Download App
66.66% Untuk Sisa Hidupmu / Chapter 40: Tuan, Apakah Anda Lupa Minum Obat?

Chapter 40: Tuan, Apakah Anda Lupa Minum Obat?

Editor: Wave Literature

Shen Cheng selesai menggambar jalan di depannya, lalu ia menutup buku catatannya dan berbalik. Kemudian, seikat bunga tiba-tiba muncul di depannya dan ia melihat wajah tampan dengan fitur wajah yang sempurna. Pria itu mendorong bunga yang dibawanya ke arah Shen Cheng dengan ekspresi yang seakan mengatakan, 'Bukankah aku sangat tampan?'

Tang Yan menatap Shen Cheng dan mengajak Shen Cheng berbicara, "Cantik, aku sudah memperhatikanmu untuk waktu yang lama."

Shen Cheng hanya berdiri di tempat. Wajahnya yang anggun terlihat sedikit tidak senang. "Anda sakit, ya?"

Begitu mendengar tanggapan Shen Cheng, Tang Yan langsung marah sampai hampir mengeluarkan organ tubuhnya. Pengakuannya begitu indah, tapi Shen Cheng malah berpikir pria itu sakit. Tangan Shen Cheng yang memegang bunga itu terlihat kaku, tapi ia masih belum menyerah. Ia maju selangkah mendekat dan berkata, "Jadilah pacarku."

Shen Cheng memutarkan mata ke arah Tang Yan, lalu menyingkirkan bunga mawar yang baunya menyengat hidung dan berkomentar, "Sakitnya cukup serius."

Ekspresi wajah Tang Yan langsung berubah menggelap, seakan ia jatuh dari surga ke neraka dan langsung masuk ke wajan penuh minyak yang menggorengnya hidup-hidup. Tang Yan yang tadinya penuh dengan kepercayaan diri kini sudah tidak merasa begitu lagi.

Shen Cheng melewati Tang Yan dan ingin pergi. Tang Yan pun segera melakukan semua yang ia bisa. Ia mengulurkan tangan untuk menghalangi jalan Shen Cheng dan melemparkan bunga di tangannya ke samping. Tindakannya itu sangat tampan dan mengesankan. "Jika tidak suka bunga, aku bisa membeli berlian untukmu. Selama kamu suka, sebutkan berapapun yang kamu mau," kata Tang Yan.

Percobaan pertama bunga gagal, tapi mana mungkin kedua cincin berlian masih akan tidak berhasil? Wanita mana yang bisa menahan pesonaku? batin Tang Yan dengan penuh keyakinan.

Shen Cheng mulai kesal dan bertanya, "Tuan, apakah Anda lupa minum obat?" Ia awalnya tidak ingin mengajukan pertanyaan seperti ini, tapi pria di depannya ini tampaknya benar-benar sakit. Jika dia sakit, harusnya cepat-cepat dirawat! batinnya.

Mulut Tang Yan berkedut, tapi ia masih sengaja bersikap tenang di depan Shen Cheng. Sayangnya, kata-kata manis yang telah dipersiapkannya sebelumnya tiba-tiba menghilang dan kepalanya pusing.

Mu Bai berdiri dan menonton dari kejauhan. Namun, ia tidak bisa melihat bagian depan orang yang dihampiri Tang Yan dan juga tidak mendengar percakapan mereka. Ia pun jelas khawatir dan berdiri. Sampai saat Tang Yan membuang bunga itu, barulah Mu Bai secara cepat melangkah maju dan menyeret Tang Yan menjauh.

Tang Yan tidak memiliki tempat untuk melampiaskan amarahnya  sehingga ia segera merasa sangat marah. "Mengapa kamu menarikku? Lepaskan!" 

Mu Bai memelankan suaranya dan berkata, "Cukup! Kamu masih benar-benar melakukannya!"

Tang Yan pasti tidak akan menyerah begitu saja. Ia mengabaikan Mu Bai dan bersiap mengeluarkan langkah ketiga. Sementara itu, Shen Cheng merasa seperti bertemu dengan dua orang gila sehingga ia segera memalingkan kepalanya dan berbalik untuk pergi. Namun, tanpa disangka, ia langsung berhadapan dengan Mu Bai.

"Chengzi?" Mu Bai bersumpah ia tidak pernah merasa begitu cemas dalam seumur hidupnya dan merasa bersalah seperti itu di depan seorang wanita.

Dia mengenalnya? batin Tang Yan. Ia mulai berkeringat dan segera memutarkan matanya pada Mu Bai. Orang yang menyebalkan ini juga tidak mengatakannya dari awal dan membuatnya menjadi malu.

Shen Cheng berdiri di tempat dan tidak bergerak dengan wajah tanpa ekspresi. Mu Bai mengerutkan kening dan berkata, "Chengzi, aku—"

"Tutup mulutmu," Shen Cheng mengatakannya dengan tenang dan tanpa menunjukkan perubahan emosi. 

Bagaimana mungkin Mu Bai akan diam saja melihat Shen Cheng yang begitu dingin?, ia dengan cepat berkata, "Dengarkan penjelasanku. Ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan."

Suara Shen Cheng akhirnya menjadi semakin dingin bagaikan es, "Aku bilang, tutup mulutmu!"

"Sangat menyenangkan, ya?"

"Mu Bai, kamu brengsek! Orang gila!"

Shen Cheng segera berbalik dan pergi dengan acuh, sementara Mu Bai membeku di tempat. Tang Yan yang diam di sampingnya kembali mengingat percakapan mereka berdua. Setelah sosok mungil itu menghilang, barulah Tang Yan berbicara. "Tuan Mu. Dia siapa? Mengapa dia begitu marah? Mengapa dia bilang kamu brengsek? Orang gila? Memangnya kamu membunuh seluruh keluarganya?"

Mu Bai tidak berbicara, namun ekspresi wajahnya menjadi sangat kaku. Setelah Tang Yan menyampaikan pertanyaan yang bertubi-tubi, Mu Bai akhirnya meledak. "Tang Yan, kamu bodoh!"

Mu Bai mengayunkan tinjunya tanpa belas kasihan. Untungnya, Tang Yan bereaksi dengan cepat dan bisa menghindari pukulan keras itu. Karena reaksi Mu Bai yang berlebihan ini juga, Tang Yan tiba-tiba menyadari, "Jangan-jangan… Wanita itu adalah mantan yang selalu ingin kamu kejar kembali?"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C40
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login