Arie memegang erat busur panah di depannya, semua bidikannya meleset dari target dan ia lagi-lagi gagal melampaui dirinya sendiri.
Menjadi seorang prajurit adalah impiannya, ia ingin menjadi orang yang kuat, seperti Thomas atau Morgan yang mahir dalam pertarungan.
Arie juga iri dengan Lioun, Peri kecil itu tidak perlu bersusah payah berlatih karena ia memiliki kekuatan ras Peri dan Dryad yang menyatu dalam jiwanya, ia tidak perlu berlatih keras dan hanya bermain-main sepanjang hari.
Arie tidak bisa seperti itu, ras Elf lebih banyak mengandalkan keterampilan, hanya para tetua yang bisa menguasai sihir, itu pun masih bisa dihitung jari dan tidak sebagus para Penyihir.
Maka dari itu, Arie keras pada dirinya sendiri, ia tidak ingin menjadi orang yang lemah.
"Kau sudah terlalu lama berlatih, istirahatlah." Odeth, Pemimpin ras Elf menyentuh rambut Arie dengan pelan.
"Aku mau berlatih sebentar lagi, Tuan Odeth." Arie menatap Odeth dengan serius.