Aku berkedip beberapa kali untuk menyingkirkan tetesan air sedingin es yang menetes dari sela-sela bulu mataku. Apa yang baru saja terjadi? pikirku dengan takjub sebelum memandang Alice dan Paman Luke di seberangku. Alice terlihat setengah basah sama sepertiku.
Tidak, saat ini aku jauh lebih parah darinya karena dari ujung kepalaku hingga pinggangku terendam air sebelumnya. Air es lebih tepatnya.
Tubuhku menggigil hebat membuat kedua tangan Alexei memelukku lebih erat ke dalam dadanya agar aku bisa memberikan hangat suhu tubuhnya.
"Apa kau sudah gila?!" raungnya dengan marah pada Alice.