Satu jam kemudian, rumah orang tua Lucy.
Lucy sudah sampai dan memasuki ruang tamu disana, dimana dia sudah melihat seorang pria paruh baya dengan beberapa rambutnya memutih segera berdiri dan mendatanginya.
"Ayah..."
Plak..
Ayah Lucy langsung memberikan tamparan tanpa ampun pada Lucy, dan dengan wajah marah dia berkata: "Aku tidak mau melakukan ini, tapi apa yang kau lakukan sekarang sudah melebihi apa yang bisa aku dan Ibumu tanggung!"
"Sayang, hentikan...Lucy, dia..."
"Diam!" Ayah Lucy memarahi wanita cantik di usia 30-an disana yang merupakan Ibu Lucy dengan kasar: "Kau harus tahu juga, perusahaan hampir mendapati kebangkrutan pada saat ini !!!"
"Semua kerja kerasku dan air matamu akan hancur hanya karena pemberontakan putri tidak berguna ini !!!"
Dengan ditunjuk menggunakan jarinya, Lucy hanya bisa menggigit bibir bagian bawahnya sambil memegang pipinya yang memerah.
Chelsea hanya bisa menundukkan kepalanya melihat ini, tapi dalam sudut matanya, dia sudah melihat sosok Har yang duduk dengan kedua kakinya yang dinaikkan di atas meja sana.
""Laki-laki sialan... Menggunakan rencana licik seperti ini."" pikir Chelsea dengan sangat marah.
Dan di sisi Lucy, dia hanya bisa berkata dengan serius: "Apakah kau ingin mengatakan bahwa semua ini adalah salahku ?! Ini semua salah Har dan salahmu yang ingin menjodohkanku dengannya!"
Lucy juga muak dengan perlakuan ini, jadi dia berteriak: "Aku juga tidak mau melakukan ini! Kenapa aku tidak bisa bebas! Kenapa kalian harus mengekangku dengan semua macam hal seperti itu !!!!"
"Aku juga ingin kebebasan! Aku tidak perlu uang atau kekuasaan! Aku hanya ingin bebas, dan keluarga kita tidak terlalu dingin dalam hubungannya !!!"
Air mata akhirnya keluar dari matanya saat dia berteriak, "Ini semua adalah salahmu! Ayah! Kaulah yang salah selama ini, bukan aku !!!!"
"Kau gadis sialan !!!!!"
"SAYANG !!!"
Plak!
Ayah Lucy terkejut bahwa Istrinya melindungi Lucy yang menutup mata disana. Ibu Lucy sendiri sekarang terjatuh ke tanah dengan tanda merah di pipinya.
Dia segera bangkit dan memeluk Lucy disana saat menatap Suaminya dengan marah: "Itu sudah cukup bukan?! Dia masihlah putri kami! Dia telah melakukan banyak demi kami! Apakah kau masih tidak puas !!!!"
"Kau...Kau, berani menantangku?" Ayah Lucy terkejut.
Tapi Ibu Lucy masih tidak bergeming: "Kenapa menurutmu aku tidak berani ?! Ayo! Pukul lagi jika berani !!!"
Suasana menjadi sedikit tenang karena ini, sampai akhirnya Har bertepuk tangan beberapa kali disana.
"Hahaha, sungguh pemandangan keluarga yang menyejukkan disini. Aku benar-benar mendapatkan hal yang bagus disini."
Kelakuan ini langsung diperhatikan semua orang disana, sementara Har mengganti posisi kakinya saat tersenyum lebar dengan kedua tangannya yang melebar ke sisi dudukan sofa.
Senyuman yang terlihat jahat dan nakal itu muncul, "Yaaahhhh...Tapi semuanya sudah selesai, mari kita masuk ke pokok masalahnya?"
"Nak Har, kita sebenarnya..."
"Diam!" Har langsung menatap tajam Ayah Lucy dan berkata dengan dengusan di hidungnya: "Kau bukanlah apa yang kuperlukan sekarang, bukan begitu, Lucy sayang?"
"Ini semua salahmu!"
"LUCY !!!"
"Hahahaha..." Har tertawa saat ini ketika Lucy berteriak padanya sementara Ayahnya memarahi putrinya karena hal itu.
Dalam hati dia mendesah lelah. Ternyata hubungan keluarga ini benar-benar renggang. Dia bahkan mulai bersyukur bahwa keluarganya tidak seperti ini.
Meskipun baik itu Ayah dan Ibunya sibuk, tapi saat hari libur, mereka semua sepakat untuk menggunakan semua waktu mereka untuknya sendiri untuk menebus kasih sayang yang kurang ...
Ditambah, dia berpikir: "Samael itu seolah sudah tahu akan begini jadinya. Bahkan semua rencananya sangat terinci....Sialan, otaknya benar-benar encer."
Akhirnya Har berdiri dan menghampiri Lucy. Dia mengulurkan tangannya ke pipi Lucy, tapi Lucy dengan air mata dan mata merah menepis tangan itu.
Dia langsung membuat wajah marah, "Kau harus tahu Lucy sayang, keluarga dan perusahaanmu sekarang ada di tanganku."
"Satu kata dariku, dan keluargamu hanya bisa hidup di jalanan seperti anjing kampung pada saat ini."
"Nak Har! Lucy tidak bermaksud seperti itu! Dia sebenarnya mencintaimu bukan? Bukan begitu, Lucy?" Ayah Lucy langsung panik saat ini.
Tapi Har sudah malas dengan orang tua bodoh ini, jadi dia hanya terus menatap Lucy di depannya.
"Apa yang ingin kau lakukan sih? Aku sudah jelas mengatakannya, aku tidak suka dirimu, Har." Lucy sangat marah.
Tapi Har masih mengelus rambutnya disana, "Kau membenciku, tapi aku menyukaimu. Kau harus paham kenapa aku melakukan ini bukan?"
"Ini semua hanya untukmu!"
Har membuat mata seolah dia benar-benar estrus dan serakah pada tubuh Lucy yang membuat Lucy dan Ibu Lucy jijik.
Bahkan Har sendiri merasa jijik dengan kelakuannya ini. Tapi ini semua akting all out, dan dia melakukannya demi kenari-kenari kecilnya!
"Tolong Har, hanya satu ini saja, aku mohon jangan libatkan urusan pribadi kami dengan urusan kerjaan. Aku, mohon padamu." Lucy sudah tidak tahu harus berbuat apa sekarang.
Dia benar-benar merasa lemah dan lelah sekarang...
Tapi Har mengerutkan keningnya disana, "Bagaimana bisa aku keluar setelah sejauh ini?"
"Tapi.... Karena kau masih mendapatkan tempat di hatiku, ayo buat kesepakatan."
Har mulai membuat rencananya: "Dalam seminggu kemudian, jika kau berhasil mengambil alih semua saham yang kudapatkan dari perusahaanmu, aku akan berhenti memikirkanmu dan bahkan akan menyetujui semua hal tentang kerja sama perusahaan kami!"
"Tapi jika gagal, kau hanya bisa bermain sebagai boneka sex milikku."
"....Satu minggu, kau yakin?" Lucy merasa ada harapan.
Tapi Chelsea dibelakang hanya bisa menggenggam erat kedua tangannya. Jelas ini adalah jebakan Har...
"Tentu saja jika kau tidak mau, kau bisa menjual tubuhmu kepadaku dan menjadi istri simpananku, bagaimana?" kata Har nakal.
Lucy langsung setuju, "Kalau begitu satu minggu !!!"
"LUCYYYYYYY !!!!" Ayah Lucy benar-benar ketakutan sekarang.
"Hahahaha! Ya, satu minggu, aku menunggu kelanjutannya! Sampai saat itu, aku akan diam, dan kau berusahalah untuk melakukan sesuatu dengan itu, Lucy sayang~~"
Har langsung pergi dengan tertawa sembari kedua tangannya dia masukkan kedalam jasnya.
Saat dia berada di luar, ponselnya berdering, dan tanpa melihat siapa itu, dia mengangkat panggilan itu.
"Bagaimana, sudah memberikan ambang batas?"
"Tentu saja Saudaraku. Akting adalah hal utama dalam menjadi bajingan." Har tersenyum dari mulut ke mulut pada panggilan Samael: "Kau sendiri, bagaimana jalannya sekarang?"
Samael yang sekarang memandang gedung tinggi dan besar di depannya hanya bisa tersenyum kecil pula:
"Meskipun aku tidak mau mengambil perusahaan apapun, tapi aku akan melakukannya demi rencanaku."
"Eastern Group, dalam seminggu akan berada dalam genggamanku !!!"