Kami makan siang di salah satu restoran fine dining yang sudah dipesan oleh Dad ketika aku masih mandi tadi. Mum beberapa kali mengerling padaku ketika makanan pembuka tiba di meja kami, kini aku benar-benar yakin Mum sudah tahu kalau aku menyembunyikan seseorang di apartemenku saat mereka datang pagi ini. Bagaimanapun juga insting seorang ibu memang sangat kuat.
Dad di lain pihak, terlihat biasa-biasa saja… tapi hanya dari luarnya. Kedua mata birunya sejak tadi kelihatan menggelap, walaupun begitu Dad mengontrol ekspresinya dengan sangat baik hingga aku hampir tidak menyadari perasaannya saat ini.
"Jadi kapan ujian semestermu berakhir, Rosie?" tanya Dad yang sedang menyesap white wine dari gelasnya.
Aku baru sadar manteman, yang benar itu peng-lihatan, bukan penge-lihatan ;O wah, harus belajar bahasa Indonesia lagi nih ;( sementara ini mohon maklum ya hehehe, nanti di edit perlahan