Panggilan sudah berakhir sejak lama, tapi Samael masih tidak beranjak dari kursi pantai itu setelah mendengar apa yang Har katakan tadi.
Dengan tenang dia terus menatap kedepan saat berbisik: "Wanda.... Wanda.... Sepertinya dia perlu ditutup mulutnya."
Wanda yang dia kenal di Dunia sana sangat lemah lembut, pengertian, dan yang paling penting adalah dia tidak memasuki kehidupan Samael.
Tapi disini, Samael akhirnya tahu bahwa wanita itu adalah batu penghalang besar dalam rencananya.
Pada akhirnya dia terus memikirkan rencana yang benar-benar cocok untuk menahannya.
Mengingat masalah Kalika dan Alisha yang tinggal bersama dengannya, kesalahan kecil pasti akan terlihat oleh orang itu. Dan jika itu terjadi, maka tekanan pada pasar akan berubah dan keluar jalur dari yang dia simpulkan jauh hari!
Jika cara kasar berlaku, itu akan mempermudah.
Tapi jika itu terjadi, Samael tidak bisa menjamin apakah mulut orang itu bisa disegel sepenuhnya...
"Maka satu-satunya jalan....kurasa begitu. Aku harus membeli gedung baru, daftarkan perusahaan baru, rekrut pekerja, dan yang paling penting adalah....capkan modal dan model barang ke luar untuk di publikasi."
Dengan lembut Samael mendengus, "Ini mengingatkan ketika aku baru mulai dulunya. Tapi tidak masalah, aku sudah tahu apa yang harus kulakukan."
"Dan Har bajingan itu benar-benar punya hobi yang buruk selain pada perempuan. Lain kali coba curi wanitanya saat datang ke bar bersamanya."
Dia hanya bisa memikirkan ini sementara, dan dalam keheningan dia mengirim pesan ke beberapa koneksinya yang pasti akan membuat beberapa penolakan besar disana.
Tapi Samael tidak peduli.
Dia hanya perlu sedikit dan menghasilkan banyak, sejak dulu sama saja.
Sekejap, Matahari sudah terbenam dan Kegelapan malam akhirnya menggantikan suasana di pulau pribadi itu.
"Samael!~"
Teriakan panjang dan melengking itu membangunkan Samael.
Dia berdiri dan menyimpan ponselnya, lalu bergerak menuju tempat berkumpulnya para wanita cantik disana.
Mencium bau panggangan disana, Samael mendekat dan meraih kebab disana: "Sepertinya enak, minta satu dulu."
Plak.
"Tunggu yang lain, makan bersama!"
"Sedih! Istriku ternyata mementingkan sahabatnya dulu dibanding Suaminya?!"
"...." Melihat tingkah laku Samael, Laelia terkikik kecil lalu menepuk tangan Samael lagi: "Cepatlah pergi sana, makan malam akam dimulai, sana, sana, pergi dan jangan ganggu!"
"Ooohhhh..."
Samael kembali duduk disana, dan Kalika dengan berani duduk di pangkuan Samael yang membuat alis semua wanita disana terangkat.
Kalika sendiri hanya tersenyum dan memiringkan kepalanya, "Ada masalah?"
"Tentu saja ada masalah....Hup, Ya! Nah, lebih sehat duduk seperti ini."
Samael mengangkat tubuh Kalika dan menempatkannya untuk duduk disampingnya.
Hal ini membuat Kalika menggembungkan pipinya marah, tidak puas, sehingga dia langsung membuang muka.
Samael sendiri hanya menggelengkan kepalanya beberapa kali, dan Lucy disana segera menuding Kalika dengan keras.
"Pelakor!"
"Tidak sopan Ya!" Kalika segera menjadi tidak senang, "Siapa yang pelakor! Aku bukan orang ketiga, tapi yang keempat!"
"...."
– Apakah hal seperti itu perlu dibanggakan?
Samael sendiri merasa sirkuit otaknya tidak mampu mengimbangi otak Kalika pada saat ini...
Meskipun benar sih kalau pelakor identik dengan orang ketiga, tapi bahkan jika itu orang keempat....bukankah itu sama aja?
Kalika dan Lucy sekali bertengkar disana, dan Samael hanya berpuas diri dengan sebotol bir dingin disana.
Pada saat ini, Alisha dan Chelsea datang dari rumah pantai dengan membawa sebuah kotak yang terlihat agak berat.
Samael segera berdiri dan mengambil kedua kotak itu dari keduanya: "Apa ini? Kembang api?"
"Ya!" Mata Alisha berbinar, "Aku sangat ingin bermain kembang api di pantai pada malam hari! Akhirnya tercapai hari ini !!~"
"Hooo...."
Samael tersenyum pada Alisha yang terlihat seperti anak kecil sekarang.
Sementara itu, Chelsea duduk disamping Nirenga saag bertanya: "Keduanya bertengkar lagi?"
"Biasa, anjing dan kucing tidak akan bisa akur."
Setelah itu waktu berlalu dengan tenang, sampai akhirnya kelompok itu akhirnya duduk melingkar dan menikmati pesta barbekyu dengan minum dinawah gelapnya malam yang dihiasi bulan dan bintang!
Diapit di dua sisi oleh Laelia dan Atira, Samael memaksa keduanya untuk makan lebih banyak demi kandungan di perut mereka.
Agnes dibawah intimidasi Chelsea dan Nirenga dibawa ke titik hampir mabuk, dan bahkan terlihat kalau dia akan membuka bra itu kapan saja karena mabuk!
Lucy dan Kalika terus bersaing dalam makan, dan itu hanya membuat suasana menjadi semakin meriah dan menyenangkan.
Tapi hanya ada satu yang tidak terlihat menikmati itu, Alisha.
Bukan karena apa, Alisha merajuk karena...
"Ayo bermain kembang apinya sekarang! Bawa makanan kalian, ayo cepat !!!" kata Alisha sambil kedua tangannya ada di pinggangnya.
Dibelakangnya, sudah terpasang beberapa kembang api yang siap untuk diluncurkan!
Samael menggigit daging disana dan berkata sambil menggoda Alisha: "Apakah kau anak kecil? Lupa makan dan sibuk bermain?"
"Humph! Suka-suka aku! Kalian mau main atau tidak ?!"
"Hai Hai..."
Samael berdiri, diikuti oleh Laelia dan Atira yang tertawa kecil lucu, lalu Neringa, Chelsea, dan akhirnya Lucy dan Kalika.
Suwshh....Pyuuu...
Bang! Bang! Bang!
Bamm! Bammm!...
Langit segera diliputi warna yang kaya dan indah, dan mata semua orang langsung diliputi ketenangan yang sangat menentramkan.
Alisha sendiri, matanya dipenuhi warna cemerlang. Samael disampingnya hanya bisa menepuk kepalanya dan mengelusnya dengan lembut.
"Apa?"
"Tidak mau?" tanya Samael pada Alisha.
Alisha ingin mengatakan sesuatu disana, tapi pada akhirnya dia hanya diam dan menikmati elusan Samael.
Seolah waktu abadi, mereka semua bersenang-senang melihat kembang api, makan, dan minum sambil bercanda serta tertawa bahagia.
Sampai saat...
"Fueee? Woaaa.....Dunia berputar?~ Putar, putar~~ Meheheh...Hikup...Hehe .."
Agnes dengan langkah kaki goyah dan wajah memerah tiba-tiba memeluk Atira dari belakang dan mengatakan omong kosong.
Melihat ini, Nirenga dan Chelsea merasa lucu.
Dan Atira mengerutkan keningnya, "Agnes, mabuk?"
"Tidak, tidak mabuk....hanya, pusing~~"
Pada akhirnya Samael segera merentangkan tangannya dan berkata sambil membusungkan dadanya: "Serahkan dia padaku, aku akan membawanya ke rumah untuk mengistirahatkannya!"
Dengan gerakan tampan, Samael menyisir rambutnya: "Ini tanggung jawab laki-laki!"
Memang benar kalau tugas laki-laki adalah pekerjaan yang berhubungan dengan sesuatu yang berat-berat...
Tapi barang dan manusia, terutama wanita adalah sesuatu yang berbeda!
"...."
Alhasil semua orang disana menatap Samael dengan mata kosong.
Samael dengan wajah setebal tembok cina berkata tanpa malu-malu: "Apa, apakah kalian ingin menggendong Agnes ke rumah? Atau kalian ingin membiarkan pelayan laki-laki yang melakukannya?"
"Mereka lebih tidak bisa dipercaya dibanding aku !!!"
Samael sendiri langsung memeluk Agnes dalam pelukan putri, dan berjalan dengan gagah berani menuju rumah pantai dibawah tatapan kosong semua orang.
Hantu percaya jika keduanya ditinggalkan berdua sendirian, ditambah sang wanita masih mabuk!
"Lepaskan Agnes atau kupanggil polisi !!!" x7
"Haha! Panggil, panggil FBI jika perlu, aku Samael Duodere tidak takut pada Api !!!!!!"
Samael tetap berjalan dengan langkah berani, sembari tangan kasarnya terkadang mengambil kesempatan pada Agnes yang mabuk.
Agnes sendiri, dia terlihat menatap Samael dengan bingung: "Puah! Ada tiga! Lima.... tujuh? Hehehe...Wuiiii, Dunia berputar-putar....Nggghpppp !!!"
"Ah ah ah, jangan muntah, jangan muntah!"
Langkah kakinya segera dipercepat ketika melihat bahwa Agnes terlihat akan muntah disana.
Pada akhirnya sosok keduanya menghilang, dan tujuh wanita lainnya hanya bisa menghela nafas pada saat ini.
Laelia sendiri yang menepuk dahinya berkata, "Kita biarkan saja keduanya bersama. Tapi jika lima menit Samael tidak kembali, Chelsea, seret dia!"
"Diterima perintahnya, Nyonya!"
Melihat gerakan hormat militer Chelsea, Laelia hanya tersenyum. Dan alasan kenapa dia menyuruh Chelsea, itu karena dia adalah salah satu wanita di kelompok yang menurutnya tidak terpengaruh oleh womanizer Samael.
Dan ketika Chelsea menerima perintah, Kalika tiba-tiba memikirkan sesuatu dan sebuah senyuman tersungging di wajah cantiknya.
Lucy yang melihat ini segera mencubit pinggangnya dan berbisik, "Jangan berani keluar dari pandanganku, jika tidak...Huh!"
"Ouch, ouch, sakit, sakit... Lucy bau! Beraninya kau, ahh, jangan lari!"
Mengabaikan kedua anjing dan kucing itu, Alisha sendiri menatap diam belakang punggung Samael, dan setelah dia mendengus kesal, dia pergi untuk bermain kembang api bersama Atira disana.
Di sisi lain, Samael sudah sampai di kamar Agnes, dan disana dia menempatkan Agnes ke kursi dulu sebelum melakukan sesuatu pada kasurnya.
"Nah, ini seharusnya sudah cukup. Tapi....Ugh, bau alkohol dan daging"
Samael mengerutkan kening dan hidungnya setelah mencium bau muntahan di dada dan celananya.
Agnes sendiri, dia terlihat sudah tertidur disana. Tapi bekas muntahan di badannya jelas tidak mungkin untuk dibiarkan bukan?
Jadi, bukannya membawa Agnes langsung ke kasur, tapi malah membawanya ke kamar mandi disana.
Wurrr....
Air dingin langsung memancar dari shower dan itu langsung membangunkan Agnes disana!
Tapi meski begitu kepalanya masih bingung, dan karena suhu dingin ini, Agnes tanpa sadar memeluk Samael yang hangat disana.
Samael sudah menduga ini akan terjadi, dan diam-diam dia merasakan sesuatu yang kenyal di dadanya, dan setelah beberapa detik menikmati ini, dia dengan lembut mendudukkan Agnes ke kursi kecil.
"Jangan bergerak, biarkan aku membersihkan muntahanmu. Sungguh...apa yang kau makan, baunya menjijikkan."
Agnes cemberut dan berkata, "Aku makan...Ugh, tidak...nyaman! Buka, buka .."
Sebelum Samael bereaksi, Agnes tiba-tiba membuka ikatan tali dari bra bikini nya dan membuat kelinci besar putih itu memantul di depan mata Samael!
Samael sendiri tanpa sadar menyentuh dua benda lembut, kenyal dan besar itu dan memainkannya, termasuk ceri kecilnya disana.
"Ya, kekenyalan ini masih sama seperti dalam ingatanku. Tapi ukurannya, kurasa agak lebih kecil....Nah, mengingat aku selalu memainkan milik Agnes disana, wajar jika dia menjadi lebih besar."
"Tapi ..Hoho, kepadatan Agnes disini masih sangat baik. Seperti yang diharapkan dari introvert..."
Gerakan menguleni Samael membuat Agnes mendesah ringan, dan ketika dia mencubit putingnya dengan sangat nakal, rintihan indah Agnes tiba-tiba terdengar yang membuat Samael menjadi bersemangat!
Tiba-tiba dia mengambil sabun, dan dia mulai mengolesi seluruh tubuh bagian atas Agnes dengan sabun yang berwarna putih dan harum disana.
"Nnnhhh....Tidak, Nnyhaaa ..."
Disaat Samael terlihat bersenang-senang disana, suara pintu terbuka dari luar terdengar dan itu membuatnya tersadar!
Melihat mahakarya yang dia buat pada Agnes, dia hanya bisa berbisik: "Sialan, aku kelewatan...."
Diluar sendiri, Chelsea yang sudah bergerak atas perintah Laelia mengerutkan keningnya saat melihat keadaan kosong di ruangan Agnes.
Terlihat bahwa di kasur ada tonjolan sesuatu disana, dan Chelsea dengan mendengus dingin membukanya dengan cepat.
Wush...
"Benar saja, ada yang main-main! Hah!" kata Chelsea setelah melihat bahwa dibawah selimut adalah sebuah bantal.
Tiba-tiba dia berjalan ke arah kamar mandi, dan saat berikutnya setelah dia membuka pintu, dia melihat bayangan seseorang dari pintu kedua dari kamar mandi.
"Samael! Aku menangkapmu bermain-main !!!"
Clack...
Pintu kedua kamar mandi terbuka, dan Samael muncul yang membuat mata Chelsea membelak lebar!
Alasan kenapa dia bereaksi seperti ini, karena....
"Kenapa kau telanjang, Babi busuk !!!"
"Aku mandi, wajar jika telanjang." jawab Samael dengan tenang.
Saat berikutnya, ketika Chelsea ingin berbalik untuk menutup matanya dari batang menjuntai jelek Samael, Samael sendiri tiba-tiba menarik tangan Chelsea dan memeluknya!
"Kau!"
"Apa? Aku apa?" Samael menggesek batang kerasnya yang sudah mengeras ke perut Chelsea, dan rasa panas itu membuat tubuhnya bergetar!
Melihat Chelsea berusaha untuk pergi dari dirinya, dia hanya tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke sisi wajah cantik wanita itu
Dia berbisik, "Kau tahu, sebenarnya aku masih serakah pada tubuhmu sejak lama. Harus diingat pula, aku masih punya dendam padamu, tahu?"
"....Aku, akan benar-benar memasukkanmu ke penjara atas pelecehan!"
"Lalu sebelum itu, kau percaya aku akan memberimu benih dalam perutmu ini?" kata Samael sambil menggosok perut Chelsea sendiri dengan batang kerasnya.
Chelsea akhirnya ketakutan pada saat ini, tapi dia masih keras kepala dan berteriak:
"Kalau begitu lakukanlah! Aku tidak takut! Tentu saja, jika...kau berani? Hmm ?!"
Samael segera mencium Chelsea, dan disana dia membuat Chelsea memeluknya dalam bentuk depan dan membawanya kedalam Kamar mandi yang masih ada Agnes yang duduk linglung disana.
Kemudian setelah beberapa detik berciuman, Samael langsung merusak bra bikini nya sehingga kelinci putih besarnya langsung terlihat!
Dengan senyuman jahat dia berkata, "Kau pikir aku takut? Konyol, apa yang kau hadapi adalah Samael..."
"Bajingan paling besar di Dunia !!!"
Paragraph comment
Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.
Also, you can always turn it off/on in Settings.
GOT IT