Download App
25.24% Buku Permintaan / Chapter 182: Keputusan Helina (2)

Chapter 182: Keputusan Helina (2)

"Helina Viollen, maukah kau menjadi istriku?"

Samael melamar Helina, dan matanya selalu tertuju pada mata Helina yang saat ini terlihat sangat bingung dan tidak percaya.

Kebingungannya terletak dari tempat dimana dia saat ini berada, dan bagaimana bisa Samael melakukan ini.

Sedangkan ketidakpercayaannya berasal dari Samael yang saat ini sedang melamarnya !!!!

"Tidak Samael, aku adalah ibumu...."

Helina yang sudah tidak terlalu lelah menjawab dengan menyesal.

Tapi Samael tetap memegang tangan Helina dan berkata: "Helina, apa kau tidak melihat ini? Identitas dunia itu tidak berlaku disini! Peraturan disana tidak berlaku disini!"

"Akulah yang mengatur tempat ini !!!!!"

"Jadi, tolong pikirkan lagi...."

Samael menundukkan kepalanya dengan sangat tulus sembari terus menunggu jawaban Helina.

Helina merasa bingung untuk mengatakan apa, dan dia memejamkan matanya memikirkan sesuatu.

Saat dia membuka matanya, dia melihat sekeliling dengan penasaran, sehingga membuat Gabriel menjelaskan.

"Madam, kami adalah malaikat....malaikat yang melayani My Lord."

"Lord? Maksudmu, Samael? Lalu...siapa kau?"

Gabriel tersenyum dan membungkuk sopan: "Maaf atas keterlambatan perkenalannya, nama saya Gabriel."

Dengan mengatakan ini, tujuh pasang sayap putih-emas muncul dibelakang punggung Gabriel.

Helina membelakkan matanya dan menyentuh sayap Gabriel yang membuat Gabriel tersipu malu.

Karena sayap adalah titik sensitif semua malaikat suci !!!!!

"Benar-benar asli?! Gabriel, malaikat....tidak mungkin?! Malaikat dalam Alkitab?!" Helina terkejut!

Gabriel mengangguk, yang membuat mata Helina membelak tak percaya saat melihat wajah tersenyum Samael yang tenang.

"Samael, kau....siapa kau?...." tanya Helina dengan sedikit rasa takut.

Samael berdiri sambil menutup kotak itu, lalu menyimpannya di sakunya sebelum akhirnya mengangkat Helina dan membuatnya duduk di pangkuannya sembari dia duduk di tahta itu sekarang.

Helina tersipu malu karena ini, tapi melihat tangan Samael menunjuk kedepan, Helina akhirnya memutuskan untuk mengikuti apa yang ditunjuk.

Disana, dia melihat ratusan ribu malaikat suci yang masih senantiasa berlutut karena ini perintah Samael!

"Namaku Samael Duodere, putramu....sekaligus Michael yang merupakan penguasa Surga saat ini." Samael menjelaskan rahasianya pada Helina.

Melihat Helina dengan tatapan tak percaya, Samael mendekatkan bibirnya ke telinga Helina.

"Aku adalah putramu, yang mewarisi semua kenangan dan kemampuan dari Michael, sekarang paham?"

"Lalu, apakah aku masih ibumu?"

"Aku memang putramu, tapi aku juga Michael.....karena itu aku katakan, peraturan dunia asli tidak berlaku untukku."

"...."

Helina menatap wajah Samael, lalu mengeluskan kepalanya ke dada Samael seolah mencari kehangatan dari kebingungannya

Samael mengelus rambut Helina dengan lembut, dan menunggu keputusan Helina.

Ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan terburu-buru.

Asalkan Helina menerina identitasnya sebagai keberadaan yang tidak terikat dengan dunia asli, dan dia memiliki perasaan padanya, maka rencana Samael akan berhasil.

Meskipun kemungkinan berhasil, 90%....

"Jika....jika aku menerimamu, bagaimana kau akan menjelaskan ini pada adik-adikmu?" tanya Helina tanpa mengangkat kepalanya.

"Biarkan aku yang menjelaskan itu pada mereka di masa depan, aku yakin mereka akan menerima ini....bagaimanapun, aku Kakak mereka."

".....Lalu, apakah kau mencintaiku?"

"Itu seharusnya menjadi pertanyaanku, apa kau mencintaiku?" tanya balik Samael.

Pipi Helina agak memerah mendengar ini, dan dia mengangkat kepalanya sambil mengelus pipi Samael dengan obsesi.

"Aku selalu menyukaimu, bagaimanapun aku adalah ibumu....tapi sejak sosok dan perilakumu berubah, dan kau menyatakan perasaanmu secara diam-diam....aku, aku tahu kalau aku sudah menyukaimu...."

"Aku selalu menjaga jarak dengan alasan sebagai keluarga dan ibumu....tapi jejak kau di hatiku masih ada....."

Mendengar ini, Samael sangatlah senang, dan dia akhirnya memegang tangan Helina sambil bertanya: "Jadi, apakah kau menerimaku?"

"Apa kau, benar-benar mencintaiku? Aku, aku adalah ibumu dan aku sudah tidak muda lagi..."

"Tapi di mataku kau masih mempesona !!!! Kumohon Helina, biarkan aku menggantikan posisi ayah di hatimu....aku bersumpah dihadapan para malaikat ini kalau aku akan selalu menjaga dan merawatmu !!!!!"

Samael menatap Helina dengan ketegasan, juga dengan sifat kekeraskepalaan yang kuat!

Helina menatap mata Samael dengan tenang, dan senyum akhirnya terbuat dari mulutnya. Senyum yang sangat penuh akan kelegaan hidup....

"Ya....aku, aku menerima lamaranmu, Samael....." Helina tersenyum lalu melanjutkan: "Kuharap kau selalu ada disampingku dan menghangatkan hatiku...."

Gabriel memberikan tepuk tangan bahagia disana.

Bukan hanya dia, tapi ratusan ribu malaikat suci juga ikut tepuk tangan, dan membumbung tinggi di langit.

Selain itu, langit yang sangat putih saat ini berubah menjadi warna emas yang mempesona!

Seolah langit merestui keputusan keduanya!

"Tapi kuharap, kau tidak mengambil banyak wanita lagi setelah ini!" kata Helina tiba-tiba dengan wajah serius.

"...Ummm...." Samael menggaruk pipinya agak canggung saat ini.

Helina yang melihat ini sangat marah dan mencubit pinggang Samael: "Katakan Ya!"

"Ya!.....Tapi bagaimana jika mereka sudah terlanjur menyukaiku?"

"Kalau begitu tahan dia, dan jika mereka memang menyukaimu, mereka harus melalui tes dariku !!!!!"

"Termasuk Tivania, Lola, Kylie, Kendal, Chloe, Kourtney, dan Kim diluar?"

"Itu...Tivania adalah tunanganmu, jadi dia sudah lulus. Sedangkan Lola juga wanita yang baik dan punya bakat yang tinggi dalan musik sepertimu, jadi...dia lulus...." Helina mengatakan ini dengan cermat.

"Selain mereka, aku tidak menyetujuinya untuk saat ini!"

"Kalau begitu aku akan memanggil yang lain agar kau bisa menilai mereka~"

Helina menatap Samael dengan tajam, sayangnya dia hanya tertawa kecil dan memberikan ciuman ringan di bibirnya.

Kali ini, Helina tidak menolak dan berinisiatif untuk membuat ciuman yang lebih panas dan dalam padanya.

Sepuluh menit kemudian, keduanya berpisah dengan Helina yang terengah-engah dan nafsu di tubuhnya memuncak.

Saat ini, dia tiba-tiba merasakan benda aneh di tangan kirinya, lebih tepatnya ada di jari manis sebelah kiri.

Mengangkat tangan kirinya, Helina terkejut melihat cincin dengan permukaan berwarna putih murni dengan sedikit transparan dengan batu permata lapiz yang indah di tengahnya.

Di sekitarnya, terlihat sebuah tulisan yang bertuliskan sesuatu kata latin yang jika diartikan berbunyi "Kehidupan Abadi"

"...Indah~, terima kasih, Samael...." Helina menerima ini dengan senang dan memberikan kecupan ringan di bibir Samael.

"Aku senang kau menyukainya."

Samael berdiri sembari Helina masih berada di pelukannya, dan mereka menuju ke sebuah gerbang indah yang dihiasi oleh bunga indah disekitat.

Saat melewati gerbang itu, keduanya sudah berada di sebuah kamar mewah, dan Samael segera menempatkan Helina di atas kasur dengan lembut.

Melihat kehati-hatian Samael, hati Helina menjadi semakin manis, dan dia memeluk leher Samael dengan kedua tangannya.

"Jadi, Lord Michael yang terhormat....kuharap kau menjelaskan ini semua pada putri-putriku, dan sebelum kau menjelaskan ini, kau tidak boleh membeberkan masalah ini, bahkan pada Tivania !!!!"

"Aku tahu!" Samael mendekat ke wajah Helina dan berkata: "Tapi kali ini, kau harus berfokus untuk menjadi wanitaku, Helina."

"Ya.....tolong cintai aku dengan sepenuh hati...."


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C182
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login