Download App
27.73% Buku Permintaan / Chapter 200: Takdir di Masa Depan

Chapter 200: Takdir di Masa Depan

Uriel, Raphael, Yegudiel, Selafiel, dan Seraphina dengan tenang menatap Gabriel dengan tatapan datar.

Seolah-olah mata mereka mengatakan [Lihat, itu saudari kita....] yang mana membuat Gabriel agak malu !!!!

Sedangkan para malaikat jatuh, mereka semua tidak peduli dengan para malaikat suci ataupun Chelsea dan senang hati melompat ke pelukan Samael.

Lilith, Leviathan, Belphegor, Asmodeus, Belial, dan Agreas....enam wanita dengan wajah sempurna dan bentuk tubuh serta pakaian seksi dengan senang hati bermain dengan Samael.

"Dua belas orang...."

Kali ini Chelsea kehilangan wajah dinginnya karena dia terkejut melihat dua belas wanita cantik dengan aura yang mengerikan !!!!

Saat dia melihat ketiga bawahannya yang saat ini ketakutan, Chelsea diam-diam menggelengkan kepalanya.

Dan dia sudah yakin identitas kedua belas wanita didepannya ini.

"Apakah ini kepercayaanmu?"

"Ya...meskipun tidak semua, tapi mereka memang kepercayaanku." Samael mengatakan ini sembari mengelus pipi Lilith disampingnya.

Chelsea menatap mata Samael dengan singkat, lalu bertanya: "Apa kau benar-benar yakin tidak ingin bermitra denganku?"

"Kau harus tahu, sejak kematian..."

Samael menaikkan tangannya kedepan untuk menghentikan pembicaraan Chelsea.

Matanya menyipit dan Chelsea agak tidak senang saat melihat kata jni, karena dia merasa kalau semua rahasianya didepan mata ini sama saja sudah terbongkar !!!!!

"Aku tidak ingin bermitra denganmu bukan karena aku sombong, tapi aku tidak mau mengambil resiko." ucap Samael dengan tenang.

Chelsea mengerutkan kening dan bertanya: "Apa maksudmu?"

Samael tersenyum dingin dan berkata, "Wanita sepertimu yang menusuk dari belakang, bagaimana mungkin aku akan mempercayainya?"

"Suamimu yang telah meninggal, bukankah itu adalah karyamu? Heh, sangat mengangumkan....." tepuk tangan rendah terdengar di ruangan itu bersamaan dengan ejekan Samael.

Chelsea benar-benar tersenyum saat mendengar ini, seolah-olah gunung es mencair.

Tapi sayangnya, senyuman ini tidak pada waktu yang tepat.

"Apa? Kau takut hanya karena masalah ini?" Chelsea melanjutkan dengan senyum dingin: "Laki-laki, aku tidak membutuhkannya! Jika mereka cakap, maka mereka hanyalah alat untukku agar bisa mencapai apapun yang aku inginkan !!!!!!"

"Lalu jika mereka tidak cakap? Maaf, aku bahkan tidak sudi melirik mereka."

Mendengar ini, para malaikat suci menatap Chelsea dengan jijik dan ingin sekali memberi hukuman padanya jika Samael memerintahkan.

Sedangkan para malaikat jatuh bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi bagi Chelsea !!!

Samael juga tersenyum, karena ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan sosok dan karakter wanita yang seperti ini.

Bukannya dia jijik, dia hanya terkejut dan tertarik.

"Sebelum aku menjawab kesepakatan kita, aku akan bertanya....apakah kejadian teroris tadi ada hubungannya dengan sosok pemilik kekuatan super di Eropa?" Samael bertanya.

Chelsea mengangkat alisnya dan bertanya: "Sungguh kejutan, apa kau tidak mengetahuinya?"

Samael tidak menjawab dan tutup mulut dengan sangat rapat karena dia ingin mendengar dari mulut Chelsea sendiri.

Chelsea menatap Samael dengan tenang, sampai akhirnya dia berkata sembari memutar wine dalam gelas.

"Agnus Roland, pengguna kekuatan super dari Italia. Juga orang yang memiliki kebencian denganku dan Amerika....jadi bukanlah hal yang membingungkan baginya untuk melakukan hal seperti ini."

'Jadi benar-benar dia....' Samael menyipitkan matanya saat mendengar ini.

Tentu saja Samael mengetahui ini dari May, karena dia juga penasaran awalnya.

Melihat Samael menyipitkan matanya, Chelsea mendengus kesal karena dia tahu dengan gerak-gerik ini kalau Samael sebenarnya sudah tahu tentang ini.

"Kau tidak ingin tahu kenapa dia membenciku?"

"Tidak tertarik." Samael menjawab dengan sopan.

Dia benar-benar tidak tertarik dengan cerita diantara kedua orang ini.

Chelsea juga tidak menanyakan lagi tentang itu, dan mengganti topik.

"Jadi, bagaimana keputusanmu? Mitra? Tidak Bermitra?"

Samael menggelengkan kepalanya pada Chelsea dan berkata, "Sayang sekali, aku masih tidak tertarik bekerja sama denganmu."

"Sepertinya negosiasi gagal." Chelsea berdiri dan mengatakan ini dengan ringan.

Olivia segera membuka ruang portal di ruangan itu agar mereka bisa langsung pergi dari tempat ini.

Saat Olivia akan masuk ke portal, dia berhenti dan berkata: "Jika kau berubah pikiran, maka datanglah ke kediamanku....jika tidak, maka ingatlah saranku, berhati-hatilah dengan Saintess dari Vatikan."

Tanpa berbalik lagi, dia masuk diikuti oleh bawahannya.

Dalam sekejap, ruangan itu kembali sepi sampai akhirnya May muncul dan duduk sembari menopang kedua pipinya di atas meja.

"Sepertinya Kakak sangat tertarik?" May menanyakan ini pada Samael.

Samael tersenyum, menyandarkan seluruh punggungnya ke sofa dan menutup matanya dengan tenang.

Seraphina dibelakangnya membantu Samael memijat keningnya dengan senang hati.

"Tertarik tentu saja."

"Katakan May, apakah aku perlu bekerja sama dengan Chelsea atau melakukannya sendiri?"

"Tentu saja sendiri !!!! Bagaiamanapun Kakak memiliki May dan Buku milik Kakek !!!! Bahkan Chelsea harus menjadi bersih di atas kasur saat berada di hadapan Kakak di masa depan !!!!"

Samael tersenyum lebar dan membuka matanya sambil bertanya: "Bagaimana menurutmu tentang kemampuan komputasi Sara?"

"Perbandingan dengan May?"

Mendengar ini Samael terbatuk beberapa kali dan berkata, "Jangan bodoh, kau bahkan bisa bermain catur dengan Kakek yang menggunakaan "Kemahatuan", dan aku ingin bertanya perbandingan kau dengannya?"

"Ehehehe....lalu dibandingkan dengan adik kecil May?" Samael mengangguk mendengar ini.

May menaruh satu jari telunjuk di bibirnya dan berpikir.

"Kalau dibandingkan, maka Orien lebih unggul....sedangkan untuk Agnes, maka Sara ini lebih unggul."

"Benar saja....karena itu tidak perlu khawatir dengan kelompok Chelsea untuk saat ini." Samael duduk dengan tegap lagi.

Kemudian Samael melihat sekeliling dan tertawa: "Maka mungkin aku harus bersuluncur ke Eropa kali ini...."

"Eropa, Vatikan, Tuhan dan Malaikat....sepertinya ada Takdir yang menyambungkan kita disana."


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C200
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login