Download App
80% Tambatan Hati Putra Sultan / Chapter 4: Kepergian Pangeran (3)

Chapter 4: Kepergian Pangeran (3)

***

Pangeran sangat merasa kesal dengan cerewetnya kekasihnya itu, ia menyandarkan tubuhnya dibangku mobil yang dikendarai supirnya itu ia meletakkan kepalanya dibangku dan memejamkan matanya,

Sekitar 20 menit berkendara pangeran pun sampai dibandara pangeran pun segera keluar dari dalam mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh supirnya. Ia meregangkan ototnya menarik nafasnya begitu dalam dan menghembukannya lagi melirik kesegala arah seakan berat sekali ia meninggalkan negaranya itu.Ia memakai kacamata hitamnya dan merapikan jaket hitam yang yang ia pakai.

Pangeran pun beranjak segera mengeluarkan koper dan tasnya yang didalam bagasi yang sedang hendak dikeluarkan oleh supirnya pak Imam.

Saat pangeran hendak masuk kedalam bandara tiba-tiba datang sebuah mobil sport Merah dan pemiliknya keluar bersama seorang temannya,

salah satu dari kedua pemuda itu memakai kaca mata hitam dengan baju kaos yang dipadu padankan dengan celana Levis dan sepatu but coklat yang terlihat begitu tampannya menambah kesan maskulin,ia adalah Abas Humair putra dari salah satu pengusaha sukses dainegara X yaitu tuan Abdur Humair.

Sedangkan pemuda yang satunya memakai kemeja hitam yang membuka beberapa kancing bajunya sehingga terlihat dada bidangnya sedikit, ia memadu padankan dengan celana Levis dan sepatu dengan tatanan rambut yang begitu rapi, huh ia begitu tampan tak kalah tampan dari tamannya ia adalah Datan Ahmet Putra dari konglomerat tuan ounur Ahmet.

"Fatih" panggil dua pemuda itu yang berjalan kearahnya.

Pangeran pun menoleh dan langsung tersenyum melihat yang memanggilnya adalah dua sahabatnya Abas dan Datan.

"Hei men kenapa kalian kemari", tanya pangeran sambill menjabat tangan sahabatnya Abas dan menyenggolkan bahu, begitu pula ke Datan.

"Tadi kami kerumahmu tapi kata bi Lila kau sudah pergi kebandara, Jadi kami langsung kemari" ujar Abas yang menjelaskan kedatangannya.

"Hei Fatih kenapa kau berangkat ke london hari ini bukannya lusa, dan kenapa kau tidak memberi tahu kami" tanya Datan dengan nada suara yang sedikit kesal.

" ia sebenarnya aku berangkat lusa namun aku mempercepatnya ada begitu banyak yang harus aku siapkan disana, aku sengaja tidak memberi tahu kalian takutnya kalian merengek ingin ikut aku ", jawab Fatih sambil tersenyum.

"Alasan aja" Datan yang menjawab dengan kesalnya, "kapan kau akan berangkat" tanya Abas.

"Setengah jam lagi, mari kita duduk disitu" menujuk kursi panjang, Mereka pun berjalan kesan dan duduk berjajar.

"Sebenarnya aku ingin ikut bersamamu sekalian aku ingin berlibur kesana" ucap Datan, "namun sayangnya aku akan menemui cilentku".

"ya sudah nanti saja setelah kau ada waktu senggang pergilah kesana, dan berlibur". ucap Fatih sambil menepuk pundak sahabatnya itu.

" sepertinya aku harus pergi sekarang", ucap Fatih sambil beranjak berdiri diikuti oleh kedua sahabatnya, "Baiklah hati-hati, hubungi kami jika kau sudah sampai" ucap Abas kemudian memeluk sahabatnya begitu pula dengan Datan.

kemudian Fatih berjalan masuk kedalam bandara, setelah Fatih masuk dan tak terlihat kedua sahabatnya itu pun pergi meninggalkan bandara.

Fatih menuju tempat check-in barang, setelah selesai ia kemudian meninggalkan tempat tersebut namun tiba-tiba seorang wanita tak sengaja menyenggol tubuh tegap Fatih.

"Maaf tuan..Maaf tuan" ucap wanita tersebut yang menunduk memunguti isi tasnya yang bertaburan akibat terlepas dari genggamannya saat menyenggol tubuh Fatih. Fatih pun membatu memunguti barang-barang wanita tersebut sesekali ia melirik wanita itu.

Wanita yang memakai setelan blazer yang senada dengan celananya, rambut hitam panjangnya menghalangi pandangan Fatih yang ingin melihat wajahnya.

"Terimakasih tuan ,sekali lagi saya minta maaf" ucap wanita itu tanpa melirik oemuda yang baru saja ia langgar, wanita itu pun langsung segera meninggalkan Fatih karna terdengar suara bahwa penerbangan London akan segera berangkat, jadi ia terburu meninggalkan Fatih.

Fatih yang terdiam tak bergeming masih memperhatikan wanita tersebut dan ia pun segera berjalan menuju tempat boarding. dan kemudian berjalan masuk kepesawat mencari tempat duduk di bangku VIP.

Tenyata ia duduk disamping wanita yang tadi menabrak tubuhnya.


CREATORS' THOUGHTS
Meilanie Meilanie

Hai kakak-kakak semua terimakasih sudah mau membaca Novel ini.

Kakak-kakak yang baik hati jangan lupa dong habis baca tekan like, vote dan komen untuk novel ini.

Terimakasih ya, semoga kalian senang dengan cerita novel ini ya (•‿•).

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C4
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login