Yoshida dan Gintoki akhirnya sampai di tempat yang di tuju. Yoshida berada didepan toko bersama Gintoki. Yoshida mengikuti Gintoki untuk mencari sesuatu yang berharga. Mereka sudah bercakap-cakap tentang benda itu. Benda itu disimpulkan oleh Yoshida adalah batu yang telah di curi oleh kelompok orang misterius. Dari percakapan mereka Yoshida juga menyimpulkan batu tersebut mempunyai kekuatan yang dahsyat.
Begitulah yang disimpulkan Yoshida dengan otak kecilnya.
Namun, Yoshida tidak bisa tidak bertanya-tanya karena di depannya tidak sesuai tempat yang dia pikirkan. Di depan Yoshida adalah toko buku yang telah di ketahuinya. Bagaimana dia tidak bertanya-tanya? Toko yang biasa dia kunjungi adalah tempat berbahaya? Dan dia baru mengetahuinya sekarang!! Dia sekarang tahu bahwa pepatah yang mengatakan 'Tempat bersembunyi yang teraman adalah tempat teramai' adalah benar.
Yoshida melihat kalau di sekitar toko sangat sepi. Dia juga melihat ada seorang pria paruh baya yang memakai setelan karyawan yang nampak mencurigakan bagi Yoshida. Yoshida juga melihat kalau dia tampak sedang mengawasi sekitarnya.
"Gin-Sensei orang itu nampak mencurigakan?" Tanya Yoshida kepada Gintoki.
Gintoki sebenarnya sudah tahu tanpa Yoshida Mengingatkannya. Dia juga tahu kalau orang ini sepertinya mempunyai tujuan yang sama dengannya. Dari gerak-gerik ini pasti dia mnegincar barang itu.
"Dia mempunyai tujuan yang sama denganku. Lebih baik kita masuk ke toko." Kata Gintoki. Mereka akhirnya berjalan masuk ke toko. Yoshida sangat berhati-hati saat berjalan dan mengawasi sekelilingnya. Sangat berbeda dengan Gintoki Yang berjalan sangat santai. Gintoki melihat Yoshida yang berhati-hati dan tidak menghiraukannya.
Mereka masuk kedalam toko dan disambut seperti biasa. "Selamat datang~".
Yoshida mulai masuk dengan hati-hati. Dia mengamati kalau toko ini tampak seperti biasanya tidak ada yang aneh. Dia juga mengawasi Karyawan yang menjaga kasir. Dia melihat wanita yang biasanya. Dia bertanya-tanya dimana batu itu di sembunyikan.
Gintoki juga mengawasi tempat ini dia mulai mencari-cari benda yang di carinya. Dia menuju lebih kedalam dan mulai memeriksa. Yoshida juga mengikutinya walau dia tidak yakin bagaimana Gintoki bisa menemukannya.
Gintoki tiba-tiba berhenti. Yoshdia terkejut dengan pemberhentian ini dia menabrak Gintoki. Gintoki yang di tabrak tidak merasakan apa-apa. Dia fokus pada buku yang ditulis limited edition.
Yoshida juga melihat tatapan dari Gintoki. Dia melihat sebuah buku dan tanda tanya terpampang di wajahnya. Apa yang dilihatnya adalah buku manga edisi terbatas terbitan dari Gatou-Sensei. 'Apa benar Batu ini di sembunyikan di dalamnya?' Yoshida berpikir dalam hati.
"Gin-Sensei apa benar kekuatan itu disembunyikan di dalamnya?" Yoshida bertanya untuk memastikan kalau tidak terjadi kesalahpahaman disini.
Gintoki tanpa menoleh menjawab. "Tidak salah lagi. Aku bisa merasakan panggilan jiwa di dalamnya."
Yoshida mengangguk dengan jawaban Gintoki. Dia tidak bisa menyangkal karena dia tahu kalau Gintoki adalah pria yabg kuat karena kekuatan batu itu. Jadi dia tidak mungkin salah dalam menilainya.
Gintoki tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Yoshida. Kalau saja dia tahu mungkin dia akan menertawakan apa yang dipikirkannya. Gintoki tanpa pikir panjang menjulurkan tangannya. Namun saat tangannya sampai pada buku. Dia melihat tangan lain sama-sama meraihnya.
Gintoki melihat pemilik tangan ini. Seperti yang dia duga orang ini adalah orang yang mengenakan setelah karyawan kantor. Sekarang terbukti kalau intuisi Gintoki sangat Akurat.
Mereka saling menoleh dan bertatapan muka.
Susana disekitarnya sangat aneh.
"Eh? Apa? Jump edisi terbatas" Kata Gintoki menunjuk kepada manga itu.
"Jump edisi terbatas? Sepertinya benar" Kata pria bersetelan karyawan kantor itu juga sambil menunjuk ke arah manga.
"Gawat tinggal satu." Kata Gintoki kesusahan.
"Apa yang harus kita lakukakan?" kata pria bersetelan karyawan kantor itu dan menoleh ke arah Gintoki.
Gintoki menoleh juga kearahnya.
Gintoki menyentuh dagu dengan tangannya dan berkata seakan akan sudah kelelahan. "Aku sudah berkeliling ke tujuh toko, Bagaimana ini?"
"Mereka mengatakan semuanya sudah habis, mungkin ini gara-gara pembuatnya sangat misterius" Lanjut Gintoki yang masih memasang wajah lelah.
"Ya? Aku juga sudah berkeliling sepuluh toko? " Kata pria bersetelan karyawan kantor itu dengan wajah bermasalah.
Gintoki menunduk dan memasang ekspresi seperti telah lupa sesuatu. "Oh, kurasa aku salah. Aku tadi sudah berkeliling lima belas kali"
Yoshida yang mendengar pembicaraan mereka ingin mengatakan. 'Tidak mungkin mereka berkeliling. Dan ini bukan masalah berapa banyak kalian berkeliling!!!' Namun dia merasa tidak bisa ikut campur.
Namun Seakan-akan pria bersetelan karyawan kantor itu ingat sesuatu berkata sambil meletakkan tangannya di dagunya. "Yah, anakku, Tochinoki benar-benar ingin Jump? Bagiaman ini? "
"Oh, Tochinoki adalah anakku yang berumur 5 tahun" Kata pria bersetelan karyawan kantor itu dan menoleh lagi kearah Gintoki.
Gintoki yang mendengar ini tidak mau kalah. "Yah, Ibuku lagi sakit dia sangat ingin Jump. Aku akan memberikan bacaan terakhirnya tahun ini, Bagaimana ini?" Kata Gintoki memasang wajah sedih.
"Eh? Tochinoki juga akan mati" Kata pria bersetelan karyawan kantor itu dengan sedih juga.
"Eh? Tochinoki Juga aakan mati?" Gintoki terkejut dengan wahyu ini.
Yoshida yang mendengar ini juga terkejut dan merasa kasihan pada dirinya.
Lalu pria bersetelan karyawan kantor itu mengambil manga dan berjalan pergi dan berkata. "Nah.... Akan kubuat dia bahagia di saat-saat terakhirnya."
Yoshida menoleh kearah Gintoki dan ingin tahu apa yang akan dia lakukan. Dan seperti dugaannya Gintoki berkata. "Tunggu sebentar!! Tunggu dulu!! "
pria bersetelan karyawan kantor itu berhenti dan menoleh kearah Gintoki.
Gintoki melanjutkan perkataannya. "Apakah Tochinoki benar-benar ingin Jump ini? Jump akhir akhir ini tidak mendidik lho??"
Gintoki lalu mengambil Manga. Dia berjalan kearah pria bersetelan karyawan kantor itu dan memberikannya manga yang bertulis [Cewek Seksi]. "Kurasa ini lebih cocok"
pria bersetelan karyawan kantor itu melihat manga yang di recomendasikan oleh gintoki dan bermasalah. "Sudah ku katakakan Tochinoki baru berumur 5 tahun"
Namun pria bersetelan karyawan kantor itu masih mengambil manga yang di recomendasikan oleh Gintoki dan berkata "Yah, Tochinoki memang butuh ini, Aku
harus membelinya, bukan untukku!! kurasa untuk Tochinoki."
Yoshida melihat pria bersetelan karyawan kantor itu sibuk berpikir sambil memegang manga yang di recomendasikan oleh Gintoki. Dia juga melihat Gintoki yang sudah mengambil Jump terbatas dan menuju kasir. Dia juga mengikutinya.
"Selamat datang~" Kata penjaga kasir.
pria bersetelan karyawan kantor itu yang mendengarnya terkejut dan langsung menuju ke arah Gintoki. "Hei, Tunggu dulu! Itu tidak adil!"
Gintoki menoleh kearah pria bersetelan karyawan kantor itu. "Tochinoki terlalu muda untuk Jump. Itulah yang lebih baik baginya"
pria bersetelan karyawan kantor itu Yang mendengar perkataan Gintoki memukul Gintoki menggunakan manga yang dipegangnya dan berkata. "Seharusnya dia terlalu muda untuk yang ini!! "
Gintoki marah dan menangkis serangannya dan mereka saling melotot sambil memegang manga Jump.
pria bersetelan karyawan kantor itu berkata. "Sebenarnya, Tochinoki gak ada, Idiott!! " Dia menambah kekuatan pada cengkeramannya.
Gintoki juga berkata sambil memegang lebih erat. "Kau yang idiot!! Aku sebenarnya gak punya ibu sekarat, Bodoh!! Idiot!!"
Mereka berdua lalu sama-sama mengeluarkan uang dari sakunya. Mereka berdua berkata bersamaan. "Ini uangnya!! "
Mereka berdua melotot lagi karena sama-sama mengeluarkan uang. Gintoki berkata. "Apa kau tidak malu pada dirimu sendiri membaca Jump pada usia Mu!! Apakah kau ingin seperti Peter Pan? Ada peri yang datang membantumu? Mereka pasti akan mengutukmu! "
"Anoo...." Yoshida sebenarnya ingin mengatakan sesuatu.
Namun mereka tidak mengubrisnya. pria bersetelan karyawan kantor itu juga berkata "Dan kurasa kau adalah penggemar Jump paling ngenes, Membaca Jump juga pada usia ini! "
Yoshida yang tidak perhatikan oleh mereka berteriak. "Horrrahhh"
Mereka terkejut dan menoleh kearah Yoshida.
"Hah? "
Yoshida akhirnya dapat berbicara. "Maaf, Tapi uang kalian berdua tidak cukup kata penjaga kasir itu. Aku juga tidak membawa uang. Jadi kecuali kalian menggabungkan dana kalian. Bagaiamana?"
--
System Transmigrasi
Status Charakter
Yoshida
Race : Human
Umur : 16
Pekerjaan : -
STR : 8
AGL : 7
VIT : 9
ENERGY : 5
CHM : 5
LUC : 3
-------------
Skils
Aktif :
Memasak Lv 5
Pemuas Nafsu Lv 1
Pasif :
-------
Peralatan :
-
--------
Mitra :
- Vinsmoke Sanji
-Yukihira Souma
-Satou Kazuma
-Sakata Gintoki
-Hyuga Hinata
-Kyouka Jiro
-------
Inventaris (Disegel)
-
------
Toko ( Disegel )
------
Dungeon (Disegel)
— New chapter is coming soon — Write a review