Download App
75.72% Buku Permintaan / Chapter 546: Ririca yang Membongkarnya...

Chapter 546: Ririca yang Membongkarnya...

Kembali ke ruangan VIP, ada pemandangan indah yang membuat Samael tertawa lucu saat ini.

"Adikku!"

"Kakak !!!"

Puk...

Dua gadis, satu kecil dan satu besar saling berpelukan satu sama lain sambil si besar menggosok pipi si kecil sangat parah!

Pada awalnya, Finri masih senang dipeluk Ririca, tapi lambat laun, karena pipinya di rusak oleh Kakaknya, dia hanya bisa menampar Ririca dengan marah!

Dengan satu kepalan tangan kecil terangkat ke atas, Finri menandakan bahwa ini adalah kemenangannya!

Freya dan Sophie tidak bisa mengatakan apapun pada kelakuan Finri sekarang, dan Ririca hanya bisa tertawa pahit.

Jelas dia sudah biasa seperti ini~

"Kalian berdua, bisakah tidak melakukan hal bodoh seperti itu? Finri juga, jangan pukul wajah Kakak Perempuanmu... meskipun itu tidak menyakitkan sih."

Samael menarik lengan Finri sambil mengatakan ini.

Finri mendengus kecil dari hidungnya saat mengatakan, "Finri adalah pahlawan! Bos besar adalah Freya."

"Hahahaha....Freya, kau bos besar katanya." kata Samael tidak bisa menahan tawanya.

Freya hanya bisa mengelap dahinya saat mengatakan ini, tapi jelas senyuman tipis di sudut mulutnya tidak bisa disembunyikan.

Samael menyerahkan Finri ke Freya, dan akhirnya Samael bertanya pada Ririca: "Kau ingin merekamnya disini?"

"Ah? Kameraku masih di Sebas dan aku menyuruh Sebas melakukan vlog sementara untukku."

Ririca memang mengatakan itu, karena pada saat ini, dia hanya ingin...

Duduk di pangkuan Kakaknya dan bermalas-malasan seperti kucing rumah gemuk di pelukan Kakaknya!

Adapun Sebas, dia saat ini hanya bisa mengangkat kepalanya dalam sudut 45° dan berkata: "Menjadi pelayan Putri Kecil, kecuali disiplin yang kuat, harus dibutuhkan tekad besi yang susah di lelehkan !!!"

Ngomong-ngomong dia mengatakan ini sembari kamera sudah On, yang artinya...Sebas menggantikan Ririca LIVE sekarang !!!

Kembali ke ruangan itu, Samael memeluk pinggang Ririca di pangkuannya dan menyandarkan dagunya ke kepala adik perempuannya ini.

Dengan malas dia berkata dengan nostalgia, "Berapa lama kita tidak seperti ini?"

"Sejak Kakak sibuk dengan karir, bagaimana bisa aku melakukan ini denganmu? Meskipun sekarang agak aneh melakukannya di usia seperti ini..."

Dengan wajah memerah dan mencoba mencari posisi yang pas, Ririca mengatakan: "Biasanya kita menonton tv seperti ini, Kakak biasa menggunakan aku, Kakak Tilina atau Finri sebagai bantal peluknya~~"

"....Tidak kuduga, ternyata Yang Mulia memiliki kebiasaan seperti itu." Sophie diam-diam berbisik dan membuat catatan tentang ini.

Freya hanya diam menatap keluar, tapi telinganya masih terbuka lebar !!!

Samael hanya tersenyum dan berkata, "Waktu itu, kalian memang cocok untuk dipeluk. Kalian sangat patuh, tidak seperti Finri."

"Sekarang...Dua tahun sudah berlalu, Ahhh...dan kalian benar-benar sudah dewasa tanpa aku sadar sekarang."

Memang, Samael merasakan pertumbuhan adik kecilnya sekarang, terutama di bagian bokong dan pahanya.

Mungkin nutrisi yang harusnya masuk ke bola jatuh ke sisi ini?

Tapi Samael tidak mengatakannya, dia pria terhormat !!!

Dia hanya terus memeluk Ririca erat disana dan bertanya, "Apakah kau menyalahkan Kakakmu ini, sayang?"

"Kakak bodoh, bagaimana bisa aku tidak memaafkan Kakak. Jujur, kurasa perubahan Kakak itu dimulai saat aku..."

"Ahh, ya ya, waktu itu saat kau masuk ke kamarku dan ingin tidur bersama karena takut guntur?"

"Tidak ada guntur! Aku waktu itu hanya ingin tidur bersama Kakak saja, sumpah, tapi siapa sangka Kakak akan berubah saat itu."

Samael dan Finri mengingat saat-saat Samael yang ditransformasikan oleh pesanan pertama dari Shared Date APP dulu.

Waktu itu, itu memang waktu yang memalukan bagi Ririca karena waktu itu ketampanan dan bentuk tubuh Samael terlalu mengguncang tiga pandangannya!

Jadi disana kedua Kakak beradik ini tanpa sadar menunjukkan senyuman nostalgia disana.

Kemudian Ririca bertanya, "Kakak, apakah waktu itu, ada kaitannya dengan Malaikat?"

"...."

Suasana langsung hening, karena itu bukan lagi hal rahasia dimana saat Samael diangkat secara resmi menjadi Raja, Malaikat datang dan secara pribadi menyerahkan Mahkota kepadanya.

Terlebih itu masih Gabriel, sisi Kiri Tuhan !!!

Dan alasan Ririca menanyakan ini karena, "Gabriel yang itu, apakah Gabriel yang sama?"

Sophie dan Freya melebarkan matanya mendengar ini, jelas mereka tidak menyangka bahwa Ririca akan mengenal Malaikat cantik itu!

Samael membuka mulutnya dan mengangguk, "Gabriel yang kau tahu, dia adalah Gabriel yang sama dengan yang mengangkatku sebagai Raja."

"Aku..." Ririca tidak bisa menahan diri untuk tertawa, "Aku sebenarnya bermain dan bahkan tidur bersama dengan Malaikat tinggi?"

"Hahaha, hebat!"

Disaat yang sama dia juga merasakan bahwa hatinya bergetar, karena jika Gabriel itu benar...

Maka saudari yang dia sebut, terutama saudari lainnya yang sering membuat mereka kesal...

Wajah yang familiar dengan kejadian di Vatikan dulu...

Hiss, Kakak mengenal Enam Malaikat dan Malaikat Jatuh itu?! Dan masih merupakan bawahan?!

Kakak, kau...

Ririca bukan orang bodoh, dan jelas dia sudah bisa menyambungkan semua petunjuk itu dan merangkai informasi yang dibutuhkan!

Tapi dia tidak bertanya sekarang, karena Ririca tahu ini juga rahasia Kakaknya, dan menurut kepribadiannya, Ririca tahu bahwa cepat atau lambat, Kakak akan memberitahukan masalah ini.

Hanya saja dia juga yakin...

[Ibu pasti sudah tahu masalah ini]

Satu-satunya kelemahan Samael dan sumber ketergantungan di mata Keluarga Duodere, Ririca menebaknya dengan benar sekali lagi.

Dia menyandarkan kepalanya ke dada Samael dan berkata dengan lembut, "Dimana ibu sekarang?"

"....Bersama Yegudiel dan yang lain."

"Benar saja."

Ririca tersenyum lalu menggigit dada Samael dan berkata, "Lain kali jangan buat rahasia lagi, atau aku, Kakak Tilina dan Finri akan membenci Kakak !!!"

"Baiklah, masalah itu lakukan nanti di istana. Sekarang nikmati festivalnya."

Samael menatap kedepan, tapi Finri yang duduk di pagar pembatas hanya berkata: "Laki-laki yang menari, itu seperti Kakak Sam yang dulu. Seperti banci, kurasa."

"Uhuk! Adikku, apakah kau mengutuk Kakakmu ini?"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C546
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login