuh anda." Kata Athanasia sambil melihat-lihat sekeliling toko.

"Tidak... Seharusnya saya yang akan membayar harga pakaian kalian."

"Karena kami dengan rela mau menolong putra anda? Tenang saja, kami pasti akan menolong anda dan tidak akan meminta imbalan apapun." Sambung Bao Yu menatap lembut ke arah ibu itu.

"Anda yang akan membawa kami masuk ke dalam kerajaan Empire. Jika anda menolak untuk mengganti busana anda, bisa-bisa kami tidak akan lolos di pos pemeriksaan. Bagaimana mungkin kami bisa bersikap seperti pelayan anda nantinya, jika anda sendiri terlihat berantakan?" Athanasia mengeluarkan argumentasinya.

Mendengar hal itu Bao Yu lalu mendatangi Athanasia dan menendang kakinya. "Kakak... bukankah kata-kata kakak terlalu kasar?"

"Saya tidak apa-apa. Perkataan nona memang benar... Saya akan memilih satu pakaian untuk saya kenakan." Ujar ibu tersebut lalu mengambil salah satu pakaian yang terlihat paling murah.

"Bukan yang itu!" Ujar Athanasia membuat ibu itu sedikit mendapatkan kejutan.

"Kenapa?" Tanya Bao Yu yang kurang mengerti.

"Ambilah busana yang lebih mahal dari pakaian kami..." tambah Athanasia.

"Ahh..." Kini Bao Yu mengerti maksud dari Athanasia. Ia lalu segera melayangkan matanya ke arah busana yang terbuat dari kain sutera halus yang di pajang di tengah ruangan toko.

"Nyonya, gunakanlah pakaian ini..." Ujar Bao Yu sambil menyodorkan busana yang dilihatnya itu.

"Tuan, tapi ini sepertinya terlalu mahal!" Kata ibu itu ragu-ragu untuk memegangi busana yang disodorkan dihadapannya.

"Anda tidak perlu merasa terbebani. Kami melakukan ini juga untuk keperluan kami sendiri. Pelayan berikan nota-nya kepadaku." Bao Yu memberikan pengertian kepada wanita para baya tersebut dan langsung menuju ke arah pelayan untuk meminta nota penagihan.

Akhirnya wanita para baya itu mengalah dan mengenakan busana yang terbuat dari sutera tersebut. Ia juga mengenakan mantel yang terbuat dari kulit sapi hangat untuk melindungi tubuhnya dari musim dingin.

"Baiklah sekarang sudah beres. Kita hanya tinggal menuju ke tempat nyonya saja." Ujar Bao Yu lega sambil melihat salju yang jatuh di luar toko busana tersebut.

"Kalau begitu, silahkan nyonya tunjukkan jalannya kepada kami." Kata Athanasia mempersilahkan.

Wanita paru baya itu lalu berjalan di depan mereka dan menengok ke arah teras toko tadi. "Sepertinya kalian melupakan kuda kalian." Ujar ibu tersebut, saat melihat Athanasia dan Bao Yu tidak lagi berjalan sambil menarik tali kuda mereka.

"Hmt, soal itu..." Bao Yu tampak ragu-ragu.

"Kami menukarkan kedua kuda itu dengan 3 set busana yang sekarang kita kenakan!" Athanasia mengatakan apa yang tidak bisa Bao Yu katakan. Bao Yu tahu bahwa ibu itu akan merasa tidak enak jika dia mengetahui kebenarannya, tapi tentu saja itu tidak bisa disembunyikan.

"Nyonya tidak perlu memikirkannya. Yang terpenting bagi kami adalah masuk ke dalam wilayah Empire." Sambung Bao Yu saat melihat beban terpancar dari wajah ibu tersebut.

"Bao Yu benar. Anda tidak perlu khawatir..."

Wanita itu lalu membungkuk hormat di hadapan Athanasia dan Bao Yu, selayaknya membungkuk dihadapan para petinggi. "Terimakasih nona... terimakasih tuan. Kalian adalah penyelamat bagi saya." Tampaknya wanita paru baya itu terharu dengan apa yang dilakukan Athanasia dan Bao Yu kepadanya. Air matanya menetes jatuh sampai tak terbendung.

Pada akhirnya, mereka pun melanjutkan perjalanan sesuai rencana. Dimana Athanasia dan Bao Yu akan menyamar menjadi pelayan dari ibu tersebut. Sampai akhirnya mereka tiba untuk pemeriksaan!

Tampak antrian yang tidak terlalu panjang, karena malam telah tiba. Setelah beberapa orang diperiksa kewarganegaraannya, maka tibalah waktu dimana mereka harus memberikan tanda pengenal!

"Nyonya tolong perlihatkan tanda pengenal kekaisaran anda." Ujar para penjaga sambil menyodorkan tangannya.

Ibu itu lalu mengeluarkan sebuah tanda pengenal atas dirinya dan memberikannya kepada pengawal dengan sedikit gemetaran.

Pengawal itu lalu melirik sedikit curiga, akan tetapi tanda pengenal itu adalah asli. "Baiklah anda boleh masuk." Ujar pengawal tersebut.

Ibu itu lalu berjalan memasuki gerbang perbatasan dan diikuti oleh Athanasia dan Bao Yu. Akan tetapi, pengawal itu lalu menghentikan mereka...

"Tunggu... Kalian berdua belum menunjukkan tanda pengenal kekaisaran!" Kata pengawal dengan nada yang tegas. Pengawal itu lalu berjalan ke arah mereka dan bersiap memegangi senjatanya.

Wanita paru baya itu berkeringat. Ia gemetaran, takut ketahuan oleh penjaga! Athanasia lalu mendekati ibu itu dan berbisik. "Katakan saja kami adalah budak yang baru kau beli dari daerah Xiato, sehingga kami belum memiliki tanda pengenal."

Wanita para baya tersebut lalu menguatkan tekatnya, ia berbalik dan tersenyum ke arah penjaga itu. "Mereka adalah budak yang baru saja saya tebus di daerah perbatasan. Aku akan segera membuatkan mereka tanda pengenal setelah melapor kepada kepala kota!" Ujar ibu tersebut sambil memegang erat tangannya.

"Hmt, benarkah?" Tanya pengawal sedikit curiga, karena Athanasia dan Bao Yu terlihat bersih.

"Tentu saja tuan. Saya membawa mereka ke toko pakaian sebelum masuk ke wilayah kekaisaran, karena tahu bahwa kaisar membenci melihat seorang budak yang kotor!" Bela ibu tersebut memutar otaknya mencari alasan.

"?"

"Apakah tuan tidak mendengar rumornya? Katanya jika kita mau membeli budak, kita harus merapikan mereka saat masuk ke wilayah Empire. Itu karena kaisar sangat menjunjung tinggi kebersihan! Hamba hanya menjalankan titah kaisar untuk membawa budak dalam keadaan bersih." Tambah ibu itu lagi, mengarang cerita.

Pengawal itu lalu mengangguk-angguk... "Baiklah, kalo begitu kalian boleh pergi..."

Karena cerita yang muncul entah dari mana, akhirnya mereka lolos untuk masuk ke wilayah kerajaan Empire.

"Ku dengar warga Empire sangat bengis. Tapi tampaknya mereka masih terlihat sama seperti kita!" Bisik Bao Yu ke telinga Athanasia.

Athanasia menganggukkan kepalanya setuju.

~To be continued


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C30
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login