"Kupas lebih banyak lagi."
Pelayan duduk di lantai dengan tangan yang senantiasa mengupas kulit jeruk satu persatu, pelayan lain berdiri dan menggerakkan tangannya naik turun dengan kipas bulu yang besar pada seorang wanita yang setengah berbaring kursi panjang beralaskan permadani merah, rambutnya yang panjang itu menjuntai ke bawah dan tengah di sisir oleh dua pelayan di sampingnya.
Matahari bersinar terik di atas langit yang tidak berawan, balkon kerajaan ditata sedemikian rupa agar menjadi tempat yang nyaman bagi sang ratu beristirahat, gelas-gelas kaca berisi es batu tergeletak di atas meja dan dibiarkan mencair, kue-kue manis yang dipenuhi gula meleleh terkena panasnya matahari.
Pemandangan malas sang ratu adalah pemandangan yang biasa bagi para pelayan, semua itu berbanding terbalik dengan Ratu Dwizella dulu, ratu terdahulu itu tidak akan membiarkan dirinya bersantai-santai walaupun sejenak, dia sibuk tapi memiliki sisi yang membuat segan para pelayan.